Bacaan dan Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Berikut ini bacaan dan tafsir Surah Al Mursalat ayat 31 hingga 35 lengkap dengan artinya.
Bacaan dan Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
TRIBUNPALU.COM - Al Mursalat merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini berada di juz ke-29 dan menjadi surah ke-77 dalam Al Quran.
Nama Al Mursalat diambil dari ayat pertamanya yang berarti 'malaikat-malaikat yang diutus'.
Surah Al Mursalat tergolong ke dalam surah Makiyyah karena diturunkan di Kota Makkah.
Melansir dari tayangan YouTube Ustaz Firanda Andirja, Surah Al Mursalat memiliki isi yang sama dengan surah-surah Makiyyah yang lain.
Yaitu pengingkaran atau bantahan kaum musyrikin yang tidak mempercayai adanya hari kebangkitan.
"Kebanyakan isi dari surah Makiyyah itu pengingkaran dari kaum musyrikin terhadap adanya hari kebangkitan yaitu hari kebangkitan," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan jika surah ini juga disebut sebagai Surah Al Urfa yang didasari dari ayat 'wal mursalati urfa'.
Kata urfa ini hanya ada di surah Al Mursalat dan tidak ditemukan dalam surah lainnya.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
"Kalau biasanya para ulama memberi nama surah mereka sebutkan awal surah atau menyebutkan satu kata yang tidak terdapat dalam surah lain," sambungnya.
TribunPalu juga mengutip penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah melalui kanal YouTubenya Syafiq Riza Basalamah Official tentang Surah Al Mursalat.
Allah SWT memulai surah ini dengan adanya sumpah-Nya untuk menegaskan tentang kepentingan apa yang disampaikanNya.
"Disetiap-setiap surah Allah mengawalinya dengan sumpahNya, dan apa yang Dia sampaikan adalah hal yang penting," ujarnya saat menjelaskan kepada jemaah.
Lebih lanjut Ustaz Syariq menjelaskan, Allah SWT berhak bersumpah namun manusia sebagai hambaNya tak boleh bersumpah selain dengan namaNya.
"Allah boleh bersumpah dengan apapun yang Dia kehendaki, tapi sebagai hamba kita tidak boleh bersumpah selain dengan namaNya," sambung Ustaz Syafiq.
Allah SWT bersumpah dalam surah ini demi malaikat-malaikatNya yang menyebarkan rahmatNya dengan luas.
Untuk mengetahuinya lebih detail tentang Surah Al Mursalat, berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan serta tafsirnya.
TribunPalu telah melansir dari laman Quran Kemenag.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Bacaan Surah Al Mursalat Ayat 31 hingga 35
31 لَّا ظَلِيلٍ وَلَا يُغۡنِي مِنَ ٱللَّهَبِ
Laa zhaliilin walaa yughnii minallahab.
"Yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka."
32. إِنَّهَا تَرۡمِي بِشَرَرٍ كَٱلۡقَصۡرِ
Innahaa tarmii bisyararin kal qashr.
"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana."
33. كَأَنَّهُۥ جِمَٰلَتٌ صُفۡرٌ
Ka annahu jimaalatun shufrun.
"Seolah-olah ia iringan unta yang kuning."
34. وَيۡلٌ يَوۡمَئِذٍ لِّلۡمُكَذِّبِينَ
Wailun yauma idzil lilmukadz dzibiin.
"Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."
35. هَٰذَا يَوۡمُ لَا يَنطِقُونَ
Haadzaa yaumu laa yanthiquun.
"Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu)."

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 31 hingga 35
Ayat 31
Pada bagian terdahulu dijelaskan tentang ancaman Allah kepada yang durhaka. Kelompok ayat ini menerangkan sekelumit ancaman tersebut nanti di akhirat. Akan dikatakan kepada mereka, “Pergilah kamu wahai para pendurhaka, mendapatkan apa azab yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan asap api neraka yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi yaitu tidak menaungi dari panasnya api neraka, dan tidak pula menolak jilatan nyala api neraka yang sangat panas.”32-34. Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Allah mengatakan dalam ayat ini bahwa biarpun neraka itu disebutkan punya lindungan namun bukan melindungi mereka dari panasnya api neraka. Tidak ada tempat beristirahat dan tempat berteduh dari kepanasan. Ditegaskan pula di sini bahwa lindungan mereka bukan lindungan seperti yang diperoleh seorang mukmin, karena tidak ada yang dapat menaungi mereka dari panas gejolak api neraka. Ayat lain menerangkan: (Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih, dan naungan asap yang hitam, tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (al-Waqi'ah/56: 42-44)
Ayat 32
Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.32-34. Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Allah menyebutkan pula bahwa neraka itu selalu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana ke seluruh penjuru. Allah mengumpamakan gejolak api neraka Jahanam yang sangat dahsyat itu dengan unta kuning yang sangat banyak dan bergerak cepat. Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan yang begitu hebat.
Ayat 33
Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.32-34. Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Allah menyebutkan pula bahwa neraka itu selalu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana ke seluruh penjuru. Allah mengumpamakan gejolak api neraka Jahanam yang sangat dahsyat itu dengan unta kuning yang sangat banyak dan bergerak cepat. Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan yang begitu hebat.
Ayat 34
Kedahsyatan lain dari siksa neraka dijelaskan pada ayat ini,.Sungguh, neraka itu menyemburkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning dalam bentuk dan warnanya. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.35-37. Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Allah menyebutkan pula bahwa neraka itu selalu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana ke seluruh penjuru. Allah mengumpamakan gejolak api neraka Jahanam yang sangat dahsyat itu dengan unta kuning yang sangat banyak dan bergerak cepat. Allah mengulangi lagi ancamannya bahwa kecelakaan bagi orang yang mendustakan karena mereka tidak dapat mengelakkan diri dari siksaan yang begitu hebat.
Ayat 35
Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.35-37. Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa pada hari itu manusia tidak bisa berbicara dan hanya terpukau karena kedahsyatan keadaan. Mereka tidak diizinkan berbicara, dan andaikata diizinkan pun, hal itu tidak ada gunanya.
(TribunPalu/Hakim)