Arti Kata Ramadhan Kareem dan Ramadhan Mubarak dalam Istilah Bahasa Arab Populer saat Bulan Puasa

Berikut ini TribunPalu sampaikan arti kata Ramadhan kareen atau Ramadhan mubarak 2022.

Editor: Imam Saputro
TRIBUNNEWS / DANY PERMANA
Ramadhan Mubarak 

Arti Kata Ramadhan Kareem dan Ramadhan Mubarak dalam Istilah Bahasa Arab Populer saat Bulan Puasa

TRIBUNPALU.COM - Saat menjelang bulan Ramadhan, berbagai istilah mulai muncul dan sering digunakan masyarakat.

Salah satunya ialah kata Ramadhan Kareen dan Ramadhan Mubarak 2022 yang banyak dipakai saat bulan Ramadhan.

Banyak orang yang berangggapan jika kata tersebut adalah sebuah sambutan kepada bulan suci Ramadhan.

Lalu apa sebenarnya arti dari kata Ramadhan Kareen dan Ramadhan Mubarak ini?

Untuk mengetahuinya, kamu bisa simak informasi yang TribunPalu sampaikan berikut ini.

Informasi ini telah TribunPalu lansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Olahraga saat Bulan Ramadhan? Ketahui Olahraga yang Dianjurkan saat Puasa

Arti Kata Ramadhan Kareem dan Ramadhan Mubarak

Mengutip dari laman Tribun Sumsel, Ramadhan Kareen jika diterjemahkan berarti semoga Ramadhan bermurah hati untuk Anda.

Kemudian arti dari Ramadhan Mubarak adalah Ramadhan yang diberkati atau Ramadhan yang bahagia.

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan jika Ramadhan Kareem dan Ramadhan Mubarak bermakna doa kebaikan.

Terutama mengharap segala kebaikan-kebaikan yang akan selalu ada saat menjalankan ibadah puasa.

TribunPalu juga melansir dari kanal YouTube Darkah TV, Ustaz Abu Yazied menjelaskan jika Ramadhan diambil dari kata Romdhon.

Karena saat akan diberikan nama Ramadhan, Ramadhan jatuh pada saat musim yang sangat panas.

Namun beberapa ulama juga ada yang berpendapat bahwa Ramadhan diambil dari kata Romadho Yarmidhu yang artinya membakar.

Maka jika diartikan secara bersamaan dari kedua pendapat tersebut, Ramadhan memiliki makna yang indah.

Yaitu membakar segala dosa-dosa umat manusia jika melaksanakan hak dan menghormati bulan Ramadhan.

Pada sebuah hadis dikatakan jika hukum mengucapkan kalimat Ramadhan Kareem tidak benar.

Baca juga: Tak Bisa Menikmati Momen Ramadhan Bersama, Doni Salmanan dan Dinan Mengaku Berat

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ditanya mengenai hukum kalimat ‘Ramadan Kareem’ menjawab:

“Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadan Karim” (terjemahnya: Ramadan itu pemurah) adalah tidak benar.

Yang benar adalah “Ramadan Mubarak” (Ramadan yang diberkahi) atau yang semisal.

Karena bukan Ramadan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.” [Majmu’ Fatawa Syaikh Al-‘Ustaimin 20/254)

Oleh karena itu ada anjuran untuk mengganti Ramadhan Kareem dengan Ramadhan Mubarak.

Hal itu sesuai dengan hadis Nabi SAW:

ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ

“Telah datang kepada kalian Ramadan, Bulan Mubarak (bulan yang diberkahi).

Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya.

Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, setan-setan dibelenggu.

Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan.

Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih).

Illustrasi Berdoa Bertasbih
Illustrasi Berdoa Bertasbih (Kompas.com)

Baca juga: Ramadhan Kali Ini Warga Diperbolehkan Bukber Tapi Tak Boleh Ngobrol, Satgas Covid-19 Beri Contohnya

Arti Kata Marhaban Ya Ramadhan

Mengutip dari kanal YouTube Kajian Rohani Islam, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan makna yang sebenarnya dari kata 'Marhaban Ya Ramadhan'.

Ia menjelaskan bahwa kata 'marhaban' berasal dari kata 'rahaban' yang memili arti sesuatu yang lapang dan luas.

Namun luas di sini dikatakan tidak ada celah sama sekali yang benar-benar tidak terkendala.

"Ada yang cuma luas saja, tapi kotorannya banyak. Tapi kalau cuma luas saja dan ada masalahnya itu disebut wasa'a," ujarnya saat menjelaskan kepada jemaah.

Ustaz Adi menekankan jika marhaban adalah ucapannya saat menyambut Ramadhan, sedangkan tarhib adalah usahanya.

Melansir dari laman Quraishihab Official Website, pengartian kata 'Marhaban Ya Ramadhan' sebagai 'Selamat Datang Ramadhan' juga terlalu sederhana.

Baca juga: 20 Kata-kata Mutiara tentang Motivasi Islam, Cocok untuk Quotes Spesial Ramadhan di Media Sosial

Sebenarnya, kata marhaban diambil dari kara raheb yang artinya luas atau lebar.

Istilah marhaban ini sering digunakan untuk menyambut tamu dnegan hati yang penuh kebahagiaan dan juga kelapangan.

Pada intinya, pemaknaan kata marhaban ialah ucapan yang menilai bahwa Ramadan merupakan tamu besar yang disambut dengan kegembiraan umat Islam.

Hal tersebut selaras dengan arti marhaban dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ada di kbbi.kemdikbud.go.id.

Marhaban memiliki arti sebagai kata seru untuk menyambut atau menghormati kedatangan tamu.

Marhaban dalam KBBI juga disebut sebagai lagu puji-pujian selamat datang.

Marhaban juga memiliki arti yang sama dengan'ahlan wa sahlan'.

Keduanya memiliki arti selamat datang.

Namun penggunaan dari kata 'marhaban' dan 'ahlan wa sahlan' cukup berbeda.

Mengutip dari laman Tribunnews Makassar, 'hlan wa sahlan' adalah ungkapan selamat datang, yang dicelahnya terdapat kalimat tersirat yaitu, (Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkahkan kaki di)dataran rendah yang mudah.

(TribunPalu/Hakim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved