Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Al Insan merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran. Surah ini merupakan surah ke-76 yang terdiri dari 31 ayat.
Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
TRIBUNPALU.COM - Al Insan merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini merupakan surah ke-76 yang terdiri dari 31 ayat.
Surah Al Insan termasuk ke dalam juz 29 di dalam Al Quran.
Kata Al Insan diambil dari ayat pertamanya yang berarti manusia.
Ustaz Firanda Andirja menjelaskan jika di setiap pekan Jumat pagi, Rasulullah SAW sering membacakan dua surah, yaitu surah As Sajdah dan Surah Al Insani.
Hal ini menunjukkan bahwa surah ini begitu penting karena dibaca oleh Rasul setiap pekannya.
"Ini penting karna dibaca setiap Jumat, hari raya pekan bagi kaum Mulsimin di salat subuh," ujarnya melalui tayangan YouTube Firanda Andirja.
Lebih lanjut, Ustaz Firanda mengatakan jika surah ini berbicara tentang hakikat seorang manusia.
Tak hanya itu saja, surah ini juga mengingatkan kepada manusia bahwa setiap dari mereka akan diuji oleh Allah SWT di dunia ini.
Kemudian Surah Al Insani menceritakan tentang kesudahan akhir manusia antara orang yang bersyukur ataupun kufur.
Allah SWT menjelaskan dalam surah tersebut akan ada balasan bagi orang yang syukur dan orang yang kufur.
"Sehingga setiap pekan kita diingatkan hakikat kita sebagai manusia, apa tugas kita di muka bumi ini diuji.
Dari situlah akan ada yang gagal dan akan ada yang berhasil," jelasnya.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah melalui kanal YouTubenya Khalid Basalamah Official.
Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud, Simak Waktu Tepat Pelaksanaannya Berikut Ini
Ustaz Khalid mengatakan jika Allah SWT langsung membuka surah ini dengan ajakan pada manusia.
Yakni mengajak berpikir tentang asal usul adanya manusia.
"Dari awal Allh SWT sudah mengajak kita untuk merenungi dari mana asal kita.
Kita diminta mereview masa kanak-kanak, masa bayi kita allu sebelumnya jauh lebih jauh lagi," ungkapnya.
Saat lahir di dunia, manusia tak bisa memilih dengan apa yang diinginkannya.
Melainkan sudah diberikan oleh Allah SWT yang patut disyukuri oleh manusia.
"Kita nggak bisa memilih sata lahir, matanya begini, hidungnya begini, lahir ya sudah ditakdirkan dengan berbagai status," sambungnya.
Lebih lanjut Ustaz Khalid mengatakan bahwa isi kandungan Surah Al Insan ini merupakan sebuah bahan renungan bersama.
Tujuannya ialah agar manusia tidka merasa dirinya selalu lebih baik dari manusia lainnya.
"Ini smeua adalah bahan renungan untuk manusia," pungkasnya.
Untuk mengetahui lebih detail, Anda dapat menyimak bacaan dan tafsir Surah Al Insani berikut ini.
TribunPalu telah melansirnya dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 1 hingga 5, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Bacaan Surah Al Insani Ayat 11 hingga 15
فَوَقٰىهُمُ اللّٰهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقّٰىهُمْ نَضْرَةً وَّسُرُوْرًاۚ - ١١
11. fa waqāhumullāhu syarra żālikal-yaumi wa laqqāhum naḍrataw wa surụrā
Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan.
وَجَزٰىهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًاۙ - ١٢
12. wa jazāhum bimā ṣabarụ jannataw wa ḥarīrā
Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera.
مُّتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِۚ لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَّلَا زَمْهَرِيْرًاۚ - ١٣
13. muttaki`īna fīhā 'alal-arā`ik, lā yarauna fīhā syamsaw wa lā zamharīrā
Di sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan.
وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا - ١٤
14. wa dāniyatan 'alaihim ẓilāluhā wa żullilat quṭụfuhā tażlīlā
Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya.
وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِاٰنِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَا۠ - ١٥
15. wa yuṭāfu 'alaihim bi`āniyatim min fiḍḍatiw wa akwābing kānat qawārīrā
Dan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal,

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Tafsir Surah Al Insan Ayat 11 hingga 15
Ayat 11
Sebagai imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, seperti yang disebut pada ayat di atas, maka Allah melindungi mereka dari kesusahan dan juga keburukan hari itu, dan memberikan kepada mereka aneka macam nikmat yang menimbulkan keceriaan pada wajah mereka dan kegembiraan pada hati mereka. Dan di samping yang telah disebut di atas, Dia memberi juga balasan kepada mereka karena kesabarannya dalam aneka macam situasi, berupa surga dan pakaian sutera.11-12. Sebagai imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, seperti yang disebut pada ayat di atas, maka Allah melindungi mereka dari kesusahan dan juga keburukan hari itu, dan memberikan kepada mereka aneka macam nikmat yang menimbulkan keceriaan pada wajah mereka dan kegembiraan pada hati mereka. Dan di samping yang telah disebut di atas, Dia memberi juga balasan kepada mereka karena kesabarannya dalam aneka macam situasi, berupa surga dan pakaian sutera.
Dijelaskan juga bahwa sebagai balasan kepada orang-orang abrar, Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu dan memberikan kepada mereka keceriaan wajah dan kegembiraan hati. Tampak pada wajah mereka kegembiraan yang berseri-seri sebagai tanda kepuasan hati karena anugerah Allah yang telah mereka terima. Dalam ayat lain, Allah berfirman: Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, tertawa dan gembira ria. ('Abasa/80: 38-39)
Ayat 12
Sebagai imbalan atas perbuatan baik yang dilakukan seseorang, seperti yang disebut pada ayat di atas, maka Allah melindungi mereka dari kesusahan dan juga keburukan hari itu, dan memberikan kepada mereka aneka macam nikmat yang menimbulkan keceriaan pada wajah mereka dan kegembiraan pada hati mereka. Dan di samping yang telah disebut di atas, Dia memberi juga balasan kepada mereka karena kesabarannya dalam aneka macam situasi, berupa surga dan pakaian sutera.13-14. Di sana yaitu di dalam surga, mereka duduk bersandar di atas dipan bersama pasangan mereka dan keluarga besar. Di sana mereka tidak melihat dan juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula merasakan udara dingin yang berlebihan. Dan anugerah tersebut semakin membahagiakan dengan adanya naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik buahnya.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah memberi mereka ganjaran karena kesabaran mereka dengan surga dan pakaian sutra. Karena kesabaran mereka dalam berbuat kebaikan, ketabahan menahan diri dari godaan nafsu, dan terkadang-kadang harus menahan lapar dan kurang pakaian (karena berbuat sosial dalam keadaan miskin), maka Allah membalasi yang demikian itu dengan kenikmatan surga dalam bentuk yang lain berupa pakaian yang terbuat dari sutra. Ayat ini sama artinya dengan firman Allah: (Mereka akan mendapat) surga 'Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutra. (Fathir/35: 33)
Ayat 13
Di sana yaitu di dalam surga, mereka duduk bersandar di atas dipan bersama pasangan mereka dan keluarga besar. Di sana mereka tidak melihat dan juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula merasakan udara dingin yang berlebihan. Dan anugerah tersebut semakin membahagiakan dengan adanya naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik buahnya.13-14. Di sana yaitu di dalam surga, mereka duduk bersandar di atas dipan bersama pasangan mereka dan keluarga besar. Di sana mereka tidak melihat dan juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula merasakan udara dingin yang berlebihan. Dan anugerah tersebut semakin membahagiakan dengan adanya naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik buahnya.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan keadaan ahli surga bahwa mereka duduk bertelekan di atas dipan. Mereka tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula dinginnya udara. Dipan-dipan dalam surga itu dikatakan tidak pernah ditimpa terik matahari, tidak disentuh oleh udara dingin yang menusuk sumsum tulang seperti halnya di dunia ini, akan tetapi di sana hanya ada satu iklim sejuk yang tak pernah berubah. Tidak ada yang merasakan panas maupun dingin. Tumbuhnya pohon yang sangat rindang dan menyejukkan itu melindungi orang-orang abrar sehingga makin bertambahlah kenikmatan yang mereka peroleh. Demikian pula buah-buahan yang lezat cita rasanya, dan mudah dipetik. Mereka menikmati sambil berbaring duduk atau berdiri sesuka hati mereka.
Ayat 14
Di sana yaitu di dalam surga, mereka duduk bersandar di atas dipan bersama pasangan mereka dan keluarga besar. Di sana mereka tidak melihat dan juga tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula merasakan udara dingin yang berlebihan. Dan anugerah tersebut semakin membahagiakan dengan adanya naungan pepohonannya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik buahnya.15-16. Setelah berbicara aneka fasilitas surga, kini giliran hidangan bagi para penghuni surga. Dan kepada mereka diedarkan oleh para pelayan surga bejana-bejana tempat minum yang terbuat dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal, kristal yang jernih terbuat dari perak saking jernihnya isinya nampak dari luar, mereka tentukan ukurannya yang sesuai dengan kehendak mereka, untuk disuguhkan bagi penghuni surga.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan keadaan ahli surga bahwa mereka duduk bertelekan di atas dipan. Mereka tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula dinginnya udara. Dipan-dipan dalam surga itu dikatakan tidak pernah ditimpa terik matahari, tidak disentuh oleh udara dingin yang menusuk sumsum tulang seperti halnya di dunia ini, akan tetapi di sana hanya ada satu iklim sejuk yang tak pernah berubah. Tidak ada yang merasakan panas maupun dingin. Tumbuhnya pohon yang sangat rindang dan menyejukkan itu melindungi orang-orang abrar sehingga makin bertambahlah kenikmatan yang mereka peroleh. Demikian pula buah-buahan yang lezat cita rasanya, dan mudah dipetik. Mereka menikmati sambil berbaring duduk atau berdiri sesuka hati mereka.
Ayat 15
Setelah berbicara aneka fasilitas surga, kini giliran hidangan bagi para penghuni surga. Dan kepada mereka diedarkan oleh para pelayan surga bejana-bejana tempat minum yang terbuat dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal, kristal yang jernih terbuat dari perak saking jernihnya isinya nampak dari luar, mereka tentukan ukurannya yang sesuai dengan kehendak mereka, untuk disuguhkan bagi penghuni surga.15-16. Setelah berbicara aneka fasilitas surga, kini giliran hidangan bagi para penghuni surga. Dan kepada mereka diedarkan oleh para pelayan surga bejana-bejana tempat minum yang terbuat dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal, kristal yang jernih terbuat dari perak saking jernihnya isinya nampak dari luar, mereka tentukan ukurannya yang sesuai dengan kehendak mereka, untuk disuguhkan bagi penghuni surga.
Pada ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan pula makanan dan minuman yang dihidangkan kepada mereka berbagai bentuk, bejana yang terbuat dari perak juga sejumlah gelas yang sangat bening laksana kaca yang berkilauan. Bejana dan gelas-gelas itu bening sekali seolah-olah kaca yang sangat indah dan tinggi sekali nilainya. Hadis riwayat Ibnu Abi hatim dari Ibnu 'Abbas menerangkan sebagai berikut: Tidak ada sesuatu pun dalam surga, melainkan di dunia telah dianugerahkan Allah kepadamu sesuatu yang mirip dengan itu, kecuali botol-botol yang terbuat dari perak. (Riwayat Ibnu Abi hatim dari Ibnu 'Abbas). Dalam sebuah ayat lain disebutkan pula: Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas, dan di dalam surga itu terdapat apa yang diingini oleh hati dan segala yang sedap (dipandang) mata. Dan kamu kekal di dalamnya. (az-Zukhruf/43: 71)
(TribunPalu/Hakim)