Tangisan Fraksi PDIP Saat SBY Naikkan Harga BBM Rp200 Dibalas Telak Oleh Demokrat, Salahkan Jokowi

Partai Demokrat kini balas kelakukan anggota Fraksi PDIP saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi presiden RI.

Kolase Tribunnews
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki dendam pada Susilo Bambang Yudyoyono (SBY) beserta anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

TRIBUNPALU.COM - Partai Demokrat memberikan balasan menohok bagi PDIP.

Hal ini berkaitan dengan kenaikan harga BBM pada masa SBY.

Kala itu Ketua DPR RI Puan Maharani dan beberapa kader PDIP lainnya menangis gegara kenaikan harga bahan bakar minyak.

Kini giliran Demokrat sentil pemerintahan Jokowi yang menaikkan harga minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM).

Dulu Puan Maharani dkk dari fraksi PDIP menangis saat Presiden ke-6 menaikkan harga BBM Rp 200.

Kini Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membalas tangisan Puan.

Balasan itu muncul setelah Presiden Jokowi memarahi menteri-menterinya gegara minyak goreng dan kenaikan harga Pertamax.

Puan Maharani saat itu sebagai anggota Fraksi PDIP menangis dalam ruang paripurna DPR RI karena memprotes kenaikan harga BBM

Tidak hanya Puan, sejumlah politisi PDI P pun menangis kala itu.

Baca juga: Soal Harga BBM, Said Didu: Mohon Ahok Jelaskan Kenapa BBM Pertamina Tidak Turun saat Crude Anjlok?

Puan Maharani menangisi kenaikan harga BBM, sekarang tidak kedengaran menyatakan keberatannya.
Puan Maharani menangisi kenaikan harga BBM, sekarang tidak kedengaran menyatakan keberatannya. (WartaKota)

Rieke Diah Pitaloka dan Ribka Tjiptaning, misalnya.

Rieke, yang anggota Komisi IX DPR ini terlihat menangis tersedu-sedu saat meninggalkan ruang rapat. Ribka Tjiptaning, mantan Ketua Komisi IX DPR ini, pun sama saja.

Ribka berjalan cepat meninggalkan ruang rapat didampingi Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo yang mencoba menenangkannya.

Pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), PDIP merupakan salah satu partai yang paling gencar menolak kenaikan harga BBM.

Bahkan, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini tak segan menggelar unjuk rasa hingga ke Istana agar kenaikan dibatalkan.

Warganet pun bertanya-tanya mengenai sikap Puan saat ini, yang terkesan diam dengan kenaikan harga BBM.

"2beer! Kok ga nangis lagi kek waktu masa SBY naikin 200 perak? Loh loh kok sekarang malah kamu yang Acc?," ungkap warganet melalui akun Twitter @tubirfess dikutip pada Rabu (30/3/2022)

Cuitan tersebut mendapat puluhan ribu respon dari warganet.

Alhasil, Puan menjadi bahan gunjingan. 

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, rakyat Indonesia tidak butuh aksi-aksi yang menimbulkan kehebohan dan terkesan mencari sensasi belaka.

Apalagi aksi itu tanpa ada perubahan secara signifikan dalam substansi kebijakan maupun kinerja.

Hal ini disampaikan Herzaky merespons teguran Jokowi kepada para menterinya terkait persoalan minyak goreng dan kenaikan harga Pertamax dalam sidang kabinet paripurna yang videonya ditayangkan ke publik.

"Rakyat butuh minyak goreng dan bahan pokok tersedia, dengan harga terjangkau. Bahan bakar minyak tersedia dan harganya tidak melonjak.

Kalau semprot sana-sini, tanpa ada perubahan dan solusi atas kesulitan yang dihadapi rakyat, ya, buat apa?" kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4/2022).

Herzaky berpendapat, teguran yang diumbar ke publik justru mencerminkan Jokowi seolah menyalahkan para pembantunya atas ketidakmampuan pemerintah memastikan sembako dan BBM tersedia dengan harga terjangkau.

viral video Luhut Binsar Pandjaitan sedang menerima telepon saat Jokowi asyik berpidato.
viral video Luhut Binsar Pandjaitan sedang menerima telepon saat Jokowi asyik berpidato. (facebook)

Padahal, Herzaky mengingatkan, Jokowi sendiri yang pernah menegaskan bahwa tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanya visi dan misi presiden.

"Semua kegagalan dan keberhasilan pemerintahan saat ini, adalah tanggung jawab presiden. Menteri hanya pelaksana, pembantu presiden," ujar dia.

Sebelumnya, Jokowi lagi-lagi memerintahkan menterinya untuk sensitif dan memiliki sense of crisis.

Sebab, naiknya harga sejumlah komoditas pokok beberapa waktu terakhir menyebabkan situasi masyarakat menjadi sulit.

Hal ini Jokowi sampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna bersama para menteri di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

"Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

 Jokowi menyayangkan menterinya yang tidak memberikan penjelasan apa pun ke rakyat terkait alasan naiknya harga minyak goreng.

Padahal, kenaikan harga minyak sudah berlangsung sekitar empat bulan.

Dia juga menegur jajarannya yang tak memberikan penjelasan ke publik mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak, khususnya Pertamax.

Jokowi mengatakan, penjelasan ini penting demi menunjukkan empati ke masyarakat.

"Diceritakan dong kepada rakyat, ada empati kita gitu lho, enggak ada, yang berkaitan dengan energi nggak ada (penjelasan)," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Demokrat Balas Tangisan Fraksi PDIP Saat SBY Naikkan Harga BBM Rp200, Jokowi 'Diserang' Gegara Ini, 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved