Rusia Buka Data Jumlah Tentaranya yang Tewas, Prakiraan dari AS dan Ukraina Meleset Jauh
Pemerintah Rusia membuka data jumlah tentaranya yang tewas dalam operasi militer ke Ukraina, jumlah yang diklaim AS dan Ukraina meleset jauh dari data
TRIBUNPALU.COM - Pemerintah Rusia membuka data jumlah tentaranya yang tewas dalam operasi militer ke Ukraina, jumlah yang diklaim AS dan Ukraina meleset jauh dari data Rusia.
Pemerintah Rusia melalui pejabat militernya, akhirnya membongkar jumlah kematian pasukannya yang bertempur di Ukraina.
Jumlah yang dinyatakan tersebut jauh berbeda dengan perkiraan yang telah diungkapkan Amerika Serikat dan Ukraina.
Disebutkan bahwa Rusia tak mengalami kerugian yang signifikan dibanding jumlah pasukan awal.

Dalam pertemuan dewan keamanan Rusia di Moskow pada Jumat (25/3/2022), Rudskoy memberikan laporan di lapangan.
Ia menyebut selama operasi militer khusus di Ukraina, 1.351 prajurit Rusia tewas dan 3.825 terluka.
"Sayangnya, selama operasi militer khusus ada kerugian di antara rekan-rekan kita. Hingga saat ini, 1.351 prajurit tewas, 3.825 terluka," katanya dikutip TribunWow.com dari RIA Novosti, Sabtu (26/3/2022).
Jumlah ini berbeda jauh dengan tampilan jumlah yang sempat dibongkar oleh media Rusia.
Dilansir TribunWow.com dari Forbes, Senin (21/3/2022), tabloid pro-Kremlin Komsomolskaya Pravda menerbitkan sebuah artikel yang mengklaim 9.861 anggota angkatan bersenjata Rusia telah tewas, sementara, 16.153 lainnya terluka.
Angka itu tidak secara resmi dirilis atau dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan, yang merahasiakan jumlah korban.
Terakhir, Rusia menerbitkan perkiraan resmi pada 2 Maret, ketika diklaim 498 tentara tewas dan 1.597 terluka.
Pejabat Barat dan Ukraina berpikir jumlah korban sebenarnya Rusia jauh lebih besar daripada yang dirilis oleh pemerintah.
Intelijen AS memperkirakan 7.000 dari 150.000 tentara Rusia yang dikerahkan di Ukraina telah tewas pada Rabu (16/3/2022).
Di sisi lain,Ukraina mengklaim sekitar 15.000 tentara Rusia telah tewas, meskipun angka ini belum dikonfirmasi oleh pihak independen mana pun.