Ditelpon Penipu yang Ngaku PM Ukraina, 2 Menteri Inggris Sebut Ini Taktik Rusia untuk Memecah Belah
Ngaku sebagai Perdana Menteri Ukraina, orang tak dikenal (OTK) telah menelepon dua menteri Inggris secara bergantian.
TRIBUNPALU.COM - Dua menteri Inggris ditelpon penipu secara bergantian.
Penipu tersebut mengaku sebagai Perdana Menteri Ukraina.
Aksi ini dilakukan di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi.
Seperti yang diketahui, Inggris sejak terjadinya konflik pada 24 Februari 2022 selalu berada di kubu yang mendukung Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, menteri pertama yang dihubungi oleh OTK tersebut adalah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Lewat akun Twitter-nya pada Kamis (17/3/2022), Ben menceritakan kejadian saat dirinya ditelepon OTK.
"Hari ini sebuah aksi dilakukan oleh seorang penipu yang mengklaim merupakan Perdana Menteri Ukraina berbicara dengan saya. Dia mengajukan beberapa pertanyaan yang mencurigakan dan setelah saya menjadi curiga saya matikan telepon tersebut," ujar @BWallaceMP.
Ben lalu menyatakan tidak akan ada taktik kotor Rusia yang dapat mengalihkan perhatian dari tindakan Rusia telah melanggar hak asasi manusia dan invasi ilegal ke Ukraina.
Baca juga: Putin Tangkap Pejabat Militer Rusia, Diduga karena Boros Bahan Bakar dan Jadi Kambing Hitam
Selanjutnya, menteri kedua yang ditelepon adalah Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel.
Mengutip cuitan Ben, Patel mengaku juga mengalami hal serupa.
"Ini juga terjadi kepada saya pada minggu ini. Aksi menyedihkan di masa-masa sulit mencoba untuk memecah belah kita. Kami berdiri dengan Ukraina," ujar @pritipatel, Jumat (18/3/2022).
Rusia Sebut Terjadi Perang Informasi
Pada Rabu (16/3/2022) sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang difungsikan sebagai tempat penampungan warga sipil hancur seusai dibombardir.
Pemerintah Ukraina menyebut serangan dilakukan oleh pesawat tempur Rusia.
Sementara itu pemerintah Rusia tegas membantah telah melakukan serangan ke gedung teater tersebut.
