Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsir Surah An Naba lengkap dengan artinya.
Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
TRIBUNPALU.COM - An Naba merupakan salah satu surah yang ada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini terdiri dari 40 ayat dan menjadi surah ke-78 dalam Al Quran.
An Naba diambil dari ayat keduanya yang berarti berita besar.
Ustaz Dr Firanda Andirja, M.A menjelaskan bahwa Surah An Naba termasuk ke dalam surah Makiyyah yang turun di Kota Mekkah.
Ia menjelaskan bahwa An Naba diturunkan untuk memperingati kaum musyrikin yang mengingkari hari kebangkitan.
Sejatinya mereka mengakui adanya Allah SWT karena mereka tahu jiak Ka'bah dibangun oleh nenek moyangnya
"Ayat-ayat dalam surah ini untuk memperingati kaum musyrikin yang sering mengingkari adanya hari kebangkitan.
Tapi mereka sadar akan adanya Allah SWT, mereka tahu jika Ka'bah dibangun oleh nenek moyang mereka.
Dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dan seluruh kaum Quraiys adalah keturunan Nabi Ismail," ungkapnya saat berceraham di kanal YouTube Firanda Andirja.
Maka dari itu kaum musyrikin sangat wajar jika telah mengenal Allah SWT.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Ia menjelaskan saat Nabi Ismail membangun ka'bah tentunya beliau juga berdakwah tentang Islam yang sudah ada sejak dahulu.
"Maka dari itu saat Abrahah hendak menghancurkan ka'bah, kemudian Abrahah didatangi kakek Nabi Muhammad SAW dan berkata untuk mengembalikan unta-untanya, bukan membela ka'bah," ungkapnya.
Lebih lanjut Ustaz Firanda mengatakan jika Abdul Muthalib mengatakan jika ka'bah ada pemiliknya.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustaz Dr Syafiq Riza Basalamah, M.A melalui channel YouTubenya Syafiq Riza Basalamah Official.
Ustaz Syafiq mengatakan bahwa setiap ada berita yang dianggap viral di masyarakat langsung dianggap besar.
Padahal amsih ada berita yang lebih besar dan layak jadi tren di media sosial daripada itu yaitu kehancuran bumi ini.
"Ini berita tentang berakhirnya umur dunia yang sudah tua, tentang engkau yang akan masuk surga ataupun neraka.
Berita tentang pengadilan yang akan digelar yang disaksikan seluruh umat manusia dan jin, namun tak pernah diangkat oleh media," ujarnya saat menjelaskan.
Ustaz Riza menekankan jika Surah An Naba sebagai pengingat jika terdapat berita lebih besar daripada sekadar berita viral.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak informasi bacaan dan tafsir Surah An Naba berikut.
TribunPalu telah melansirnya dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Bacaan Surah An Naba Ayat 31 hingga 35
اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ - ٣١
31. Inna lilmuttaqiina mafaazaan
Artinya: Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙ - ٣٢
32. Hadaa-iqa wa-a’naabaan
Artinya: (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙ - ٣٣
33. Wakawaa’iba atraabaan
Artinya: dan gadis-gadis montok yang sebaya,
وَّكَأْسًا دِهَاقًاۗ - ٣٤
34. Waka'san dihaaqaan
Artinya: dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا - ٣٥
35. Laa yasma’uuna fiihaa laghwan walaa kidzdzaabaan
Artinya: Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah An Naba Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Tafsir Surah An Naba Ayat 31 hingga 35
Ayat 31
Usai menjelaskan nasib para pendurhaka, Allah beralih menguraikan nasib orang bertakwa. Sungguh, orang-orang yang bertakwa dan selalu berbuat baik serta menghindari perbuatan buruk akan mendapat kemenangan dan kebahagiaan di akhirat.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang bertakwa itu benar-benar akan mendapat kemenangan dan kebahagiaan dengan penghormatan dan pahala yang besar di dalam surga.
Ayat 32
Kemenangan dan kebahagiaan yang akan mereka dapatkan di antaranya berupa kebun-kebun yang rindang, indah, damai, dan sejuk; dan buah anggur yang kelezatan rasanya sangat berbeda dari anggur dunia meski memiliki sebutan yang sama. Inilah bentuk kenikmatan lingkungan dan makanan di surga.
Di dalamnya terdapat berbagai nikmat, antara lain berupa kebun-kebun kurma dan buah anggur yang sangat lezat rasanya, cocok dengan selera, dan sedap dalam pandangan mata.
Ayat 33
Dan Allah sediakan pula bagi mereka sebagai kenikmatan seksual dan pemberi ketenteraman hati, bidadari surga yaitu gadis-gadis yang cantik jelita, berpayudara montok, yang umur mereka sebaya.
Lalu diterangkan pula bahwa di dalam surga itu terdapat pula banyak bidadari yang cantik, montok, dan sebaya usianya. Kesenangan bergaul dengan kaum wanita yang biasanya merupakan kesenangan yang memuncak di dunia, akan dialami pula oleh ahli surga dengan cara yang lebih sempurna, tetapi tidak dapat dibayangkan bagaimana terjadinya nanti.
Ayat 34
Dan bagi mereka Allah berikan kenikmatan lainnya, yaitu gelas-gelas yang penuh minuman. Minuman itu amat beragam, di antaranya susu, anggur, dan khamar yang tidak memabukkan.
Di dalamnya juga terdapat hidangan-hidangan minuman yang dikemas dalam gelas-gelas yang penuh. Dalam firman Allah yang lain dinyatakan: Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe. (al-Insan/76: 17)
Ayat 35
Suasana di surga itu amat damai dan menyenangkan. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia, tidak bermanfaat, maupun perkataan dusta.
Di dalam surga itu, mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berarti atau sia-sia dan tidak pula perkataan yang dusta walaupun mereka meminum arak, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah: (Di dalam surga itu) mereka saling mengulurkan gelas yang isinya tidak (menimbulkan) ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa. (ath-thur/52: 23)
(TribunPalu/Hakim)