Tafsir dan Bacaan Surah Abasa Ayat 1-42, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan hikmah surah Abasa lengkap dengan tulisan Arab, latin dan artinya.

Editor: Imam Saputro
imam-us.org
ILUSTRASI beribadah membaca Alquran. 

Hikmah dan Bacaan Surah Abasa Ayat 1-42, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

TRIBUNPALU.COM - Abasa merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.

Surah Abasa menempati urutan surah ke-80 di juz ke-30 dalam kitab suci umat Islam.

Surah ini memiliki jumlah ayat 42 yang termasuk dalam surah Makiyyah karena turun di Kota Mekah.

Nama Abasa diambil dari ayat pertamanya yang berarti 'bermuka masam'.

Mengutip ceramah Ustaz Dr Firanda Andirja, M.A di kanal Youtube Firanda Andirja, surah ini masih menyebutkan tentang permasalahan hari kiamat.

Di penghujung surah ini, Allah SWT mengatakan hari kiamat akan ditiupkan suara yang sangat kencang.

Suara tersebut akan memekikkan telinga manusia di seluruh muka bumi yang juga disebut sebagai suara sangkakala.

Surah Abasa turun juga sebagai teguran dari Allah SWT yang ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW.

Dijelaskan oleh Ustaz Firanda, Nabi Muhammad SAW telah berpaling saat sedang berdakwah.

"Pada intinya terdapat pembesar-pembesar kaum quraisy, yang Nabi ingin mereka mendapatkan hidayah.

Karena kalau mereka dapat hidayah, anak buahnya akan ngikut. Ini adalah salah satu metode Nabi dalam berdakwah," ujarnya dalam kajian tafsir juz 30 di Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi.

Namun saat Nabi Muhammad berusaha berdakwah kepada mereka, datanglah Ummi Maktum yang buta dan tidak melihat Nabi sedang berdakwah.

Ia mengatakan jika dirinya ingin mendapatkan petunjuk dari Nabi Muhammad.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 36 hingga 42, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

Dari sinilah seolah-olah konsentrasi Nabi Muhammad SAW saat mendakwahi kaum quraisy terganggu oleh Ummi Maktum.

Nabi Muhammad SAW berpaling dari pembesar quraisy dengan muka masam kepada Ummi Maktum.

Pembahasan yang sama tentang asbabun nuzul Surah Abasa juga diterangkan oleh Ustaz Dr Amir Faishol Fath, M.A.

Pada tayangan YouTube MTXL TV, beliau menceritakan tentang gambaran umum kisah-kisah di balik Surah Abasa.

Gambaran tersebut ialah terdapat dua model manusia, pertama manusia yang dianggap hina dan kedua manusia yang berkebalikan.

"Di pembukaan surah ini Allah gambarkan dua model manusia yang Allah hadapi.

Model pertama seoarang yang dianggap hina secara sosial, seperti miskin, cacat tapi punya kualitas iman yang tinggi.

Kemudian model kedua, Nabi SAW berhadapan dengan secara sosial tinggi kaya raya dan bangsawan, tapi tidak memiliki kualitas iman yang baik," ujarnya saat menjelaskan.

Lebih lanjut beliau mengatakan, ini adalah ujian yang diberikan kepada manusia yang berdakwah di dunia.

Nabi Muhammad SAW juga menemukan kejadian ini saat berdakwah kepada kaum quraisy yang memiliki kelebihan dalam sosial, namun tidak memiliki keimanan.

Kemudian beliau bertemu dengan seseorang yang buta dan derajat sosialnya rendah, tetapi ingin didakwahi oleh Nabi Muhammad SAW.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Anda dapat menyimak bacaan Surah Abasa di bawah ini yang dilansir dari Quran Kemenag.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

Bacaan Surah Abasa Ayat 1 hingga 42

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ - ١

'Abasa wa tawallā

Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,

اَنْ جَاۤءَهُ الْاَعْمٰىۗ - ٢

An jā`ahul-a'mā

Karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).

وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙ - ٣

Wa mā yudrīka la'allahụ yazzakkā

Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),

اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰىۗ - ٤

Au yażżakkaru fa tanfa'ahuż-żikrā

Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?

اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰىۙ - ٥

Ammā manistagnā

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),

فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗ - ٦

Fa anta lahụ taṣaddā

Maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,

وَمَا عَلَيْكَ اَلَّا يَزَّكّٰىۗ - ٧

Wa mā 'alaika allā yazzakkā

Padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).

وَاَمَّا مَنْ جَاۤءَكَ يَسْعٰىۙ - ٨

Wa ammā man jā`aka yas'ā

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

وَهُوَ يَخْشٰىۙ - ٩

Wa huwa yakhsyā

Sedang dia takut (kepada Allah),

فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚ - ١٠

Fa anta 'an-hu talahhā

Engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.

كَلَّآ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ۚ -

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

١١

Kallā innahā tażkirah

Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,

فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗ ۘ - ١٢

Fa man syā`a żakarah

Maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,

فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ - ١٣

Fī ṣuḥufim mukarramah

Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),

مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ - ١٤

Marfụ'atim muṭahharah

Yang ditinggikan (dan) disucikan,

بِاَيْدِيْ سَفَرَةٍۙ - ١٥

Bi`aidī safarah

Di tangan para utusan (malaikat),

كِرَامٍۢ بَرَرَةٍۗ - ١٦

Kirāmim bararah

Yang mulia lagi berbakti.

قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗ - ١٧

Qutilal-insānu mā akfarah

Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!

مِنْ اَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهٗۗ - ١٨

Min ayyi syai`in khalaqah

Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya?

مِنْ نُّطْفَةٍۗ خَلَقَهٗ فَقَدَّرَهٗۗ - ١٩

Min nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarah

Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya.

ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهٗۙ - ٢٠

Summas-sabīla yassarah

Kemudian jalannya Dia mudahkan,

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ - ٢١

Tsumma amātahụ fa aqbarah

Kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,

ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗ - ٢٢

Tsumma iżā syā`a ansyarah

Kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ - ٢٣

Kallā lammā yaqḍi mā amarah

Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ - ٢٤

Falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmih

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ - ٢٥

Annā ṣababnal-mā`a ṣabbā

Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),

ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ - ٢٦

Tsumma syaqaqnal-arḍa syaqqā

Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,

فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ - ٢٧

Fa ambatnā fīhā ḥabbā

Lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,

وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ - ٢٨

Wa 'inabaw wa qaḍbā

Dan anggur dan sayur-sayuran,

وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ - ٢٩

Wa zaitụnaw wa nakhlā

Dan zaitun dan pohon kurma,

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Abasa Ayat 11 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya

وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًا - ٣٠

Wa ḥadā`iqa gulbā

Dan kebun-kebun (yang) rindang,

وَفَاكِهَةً وَّاَبًّا - ٣١

Wa fākihataw wa abbā

Dan buah-buahan serta rerumputan.

مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ - ٣٢

Matā'al lakum wa li`an'āmikum

(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.

فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ - ٣٣

Fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah

Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ - ٣٤

Yauma yafirrul-mar`u min akhīh

Pada hari itu manusia lari dari saudaranya,

وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ - ٣٥

Wa ummihī wa abīh

Dan dari ibu dan bapaknya,

وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ - ٣٦

Wa ṣāḥibatihī wa banīh

Dan dari istri dan anak-anaknya.

لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ - ٣٧

Likullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīh

Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ - ٣٨

Wujụhuy yauma`iżim musfirah

Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,

ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ ۚ - ٣٩

Dāḥikatum mustabsyirah

Tertawa dan gembira ria,

وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ - ٤٠

Wa wujụhuy yauma`iżin 'alaihā gabarah

Dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),

تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ ۗ - ٤١

Tarhaquhā qatarah

Tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan).

اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ ࣖ - ٤٢

Ulā`ika humul-kafaratul-fajarah

Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.

(TribunPalu/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved