Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan Surah Al Insan ayat 6 hingga 10 lengkap dengan artinya.
Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
TRIBUNPALU.COM - Al Insan merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini merupakan surah ke-76 yang terdiri dari 31 ayat.
Surah Al Insan termasuk ke dalam juz 29 di dalam Al Quran.
Kata Al Insan diambil dari ayat pertamanya yang berarti manusia.
Ustaz Firanda Andirja menjelaskan jika di setiap pekan Jumat pagi, Rasulullah SAW sering membacakan dua surah, yaitu surah As Sajdah dan Surah Al Insani.
Hal ini menunjukkan bahwa surah ini begitu penting karena dibaca oleh Rasul setiap pekannya.
"Ini penting karna dibaca setiap Jumat, hari raya pekan bagi kaum Mulsimin di salat subuh," ujarnya melalui tayangan YouTube Firanda Andirja.
Lebih lanjut, Ustaz Firanda mengatakan jika surah ini berbicara tentang hakikat seorang manusia.
Tak hanya itu saja, surah ini juga mengingatkan kepada manusia bahwa setiap dari mereka akan diuji oleh Allah SWT di dunia ini.
Kemudian Surah Al Insani menceritakan tentang kesudahan akhir manusia antara orang yang bersyukur ataupun kufur.
Allah SWT menjelaskan dalam surah tersebut akan ada balasan bagi orang yang syukur dan orang yang kufur.
"Sehingga setiap pekan kita diingatkan hakikat kita sebagai manusia, apa tugas kita di muka bumi ini diuji.
Dari situlah akan ada yang gagal dan akan ada yang berhasil," jelasnya.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 1 hingga 5, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah melalui kanal YouTubenya Khalid Basalamah Official.
Ustaz Khalid mengatakan jika Allah SWT langsung membuka surah ini dengan ajakan pada manusia.
Yakni mengajak berpikir tentang asal usul adanya manusia.
"Dari awal Allh SWT sudah mengajak kita untuk merenungi dari mana asal kita.
Kita diminta mereview masa kanak-kanak, masa bayi kita allu sebelumnya jauh lebih jauh lagi," ungkapnya.
Saat lahir di dunia, manusia tak bisa memilih dengan apa yang diinginkannya.
Melainkan sudah diberikan oleh Allah SWT yang patut disyukuri oleh manusia.
"Kita nggak bisa memilih sata lahir, matanya begini, hidungnya begini, lahir ya sudah ditakdirkan dengan berbagai status," sambungnya.
Lebih lanjut Ustaz Khalid mengatakan bahwa isi kandungan Surah Al Insan ini merupakan sebuah bahan renungan bersama.
Tujuannya ialah agar manusia tidka merasa dirinya selalu lebih baik dari manusia lainnya.
"Ini smeua adalah bahan renungan untuk manusia," pungkasnya.
Untuk mengetahui lebih detail, Anda dapat menyimak bacaan dan tafsir Surah Al Insani berikut ini.
TribunPalu telah melansirnya dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 46 hingga 50, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Bacaan Surah Al Insani Ayat 6 hingga 10
عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوْنَهَا تَفْجِيْرًا - ٦
6. 'ainay yasyrabu bihā 'ibādullāhi yufajjirụnahā tafjīrā
(yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.
يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا - ٧
7. yụfụna bin-nażri wa yakhāfụna yaumang kāna syarruhụ mustaṭīrā
Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا - ٨
8. wa yuṭ'imụnaṭ-ṭa'āma 'alā ḥubbihī miskīnaw wa yatīmaw wa asīrā
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan,
اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا - ٩
9. innamā nuṭ'imukum liwaj-hillāhi lā nurīdu mingkum jazā`aw wa lā syukụrā
(sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.
اِنَّا نَخَافُ مِنْ رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوْسًا قَمْطَرِيْرًا - ١٠
10. innā nakhāfu mir rabbinā yauman 'abụsang qamṭarīrā
Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.”
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 41 hingga 45, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya

Tafsir Surah Al Insan Ayat 6 hingga 10
Ayat 6
Bagi yang bertakwa Allah menyiapkan balasan yang sempurna. Di antaranya disebut pada ayat ini. Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas berisi minuman yang campurannya adalah air kafur, agar lebih menyegarkan dan menambah aroma lebih sedap. Kafur yang dimaksud adalah mata air dalam surga yang diminum oleh hamba-hamba Allah yang taat dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada-Nya, dan mereka para penghuni surga tersebut dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.7. Di antara amal kebaikan yang akan diberikan balasan seperti di atas antara lain adalah bahwa mereka memenuhi nazar sebagai bukti mereka adalah orang-orang cenderung kepada kebaikan, dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana yaitu siksa neraka.
Ayat 7
Di antara amal kebaikan yang akan diberikan balasan seperti di atas antara lain adalah bahwa mereka memenuhi nazar sebagai bukti mereka adalah orang-orang cenderung kepada kebaikan, dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana yaitu siksa neraka.8-9. Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.
Ayat 8
Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.8-9. Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.
Ayat 9
Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.10. Orang-orang yang disebut al-abràr yang selalu berbuat baik juga menegaskan bahwa pemberian tersebut semata karena mengharap rida Allah dan rasa takut akan azab. Seperti yang disebut pada ayat ini. Sungguh, kami takut akan azab Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.”
Ayat 10
Orang-orang yang disebut al-abràr yang selalu berbuat baik juga menegaskan bahwa pemberian tersebut semata karena mengharap rida Allah dan rasa takut akan azab. Seperti yang disebut pada ayat ini. Sungguh, kami takut akan azab Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.”11-12. Sebagai imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, seperti yang disebut pada ayat di atas, maka Allah melindungi mereka dari kesusahan dan juga keburukan hari itu, dan memberikan kepada mereka aneka macam nikmat yang menimbulkan keceriaan pada wajah mereka dan kegembiraan pada hati mereka. Dan di samping yang telah disebut di atas, Dia memberi juga balasan kepada mereka karena kesabarannya dalam aneka macam situasi, berupa surga dan pakaian sutera.
(TribunPalu/Hakim)