Ganjar Pranowo Bersama PT Goklik Digital Nusantara Bantu Pulihkan Bisnis UMKM Pasca Pandemi
Gubernur Jawa Tengah dan Ketua Pengurus Pusat Kagama Ganjar Pranowo mengatakan saat ini teknologi digital telah banyak membantu dan mudah diakses.
TRIBUNPALU.COM – Selama pandemi Covid-19 yang terjadi di beberapa negara, termasuk di Indonesia, banyak beragai sektor yang mengalami gangguan termasuk segi perdagangan.
Para pedagang di Indonesia sempat mengalami kesulitan untuk menjalankan usahanya di tengah naiknya kasus pandemi Covid-19 di Indonesia.
Dengan adanya hal tersebut banyak para pedagang dan pelaku UMKM memilih untuk beralih ke pasar online untuk tetap menghidupkan penjualannya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementrian Koperasi dan UMKM telah merilis angka yerbaru dari UMKM di Indonesai yang telah beranjak ke pasar online.
Terdapat 28% UMKM Indonesia yang sudah bisa masuk ke pasar online dan mencicipi manis nya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di online commerce.
Diektahui tahun lalu total transaksinya mencapai Rp. 403 triliun atau tumbuh sekitar 51% dari tahun 2020 berdasarkan data yang dirilis secara resmi oleh Bank Indonesia pada 2021 lalu.
Hal itulah yang menjadi salah satu dasar inisiatif Anggota dan Pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Sumatera Utara untuk mengadakan seminar oflline serta online pada Jumat (8/4/2022) di Hotel Santika Premier, Medan.
Dalam acara tersebut menghadirkan pembicara utama Ganjar Pranowo sebagai Ketua Kagama Pusat yang membagikan pengalamannya sebagai Gubernur Jawa Tengah dalam memenfaatkan teknologi digital dalam kepemimpinannya megelola daerah dan terutama UMKM disana.
Acara yang bertajuk “Memulihkan Bisnis UMKM Pasca Pandemi” ini menghadirkan topik dan pembicara dari berbagai bidang penting seperti peluang dan tips UMKM di pasar online yang dibawakan oleh Fiter Bagus Cahyono, selaku CEO Goklik.id, permodalan dan pendampingan UMKM.
Gubernur Jawa Tengah dan Ketua Pengurus Pusat Kagama Ganjar Pranowo yang hadir sebagai pembicara utama mengatakan bahwa saat ini teknologi digital telah banyak membantu kita untuk belajar tentang apapun dengan mudah dan cepat, tanpa batas.
Bahkan Ganjar bercerita bahwa sejak awal kepemimpinannya di provinsi Jawa Tengah, dirinya mewajibkan seluruh dinas untuk memiliki akun social media dan menggunakannya sebagai Siaran Pers PT Goklik Digital Nusantara.
PT Goklik Digital Nusantara diketahui sebagai saluran utama untuk menampung masukan nyata dari masyarakat, mempelajarinya, dan memberikan informasi dua arah kepada publik di Jawa Tengah untuk memberikan layanan pemerintahan yang lebih baik dan cepat.
Pada kesempatan itu Ganjar juga memberikan trik-trik sederhana kepada para peserta seminar tentang bagaimana memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usaha UMKM, tanpa harus berpikir terlalu rumit dan berorientasi kepada hasil yang maksimal.
Seperti diketahui, di Jawa Tengah sendiri terdapat 141.552 pelaku UMKM yang selama ini dikenal cukup maju dan terbantu oleh berbagai program pembinaan dan permodalan yang diberikan oleh Pemerintah Daerahnya.
CEO Goklik Fiter Bagus Cahyono mengatakan bahwa UMKM Indonesia harus menjadi tuan rumah di tengah manisnya pasar ekonomi digital Indonesia saat ini dan beberapa tahun ke depan.
“Masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat nyaman dan terbiasa untuk membeli berbagai kebutuhan hidupnya secara online, jadi UMKM Indonesia tidak perlu lagi memikirkan edukasi pasar online-nya, mereka (pembeli) sudah sangat siap untuk berbelanja secara online,” ungkap Fiter. Ketua Kagama Bantuan Hukum Romulo Silaen, S. H saat meberikan penjelasannya.
Meski begitu, ironisnya mayoritas barang yang tersedia di e-commerce Indonesia sebagian besar masih impor.
Hal itulah yang menjadi salah satu motivasi kami di Goklik sebagai platform karya anak Bangsa untuk bisa menyediakan alternatif saluran penjualan dengan pengalaman pembeli sekelas ecommerce bagi UMKM Indonesia.
Hal tersebut bertujuan agar para pelaku UMKM Indonesia untuk bisa menjual produk dan jasanya secara langsung (direct selling) dengan pemanfaatan Omni Channel tanpa harus bersaing terus di kolam yang sudah terlanjur riuh dengan produk impor, sambil secara pararel membenahhi diri elalui peningkatan kualitas produk dan jasanya.
(TribunPalu.com/Linda)