Bacaan dan Hikmah Surah Al Insan Ayat 1 hingga 31, Lengkap dengan Tulisan Arab dan Artinya
Al Insan merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran. Surah ini merupakan surah ke-76 yang terdiri dari 31 ayat.
Asbabun Nuzul dan Bacaan Surah Al Insan Ayat 1 hingga 31, Lengkap dengan Tulisan Arab dan Latinnya
TRIBUNPALU.COM - Al Insan merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Surah ini merupakan surah ke-76 yang terdiri dari 31 ayat.
Surah Al Insan termasuk ke dalam juz 29 di dalam Al Quran.
Kata Al Insan diambil dari ayat pertamanya yang berarti manusia.
Ustaz Firanda Andirja menjelaskan jika di setiap pekan Jumat pagi, Rasulullah SAW sering membacakan dua surah, yaitu surah As Sajdah dan Surah Al Insani.
Hal ini menunjukkan bahwa surah ini begitu penting karena dibaca oleh Rasul setiap pekannya.
"Ini penting karna dibaca setiap Jumat, hari raya pekan bagi kaum Mulsimin di salat subuh," ujarnya melalui tayangan YouTube Firanda Andirja.
Lebih lanjut, Ustaz Firanda mengatakan jika surah ini berbicara tentang hakikat seorang manusia.
Tak hanya itu saja, surah ini juga mengingatkan kepada manusia bahwa setiap dari mereka akan diuji oleh Allah SWT di dunia ini.
Kemudian Surah Al Insani menceritakan tentang kesudahan akhir manusia antara orang yang bersyukur ataupun kufur.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Allah SWT menjelaskan dalam surah tersebut akan ada balasan bagi orang yang syukur dan orang yang kufur.
"Sehingga setiap pekan kita diingatkan hakikat kita sebagai manusia, apa tugas kita di muka bumi ini diuji.
Dari situlah akan ada yang gagal dan akan ada yang berhasil," jelasnya.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah melalui kanal YouTubenya Khalid Basalamah Official.
Ustaz Khalid mengatakan jika Allah SWT langsung membuka surah ini dengan ajakan pada manusia.
Yakni mengajak berpikir tentang asal usul adanya manusia.
"Dari awal Allh SWT sudah mengajak kita untuk merenungi dari mana asal kita.
Kita diminta mereview masa kanak-kanak, masa bayi kita allu sebelumnya jauh lebih jauh lagi," ungkapnya.
Saat lahir di dunia, manusia tak bisa memilih dengan apa yang diinginkannya.
Melainkan sudah diberikan oleh Allah SWT yang patut disyukuri oleh manusia.
"Kita nggak bisa memilih sata lahir, matanya begini, hidungnya begini, lahir ya sudah ditakdirkan dengan berbagai status," sambungnya.
Lebih lanjut Ustaz Khalid mengatakan bahwa isi kandungan Surah Al Insan ini merupakan sebuah bahan renungan bersama.
Tujuannya ialah agar manusia tidka merasa dirinya selalu lebih baik dari manusia lainnya.
"Ini smeua adalah bahan renungan untuk manusia," pungkasnya.
Untuk mengetahui lebih detail, Anda dapat menyimak bacaan dan tafsir Surah Al Insani berikut ini.
TribunPalu telah melansirnya dari laman Quran Kemenag RI.
Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Bacaan Surah Al Insan Ayat 1 hingga 31
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا - ١
1. hal atā 'alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrā
Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا - ٢
2. innā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja'alnāhu samī'an baṣīrā
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
اِنَّا هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوْرًا - ٣
3. innā hadaināhus-sabīla immā syākiraw wa immā kafụrā
Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.
اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَلٰسِلَا۟ وَاَغْلٰلًا وَّسَعِيْرًا - ٤
4. innā a'tadnā lil-kāfirīna salāsila wa aglālaw wa sa'īrā
Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.
اِنَّ الْاَبْرَارَ يَشْرَبُوْنَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوْرًاۚ - ٥
5. innal-abrāra yasyrabụna ming ka`sing kāna mizājuhā kāfụrā
Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,
عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوْنَهَا تَفْجِيْرًا - ٦
6. 'ainay yasyrabu bihā 'ibādullāhi yufajjirụnahā tafjīrā
(yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.
يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا - ٧
7. yụfụna bin-nażri wa yakhāfụna yaumang kāna syarruhụ mustaṭīrā
Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا - ٨
8. wa yuṭ'imụnaṭ-ṭa'āma 'alā ḥubbihī miskīnaw wa yatīmaw wa asīrā
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan,
اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا - ٩
9. innamā nuṭ'imukum liwaj-hillāhi lā nurīdu mingkum jazā`aw wa lā syukụrā
(sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.
اِنَّا نَخَافُ مِنْ رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوْسًا قَمْطَرِيْرًا - ١٠
10. innā nakhāfu mir rabbinā yauman 'abụsang qamṭarīrā
Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.”
فَوَقٰىهُمُ اللّٰهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقّٰىهُمْ نَضْرَةً وَّسُرُوْرًاۚ - ١١
11. fa waqāhumullāhu syarra żālikal-yaumi wa laqqāhum naḍrataw wa surụrā
Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan.
وَجَزٰىهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًاۙ - ١٢
12. wa jazāhum bimā ṣabarụ jannataw wa ḥarīrā
Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera.
مُّتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِۚ لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَّلَا زَمْهَرِيْرًاۚ - ١٣
13. muttaki`īna fīhā 'alal-arā`ik, lā yarauna fīhā syamsaw wa lā zamharīrā
Di sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan.
وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا - ١٤
14. wa dāniyatan 'alaihim ẓilāluhā wa żullilat quṭụfuhā tażlīlā
Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya.
وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِاٰنِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَا۠ -

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Insan Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
١٥
15. wa yuṭāfu 'alaihim bi`āniyatim min fiḍḍatiw wa akwābing kānat qawārīrā
Dan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal,
قَوَارِيْرَا۟ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوْهَا تَقْدِيْرًا - ١٦
16. qawārīra min fiḍḍating qaddarụhā taqdīrā
kristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka).
وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ - ١٧
17. wa yusqauna fīhā ka`sang kāna mizājuhā zanjabīlā
Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe.
عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا - ١٨
18. 'ainan fīhā tusammā salsabīlā
(Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil.
وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًا - ١٩
19. wa yaṭụfu 'alaihim wildānum mukhalladụn, iżā ra`aitahum ḥasibtahum lu`lu`am manṡụrā
Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan.
وَاِذَا رَاَيْتَ ثَمَّ رَاَيْتَ نَعِيْمًا وَّمُلْكًا كَبِيْرًا - ٢٠
20. wa iżā ra`aita ṡamma ra`aita na'īmaw wa mulkang kabīrā
Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.
عٰلِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَّاِسْتَبْرَقٌۖ وَّحُلُّوْٓا اَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍۚ وَسَقٰىهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُوْرًا - ٢١
21. 'āliyahum ṡiyābu sundusin khuḍruw wa istabraquw wa ḥullū asāwira min fiḍḍah, wa saqāhum rabbuhum syarāban ṭahụrā
Mereka berpakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci).
اِنَّ هٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاۤءً وَّكَانَ سَعْيُكُمْ مَّشْكُوْرًا ࣖ - ٢٢
22. inna hāżā kāna lakum jazā`aw wa kāna sa'yukum masykụrā
Inilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui (Allah).
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ تَنْزِيْلًاۚ - ٢٣
23. innā naḥnu nazzalnā 'alaikal-qur`āna tanzīlā
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an kepadamu (Muhammad) secara berangsur-angsur.
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ اٰثِمًا اَوْ كَفُوْرًاۚ - ٢٤
24. faṣbir liḥukmi rabbika wa lā tuṭi' min-hum āṡiman au kafụrā
Maka bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka.
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًاۚ - ٢٥
25. ważkurisma rabbika bukrataw wa aṣīlā
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
وَمِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهٗ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيْلًا - ٢٦
26. wa minal-laili fasjud lahụ wa sabbiḥ-hu lailan ṭawīlā
Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.
اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ يُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُوْنَ وَرَاۤءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيْلًا - ٢٧
27. inna hā`ulā`i yuḥibbụnal-'ājilata wa yażarụna warā`ahum yauman ṡaqīlā
Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu mencintai kehidupan (dunia) dan meninggalkan hari yang berat (hari akhirat) di belakangnya.
نَحْنُ خَلَقْنٰهُمْ وَشَدَدْنَآ اَسْرَهُمْۚ وَاِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ اَمْثَالَهُمْ تَبْدِيْلًا - ٢٨
28. naḥnu khalaqnāhum wa syadadnā asrahum, wa iżā syi`nā baddalnā amṡālahum tabdīlā
Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka. Tetapi, jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.
اِنَّ هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا - ٢٩
29. inna hāżihī tażkirah, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī sabīlā
Sungguh, (ayat-ayat) ini adalah peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu dia mengambil jalan menuju kepada Tuhannya.
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۖ - ٣٠
30. wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāh, innallāha kāna 'alīman ḥakīmā
Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila Allah kehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمِيْنَ اَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا ࣖ - ٣١
31. yudkhilu may yasyā`u fī raḥmatih, waẓ-ẓālimīna a'adda lahum 'ażāban alīmā
Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (surga). Adapun bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih.
(TribunPalu/Hakim)