Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah An Naba lengkap dengan artinya.
Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
TRIBUNPALU.COM - An Naba merupakan salah satu surah yang ada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini terdiri dari 40 ayat dan menjadi surah ke-78 dalam Al Quran.
An Naba diambil dari ayat keduanya yang berarti berita besar.
Ustaz Dr Firanda Andirja, M.A menjelaskan bahwa Surah An Naba termasuk ke dalam surah Makiyyah yang turun di Kota Mekkah.
Ia menjelaskan bahwa An Naba diturunkan untuk memperingati kaum musyrikin yang mengingkari hari kebangkitan.
Sejatinya mereka mengakui adanya Allah SWT karena mereka tahu jiak Ka'bah dibangun oleh nenek moyangnya
"Ayat-ayat dalam surah ini untuk memperingati kaum musyrikin yang sering mengingkari adanya hari kebangkitan.
Tapi mereka sadar akan adanya Allah SWT, mereka tahu jika Ka'bah dibangun oleh nenek moyang mereka.
Dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dan seluruh kaum Quraiys adalah keturunan Nabi Ismail," ungkapnya saat berceraham di kanal YouTube Firanda Andirja.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Maka dari itu kaum musyrikin sangat wajar jika telah mengenal Allah SWT.
Ia menjelaskan saat Nabi Ismail membangun ka'bah tentunya beliau juga berdakwah tentang Islam yang sudah ada sejak dahulu.
"Maka dari itu saat Abrahah hendak menghancurkan ka'bah, kemudian Abrahah didatangi kakek Nabi Muhammad SAW dan berkata untuk mengembalikan unta-untanya, bukan membela ka'bah," ungkapnya.
Lebih lanjut Ustaz Firanda mengatakan jika Abdul Muthalib mengatakan jika ka'bah ada pemiliknya.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustaz Dr Syafiq Riza Basalamah, M.A melalui channel YouTubenya Syafiq Riza Basalamah Official.
Ustaz Syafiq mengatakan bahwa setiap ada berita yang dianggap viral di masyarakat langsung dianggap besar.
Padahal amsih ada berita yang lebih besar dan layak jadi tren di media sosial daripada itu yaitu kehancuran bumi ini.
"Ini berita tentang berakhirnya umur dunia yang sudah tua, tentang engkau yang akan masuk surga ataupun neraka.
Berita tentang pengadilan yang akan digelar yang disaksikan seluruh umat manusia dan jin, namun tak pernah diangkat oleh media," ujarnya saat menjelaskan.
Ustaz Riza menekankan jika Surah An Naba sebagai pengingat jika terdapat berita lebih besar daripada sekadar berita viral.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak informasi bacaan dan tafsir Surah An Naba berikut.
TribunPalu telah melansirnya dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Bacaan Surah An Naba Ayat 21 hingga 25
اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙ - ٢١
21. Inna jahannama kaanat mirshaadaan
Artinya: Sungguh, (neraka) Jahanam itu (sebagai) tempat mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi neraka),
لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙ - ٢٢
22. Lilththaaghiina maaabaan
Artinya: menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas.
لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚ - ٢٣
23. Laabitsiina fiihaa ahqaabaan
Artinya: Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama,
لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙ - ٢٤
24. Laa yadzuuquuna fiihaa bardan walaa syaraabaan
Artinya: mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,
اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙ - ٢٥
25. Illaa hamiiman waghassaaqaan
Artinya: selain air yang mendidih dan nanah,
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Tafsir Surah An Naba Ayat 21 hingga 25
Ayat 21
Demikianlah fenomena hari kiamat yang sangat mencekam. Allah lalu beralih menjelaskan nasib orang kafir di akhirat. Sungguh, neraka Jahanam itu Kami jadikan sebagai tempat mengintai bagi para penjaga yang mengawasi neraka. Tidak ada satu orang kafir pun yang bisa lari dari siksa neraka.
Sesungguhnya tempat pelaksanaan azab Allah yaitu neraka Jahanam, yang selalu dalam posisi menunggu kedatangan orang-orang kafir untuk disiksa di dalamnya. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Mundhir dari al-hasan al-Basri, "Tidak seorang pun masuk surga kecuali setelah melalui neraka. Apabila dia sudah melewatinya, selamatlah dia dan jika tidak, dia akan tertahan."
Ayat 22
Neraka Jahanam itu menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas dengan menentang aturan agama dan mendustakan para rasul Allah. Kami akan siksa mereka di sana sebagai balasan atas perbuatan mereka, sebagaimana telah Kami peringatkan sebelumnya.
Dijelaskan di sini bahwa neraka Jahanam itu menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang durhaka dan melampaui batas, yang tidak mau mendengar ajakan para rasul yang membawa petunjuk dan kebenaran.
Ayat 23
Mereka yang melampaui batas itu tinggal di sana yakni neraka Jahanam dalam masa yang lama. Hanya Allah yang mengetahui berapa lama mereka akan tinggal di neraka secara pasti. Bagi orang yang menderita, masa yang sebentar akan terasa sangat lama, apalagi jika masa itu benar-benar lama hingga ribuan tahun atau lebih.
Mereka tinggal di dalam neraka dalam waktu yang lama sebagaimana diterangkan pula dalam firman Allah: Mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. Dan mereka mendapat azab yang kekal. (al-Ma'idah/5: 37)
Ayat 24
Mereka mendiami neraka Jahanam dengan penuh penderitaan. Mereka tidak pernah merasakan kesejukan di dalamnya untuk sekadar menikmati udara segar atau keteduhan, dan tidak pula mendapat minuman untuk melepas dahaga yang sangat berat.
Di dalam neraka Jahanam itu mereka tidak merasakan kesejukan yang dapat mengurangi panas yang sangat menghanguskan dan tidak pula mendapat minuman yang dapat menghilangkan rasa haus.
Ayat 25
Mereka tidak diberi minuman apa pun selain air yang mendidih yang menghancurkan usus mereka dan nanah yang keluar dari kulit-kulit mereka yang berbau busuk dan menjijikkan.
Selain air yang mendidih yang sampai kepada puncak panas, ada pula nanah yang sangat busuk baunya.
(TribunPalu/Hakim)