Rusia 'Diserang' Tentaranya Sendiri, Prajurit Kiriman Putin Malah Bantu Ukraina dengan Cara Ini

Invasi militer Rusia ke Ukraina telah memasuki pekan ke 4 dengan belum adanya tanda-tanda perang kedua negara berakhir.

Sergei SUPINSKY / AFP
Seorang tentara Ukraina memegang Next Generation Light Anti-tank Weapon (NLAW) yang digunakan untuk menghancurkan kapal pengangkut pribadi lapis baja (APC) Rusia di Irpin, utara Kyiv, pada 12 Maret 2022. Pasukan Rusia meningkatkan tekanan pada Kyiv pada 12 Maret 2022. Pinggiran barat laut ibu kota, termasuk Irpin dan Bucha, telah mengalami hari-hari pemboman berat sementara kendaraan lapis baja Rusia bergerak maju di tepi timur laut. 

TRIBUNPALU.COM - Berbagai permasalahan mulai dialami Rusia di tengah invasi ke Ukraina.

Invasi militer Rusia ke Ukraina telah memasuki pekan ke 4 dengan belum adanya tanda-tanda perang kedua negara berakhir.

Lamanya durasi perang membuat beberapa tentara Rusia mulai merasa frustasi dan putus asa.

Terlebih jika melihat betapa tangguhnya militer Ukraina mempertahankan wilayahnya.

Rasa frustasi itulah yang membuat beberapa tentara Rusia kini berbalik ‘menyerang’ negara mereka sendiri.

Baca juga: Amerika Ingin Keluarkan Rusia dari G20, Tapi Indonesia, India & China Tidak Mungkin Setuju, Kenapa?

Salah satunya seorang tentara bernama Misha, kependekan dari Mikhail, dikatakan telah secara sukarela menyerahkan tank tempur utama operasional setelah menelepon Kementerian Dalam Negeri Ukraina untuk berunding membahas tawaran.

Viktor Andrusiv, seorang anggota pasukan Rusia, mengatakan tawaran itu disampaikan ke Kementerian Pertahanan yang kemudian menyebutkan titik pertemuan.

Telah dilaporkan bahwa dia ditahan pada saat kedatangan oleh pasukan khusus dan menerima 10.000 dollar AS (Rp 143 juta) karena membantu tentara Ukraina.

Baca juga: Jumlah Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina Sengaja Dirahasiakan Putin, Ada 500 atau 10.000 Jiwa?

"Ternyata dia ditinggalkan sendirian oleh awak tank, sisanya melarikan diri ke rumah. Dia tidak melihat ada gunanya bertempur," kata Andrusiv menulis di sebuah posting Facebook.

"Dia tidak bisa kembali ke rumah karena komandannya mengatakan dia akan menembaknya dan menulisnya sebagai kerugian tempur."

"Misha mengatakan bahwa hampir tidak ada yang tersisa untuk dilakukan, komando pasukan kacau dan praktis tidak ada. Demoralisasi sangat besar."

Baca juga: Senjata KKB Papua Tidak Sembarangan, Bisa Tembak Akurat 400 Meter, Digunakan untuk Teror Penambang

"Sekarang tentara itu telah menerima kondisi penahanan yang nyaman. Dia juga akan menerima 10.000 dollar AS setelah perang berakhir dan kesempatan untuk mengajukan kewarganegaraan."

Yuri Gusev, CEO perusahaan militer negara bagian Ukraina, mengatakan 1 juta dollar AS akan diberikan kepada pilot jet tempur musuh yang menyerahkan diri dan pesawatnya menjadi tahanan.

CEO itu menambahkan bahwa 500.000 dollar AS ditawarkan untuk helikopter dan mengatakan tawaran itu tersedia bagi siapa saja yang siap untuk mendukung pasukan Ukraina.(*)

(Sumber: Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved