Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacana dan tafsir Surah Al Insan ayat 26 hingga 30, lengkap dengan artinya.
Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
TRIBUNPALU.COM - Al Insan merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini merupakan surah ke-76 yang terdiri dari 31 ayat.
Surah Al Insan termasuk ke dalam juz 29 di dalam Al Quran.
Kata Al Insan diambil dari ayat pertamanya yang berarti manusia.
Ustaz Firanda Andirja menjelaskan jika di setiap pekan Jumat pagi, Rasulullah SAW sering membacakan dua surah, yaitu surah As Sajdah dan Surah Al Insani.
Hal ini menunjukkan bahwa surah ini begitu penting karena dibaca oleh Rasul setiap pekannya.
"Ini penting karna dibaca setiap Jumat, hari raya pekan bagi kaum Mulsimin di salat subuh," ujarnya melalui tayangan YouTube Firanda Andirja.
Lebih lanjut, Ustaz Firanda mengatakan jika surah ini berbicara tentang hakikat seorang manusia.
Tak hanya itu saja, surah ini juga mengingatkan kepada manusia bahwa setiap dari mereka akan diuji oleh Allah SWT di dunia ini.
Kemudian Surah Al Insani menceritakan tentang kesudahan akhir manusia antara orang yang bersyukur ataupun kufur.
Allah SWT menjelaskan dalam surah tersebut akan ada balasan bagi orang yang syukur dan orang yang kufur.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
"Sehingga setiap pekan kita diingatkan hakikat kita sebagai manusia, apa tugas kita di muka bumi ini diuji.
Dari situlah akan ada yang gagal dan akan ada yang berhasil," jelasnya.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah melalui kanal YouTubenya Khalid Basalamah Official.
Ustaz Khalid mengatakan jika Allah SWT langsung membuka surah ini dengan ajakan pada manusia.
Yakni mengajak berpikir tentang asal usul adanya manusia.
"Dari awal Allh SWT sudah mengajak kita untuk merenungi dari mana asal kita.
Kita diminta mereview masa kanak-kanak, masa bayi kita allu sebelumnya jauh lebih jauh lagi," ungkapnya.
Saat lahir di dunia, manusia tak bisa memilih dengan apa yang diinginkannya.
Melainkan sudah diberikan oleh Allah SWT yang patut disyukuri oleh manusia.
"Kita nggak bisa memilih sata lahir, matanya begini, hidungnya begini, lahir ya sudah ditakdirkan dengan berbagai status," sambungnya.
Lebih lanjut Ustaz Khalid mengatakan bahwa isi kandungan Surah Al Insan ini merupakan sebuah bahan renungan bersama.
Tujuannya ialah agar manusia tidka merasa dirinya selalu lebih baik dari manusia lainnya.
"Ini smeua adalah bahan renungan untuk manusia," pungkasnya.
Untuk mengetahui lebih detail, Anda dapat menyimak bacaan dan tafsir Surah Al Insani berikut ini.
TribunPalu telah melansirnya dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Lagi Sibuk Perang di Ukraina, Rusia Mendadak Senggol Israel Usai Serangan di Masjid Al-Aqsa
Bacaan Surah Al Insan Ayat 26 hingga 30
وَمِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهٗ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيْلًا - ٢٦
26. wa minal-laili fasjud lahụ wa sabbiḥ-hu lailan ṭawīlā
Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.
اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ يُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُوْنَ وَرَاۤءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيْلًا - ٢٧
27. inna hā`ulā`i yuḥibbụnal-'ājilata wa yażarụna warā`ahum yauman ṡaqīlā
Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu mencintai kehidupan (dunia) dan meninggalkan hari yang berat (hari akhirat) di belakangnya.
نَحْنُ خَلَقْنٰهُمْ وَشَدَدْنَآ اَسْرَهُمْۚ وَاِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ اَمْثَالَهُمْ تَبْدِيْلًا - ٢٨
28. naḥnu khalaqnāhum wa syadadnā asrahum, wa iżā syi`nā baddalnā amṡālahum tabdīlā
Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka. Tetapi, jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.
اِنَّ هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا - ٢٩
29. inna hāżihī tażkirah, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī sabīlā
Sungguh, (ayat-ayat) ini adalah peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu dia mengambil jalan menuju kepada Tuhannya.
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۖ - ٣٠
30. wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāh, innallāha kāna 'alīman ḥakīmā
Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila Allah kehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Tafsir Surah Al Insan Ayat 26 hingga 30
Ayat 26
Dan untuk lebih menguatkan hatimu menghadapi kesulitan dakwah, maka ingatlah selalu serta sebutlah nama Tuhanmu di antaranya dengan melaksanakan salat pada waktu pagi yaitu Subuh dan petang yaitu Zuhur dan Asar. Dan pada sebagian dari malam yaitu Maghrib dan Isya’, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya yaitu dengan melaksanakan salat tahajud pada bagian yang panjang di malam hari.27. Di antara alasan utama mengapa manusia menolak dakwah karena sesungguhnya mereka, orang kafir, itu mencintai kehidupan dunia yang memang kasat mata dan cepat diraih, meskipun juga cepat musnahnya, dan meninggalkan hari yang berat yaitu hari akhirat di belakangnya.
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi supaya bersujud, salat malam, dan bertasbih kepada-Nya pada bagian yang panjang pada malam hari. Perintah mengerjakan salat pada sebagian waktu malam, yakni salat Magrib dan Isya, kemudian salat Tahajud pada malam hari disebutkan juga dalam ayat lain: Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (al-Isra'/17: 79)
Ayat 27
Di antara alasan utama mengapa manusia menolak dakwah karena sesungguhnya mereka, orang kafir, itu mencintai kehidupan dunia yang memang kasat mata dan cepat diraih, meskipun juga cepat musnahnya, dan meninggalkan hari yang berat yaitu hari akhirat di belakangnya.28. Ayat ini mengingatkan manusia akan kuasa Allah dalam menciptakan makhluk dari ketiadaan. Kami telah menciptakan mereka bukan ciptaan yang sembarangan dan juga menguatkan persendian tubuh mereka padahal tadinya hanyalah air mani yang begitu lemah dan hina. Tetapi, jika Kami menghendaki untuk membinasakan mereka itupun mudah, dan kemudian Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.
Dalam ayat ini, Allah mencela sikap orang kafir yang mabuk kesenangan duniawi dengan melupakan hari akhirat disebabkan mereka itu menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak mempedulikan hari berat, hari akhirat. Memang watak orang kafir itu sebenarnya cinta dunia dan takut mati, melupakan hari akhirat dan tidak mempercayai sama sekali. Dikatakan bahwa hari akhirat itu sebagai "hari yang berat" karena begitu beratnya pertanggungjawaban manusia di hadapan Allah.
Ayat 28
Ayat ini mengingatkan manusia akan kuasa Allah dalam menciptakan makhluk dari ketiadaan. Kami telah menciptakan mereka bukan ciptaan yang sembarangan dan juga menguatkan persendian tubuh mereka padahal tadinya hanyalah air mani yang begitu lemah dan hina. Tetapi, jika Kami menghendaki untuk membinasakan mereka itupun mudah, dan kemudian Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.29. Sebagai bagian akhir dari surah ini maka Allah mengingatkan tentang salah satu fungsi utama Al-Qur’an. Sungguh, ayat-ayat ini adalah peringatan tentang Kuasa Allah, maka barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya tentu dia akan bersungguh-sungguh mengambil jalan menuju kepada Tuhannya.
Dalam ayat ini, seolah-olah Allah menegur manusia yang lalai itu kenapa mereka melupakan Allah, padahal Dialah yang menciptakan mereka, menyusun dan mengatur demikian rapi tubuh mereka sehingga tidak ada celanya. Apakah setelah menciptakan mereka dengan sebaik-baiknya itu, lalu Allah membiarkan saja mereka berbuat sekehendaknya? Oleh karena itu, Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya yang Mahamutlak untuk sewaktu-waktu melenyapkan dan mengganti mereka dengan generasi manusia yang lain. Dalam ayat lain disebutkan: Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya. (an-Nisa'/4: 132) Demikianlah sunatullah telah berlaku di alam semesta ini sejak dahulu. Allah menghancurkan manusia-manusia yang ingkar kepada-Nya kemudian segera menggantinya dengan generasi baru. Sunatullah ini pasti akan berlaku karena manusia yang ingkar kepadanya tetap akan bermunculan sepanjang masa.
Ayat 29
Sebagai bagian akhir dari surah ini maka Allah mengingatkan tentang salah satu fungsi utama Al-Qur’an. Sungguh, ayat-ayat ini adalah peringatan tentang Kuasa Allah, maka barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya tentu dia akan bersungguh-sungguh mengambil jalan menuju kepada Tuhannya.30. Terkadang ada yang merasa memiliki kemampuan untuk mewujudkan kehendaknya, Allah menampik anggapan tersebut. Tetapi kamu tidak mampu menempuh jalan itu, kecuali apabila dikehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Mahabijaksana dalam seluruh kehendak dan ketetapan-Nya.
Dalam ayat ini, Allah kembali mengingatkan bahwa semua yang disebutkan di atas merupakan peringatan (tadhkirah) dan pengajaran (mau'idhah) bagi siapa yang ingin mendengarnya. Segala peringatan yang terkandung dalam Surah al-Insan ini merupakan bahan renungan bagi siapa yang suka belajar kepada kenyataan yang pernah terjadi. Barang siapa yang ingin kebaikan bagi pribadinya untuk kehidupan dunia dan akhirat, hendaklah ia menjadikan ayat-ayat ini sebagai peringatan. Hendaklah ia mendekatkan diri kepada Allah dengan perbuatan taat, mengikuti segala perintah, dan menjauhi segala larangan-Nya, agar dia memperoleh rida Allah, agar ia selamat dari segala kesulitan hidup di kampung akhirat kelak.
Ayat 30
Terkadang ada yang merasa memiliki kemampuan untuk mewujudkan kehendaknya, Allah menampik anggapan tersebut. Tetapi kamu tidak mampu menempuh jalan itu, kecuali apabila dikehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Mahabijaksana dalam seluruh kehendak dan ketetapan-Nya. 31. Dan Dia akan memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki yang dinilai-Nya wajar menerimanya, ke dalam rahmat-Nya yaitu surga. Adapun bagi orang-orang zalim yang begitu mantap kezalimannya maka disediakan-Nya azab yang pedih.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa manusia tidak akan mencapai keselamatan itu kecuali dengan kehendak-Nya, dan bila Ia memberikan taufik kepadanya. Usaha seseorang saja tanpa ada bimbingan Allah tidak akan mencapai kebaikan dan tidak dapat menolak kejahatan. Ayat ini ditutup dengan suatu kepastian bahwa Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Allah Mahatahu siapa di antara hamba-Nya yang berhak menerima hidayat itu sehingga dimudahkan jalan baginya dan didatangkan sebab-sebab untuk mendapatkan hidayat itu. Sebaliknya yang sering terlibat dalam perbuatan memperturutkan hawa nafsu, hidayah itu dihilangkan Allah darinya. Allah Mahabijaksana dan Mahaadil.
(TribunPalu/Hakim)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/quran-surah-al-qariah.jpg)