Solar Langka
BREAKING NEWS: Sopir Truk Sampah Protes di DPRD Banggai, Ungkap Permainan Kuitansi Pembelian Solar
Sebelum langka, setiap sopir truk sampah mendapat jatah Rp1,3 juta per pekan atau 200 liter BBM solar per truk sampah.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Sopir Truk Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai menyambangi Kantor DPRD Banggai, Jl Kolonel Sugiono, Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (28/3/2022).
Mereka memprotes kelangkaan Solar berkepanjangan.
Seorang sopir Truk Sampah Abidin menyebutkan, dirinya dan rekan-rekan sopir truk kewalahan memperoleh Solar untuk operasional.
Sebelum langka, setiap sopir Truk Sampah mendapat jatah Rp1,3 juta per pekan atau 200 liter BBM Solar per truk.
Kala itu, para sopir diminta beli BBM solar subsidi, namun oleh oknum pegawai dinas diminta membawa bukti pembelian Solar industri.
Baca juga: Catat, Ini Jadwal Penyaluran Solar di SPBU Kota Palu
"Itu sudah terjadi lama. Tapi kami tidak berani bicara karena diancam akan diganti (pecat). Kemudian saat itu juga solar tidak susah," kata Abidin.
Kali ini, menurut Abidin, BBM jenis Solar susah. Antrean panjang di SPBU.
Terkadang, para sopir truk sampah tidak mendapatkan jatah sehingga harus membeli Dexlite dengan harga lebih tinggi.
"Sejak bulan Desember 2021, BBM kita talangi sendiri karena tidak ada anggaran dari dinas. Kalau tidak jalan kita dimarah tapi mereka tidak perhatikan kebutuhan BBM Solar untuk operasionalnya," jelas Abidin.
Abidin berharap anggaran operasional truk sampah bisa segera diperhatikan pemerintah sehingga pekerjaan mereka berjalan lancar.
"Kita sering diancam karena protes masalah begini. Makanya kami datang mengadu ke DPRD," ucapnya.(*)