Zelensky Kutuk Kekejian Rusia: Ada Orang Ditemukan di Tong, Disiksa, Dilecehkan dan Dibunuh

Presiden Volodymyr Zelensky sangat mengutuk kekejaman tentara Rusia pada warga sipil Ukraina.

handover
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Volodymyr Zelensky sangat mengutuk kekejaman tentara Rusia pada warga sipil Ukraina.

Hal itu disampaikan usai mengunjungi lokasi yang diduga jadi tempat pembantaian warga sipil oleh tentara Rusia di Kota Bucha.

Zelensky menemukan fakta mencengangkan saat berada di kota yang dekat Kyiv, ibu kota Ukraina.

Ia menuduh Moskow melakukan genosida dan kejahatan perang.

"Ada orang yang ditemukan di tong, gudang, dll, dicekik dan disiksa," kata Zelensky dikutip dari BBC.

Zelensky menyampaikan hasil temuan usai dirinya kunjungi kota Bucha dan meminta keterangan dari warga setempat.

Zelensky mendapat laporan dari warga yang menyebut setidaknya 300 orang tewas sebelum militer Rusia menarik diri dari wilayah Bucha.

“Saat ini kami mengetahui lebih dari 300 warga sipil disiksa, ditembak, atau dibunuh di Bucha,” ujar Zelensky.

Presiden Ukraina juga mengungkap sejumlah mobil penumpang di Bucha dilindas menggunakan tank.

Ada juga perempuan dan anak perempuan yang dirudapaksa.

"Tangan mereka diikat ke belakang dan mereka ditembak di bagian belakang kepala atau di mata tepat di jalanan,” ungkap Zelensky.

Biden serukan Putin diadili

Foto-foto kekejaman di jalan-jalan kota Bucha pun beredar luas.

Fakta terkait ratusan nyawa tewas dibantai tersebut menuai kecaman internasional terhadap Rusia.

Presiden AS Joe Biden telah menyerukan agar Presiden Rusia Vladimir Putin diadili atas kejahatan perang karena muncul bukti kekejaman yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Ada peningkatan kemarahan internasional atas dugaan pembunuhan warga sipil di Bucha, sebuah kota dekat ibukota Kyiv.

AS mendukung tim jaksa internasional menuju Bucha untuk mengumpulkan bukti.

Tanpa bukti, Rusia bisa berdalih dan mengatakan gambar kekejaman itu sengaja disebar sendiri oleh Ukraina.

Pemerintah Ukraina telah memulai penyelidikan kejahatan perang setelah mengatakan mayat 410 warga sipil telah ditemukan di daerah sekitar Kyiv.

Beberapa ditemukan di kuburan massal, sementara yang lain diikat tangan dan tampaknya ditembak dari jarak dekat.

Para pejabat di Kyiv juga menuduh pasukan Rusia membunuh seorang kepala desa, suaminya, dan putranya di desa Motoyzhyn karena membantu pasukan Ukraina di daerah itu.

"Orang ini brutal," kata Biden tentang presiden Rusia.

Biden pun menginginkan lebih banyak sanksi terhadap Kremlin.

"Anda melihat apa yang terjadi di Bucha - dia adalah penjahat perang... tapi kita harus mengumpulkan semua detailnya sehingga ini bisa menjadi pengadilan kejahatan perang," kata Biden.

Departemen Luar Negeri AS mengklaim memiliki laporan yang kredibel tentang pemerkosaan, penyiksaan, dan eksekusi singkat yang dilakukan oleh pasukan Rusia sebagai bagian dari apa yang digambarkan sebagai "kampanye yang lebih luas dan meresahkan" oleh Moskow.

Atas permintaan Ukraina, jaksa internasional akan mendukung jaksa agung unit kejahatan perang Ukraina.

"Ada laporan dan gambar dari rangkaian mimpi buruk kekejaman," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS< Ned>

Pentagon mengatakan "cukup jelas" bahwa Rusia berada di balik kekejaman di Bucha, tetapi penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan unit mana yang bertanggung jawab.

Diplomat Rusia diusir

Prancis dan Jerman mengusir diplomat Rusia sebagai tanggapan atas penemuan di Bucha.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan pengusiran 40 utusan sebagai tanggapan atas "kebrutalan yang luar biasa" yang dilakukan Kremlin di Ukraina.

Pemerintah Prancis mengatakan akan mengusir "banyak" staf Rusia, tetapi tidak menyebutkan jumlah pastinya.

Lithuania mengatakan pihaknya mengusir duta besar Rusia, mengutip kekejaman yang dikatakan telah dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Duta Besar Moskow untuk PBB mengatakan Rusia akan memberikan "bukti empiris" kepada Dewan Keamanan PBB yang menunjukkan bahwa pernyataan Barat tentang peristiwa di Bucha adalah bohong.

Pada konferensi pers di New York, Vasily Nebenzya menuduh Ukraina dan "sponsor Barat"-nya memalsukan bukti dan melakukan serangan bendera palsu terhadap rakyatnya sendiri.

Di Bucha, saksi mata menggambarkan tentara Rusia menembaki orang-orang yang melarikan diri setelah menolak mengizinkan mereka pergi melalui koridor kemanusiaan.

Sedikitnya 20 orang tewas ditemukan tergeletak di jalan, banyak dari mereka dengan luka parah. Beberapa telah ditembak melalui kuil, seolah-olah dieksekusi, sementara yang lain jelas-jelas telah dilindas oleh tank.

Gambar satelit yang diambil oleh Maxar menunjukkan kuburan massal 14m (45 kaki) di kota dekat gereja St Andrew dan Pyervozvannoho All Saints. (BBC)

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved