Tips Berjualan Makanan di Bulan Ramadhan: Perhatikan Waktu yang Tepat hingga Beri Fasilitas Delivery
Berikut ini TribunPalu sampaikan hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat berjualan makanan di bulan Ramadhan.
Tips Berjualan Makanan di Bulan Ramadhan, Perhatikan Waktu hingga Fasilitas Delivery
TRIBUNPALU.COM - Berikut ini TribunPalu sampaikan hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat berjualan makanan di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadan identik dengan makanan-makanan yang sering dijualbelikan setiap harinya.
Anda bisa menjadikan makanan tersebut sebagai ide bisnis di bulan Ramadhan nanti.
Melansir dari laman TribunBisnis, alangkah baiknya Anda memperhatikan sejak dini apa yang sekiranya laku dijual saat bulan Ramadhan.
Salah satunya ialah makanan-makanan takjil yang ramai diperjualbelikan untuk kebutuhan berbuka.
Meski hanya berjualan makanan takjilan, Anda tetap harus memerhatikan trik berbisnis saat bulan Ramadhan.
Misalnya dengan memberikan promo khusus, pemilihan waktu promosi yang tepat hingga memerhatikan perilaku konsumen.
Jika sudah memahami hal-hal tersebut, Anda tinggal mengeksekusinya saja.
Beberapa hal penting lainnya juga perlu Anda ketahui untuk kelancaran bisnis makanan Anda.
Agar lebih paham, TribunPalu telah menyiapkan informasinya yang dilansir dari laman Kompas Money.
Seorang Data Analyst MOKA Hutami Nadya mengatakan terdapat beberapa strategi yang dapat Anda lakukan dalam berbisnis.
Namun di setiap tahunnya, Anda sebagai penjual harus memiliki strategi yang berbeda-beda dalam memasarkan produk makanan di bulan Ramadhan.

Baca juga: Tips Bisnis: Gunakan Media Sosial TikTok untuk Strategi Pemasaran Produk di Bulan Ramadhan
Baca juga: Inspirasi Menu Takjil yang Bisa Dijadikan Ide Bisnis Ramadhan: Kelapa Muda, Sop Buah hingga Es Gabus
1. Ketahui waktu yang tepat
Pertama, Anda harus mengetahui jam-jam sibuk dan timing yang tepat dari target market Anda.
Hutami mengatakan terdapat waktu-waktu tertentu yang telah dianalisa selama bulan Ramadhan.
Seperti halnya pada pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB dikatakan Hutami memiliki jumlah merchant yang banyak.
Bahkan juga mengalami peningkatan sekitar 67 persen.
Sedangkan untuk jam-jam sahur, biasanya dimulai pukul 02.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Pada jam-jam itulah Anda dapat beroprasi menjual barang dagangan Anda.
Artinya pada jam sahur Anda bisa memulai berjualan makanan yang berpotensi laku besar.
2. Ketahui makanan yang paling disukai
Selain memerhatikan waktu, Anda juga perlu memahami makanan apa yang sedang disukai konsumen.
Seperti yang sudah dikatakan di awal artikel ini, setiap tahun harus memiliki strategi yang berbeda-beda.
Salah satu penyebabnya ialah tren makanan yang disukai oleh konsumen juga memiliki perbedaan.
Hutami menjelaskan hasil analisanya tentang makanan favorit pelanggan yang lebih memilih makanan simple dan praktis.
Ia menyebut makanan yang memiliki kriteria ini seperti paket ayam geprek dan minumannya.
Sedangkan untuk minuman, ia menjelaskan konsumen lebih menyukai minuman dengan rasa manis saat Ramadhan.

Baca juga: Tips Membuat Hamper Ramadhan, Cocok untuk Ide Bisnis atau Dibagikan ke Sanak Saudara dan Teman
Baca juga: Ketahui Cara Pemasaran Produk Bisnis saat Ramadhan Melalui Media Sosial, Simak Trik Bikin Kontennya
3. Ketahui perilaku konsumen
Anda sebagai seorang penjual makanan di bulan Ramadhan juga perlu mengetahui perilaku konsumen.
Hutami mempelajari berbagai data yang telah didapat tentang perilaku konsumen saat Ramadhan.
Ia mengatakan konsumen akan aktif mencari makanna sekitar pukul 14.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Pada jam itulah ditemukan ada 200 lebih transaksi yang sedang berjalan.
Kemudian pada pukul 16.00 WIB ke atas terjadi peningkatan transaksi penjualan oleh konsumen.
Hutami mengimbau kepada penjual makanan Ramadhan untuk memiliki stok menu yang mencukupi.
Hal ini juga bertujuan untuk mengantisipasi menu habis terjual oleh konsumen.
4. Menyediakan delivery makanan ke pelanggan
Di era yang serba canggih ini, konsumen juga ingin sebuah pelayanna yang maksimal.
Salah satunya ialah dengan memberikan delivery pesanan kepada konsumen.
Terlebih lagi setelah masa pandemi Covid-19, masyarakat lebih memilih hanya dari rumah saja untuk membeli makanan.
Maka tak ada salahnya jika Anda memberikan fasilitas delivery makanan kepada konsumen.
(TribunPalu/Hakim)