Bos KKB Papua Ketar-ketir Ada Pasukan Brewok Masuk Ndunga, Kini Ruang Geraknya Mulai Terbatas
Belakangan ada yang berbeda dari upaya TNI-Polri dalam mempersempit ruang gerak Panglima KKB di Nduga, Egianus Kogoya di Papua.
TRIBUNPALU.COM - TNI-Polri terus melakukan berbagai upaya untuk bisa menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Namun belakangan ini ada yang berbeda dari upaya TNI Polri.
Hal ini terkait upaya dalam mempersempit ruang gerak Panglima KKB di Nduga, Egianus Kogoya di Papua.
Yang beda itu, adalah tak sedikit prajurit yang ditugaskan ke daerah yang paling ditakuti di tanah Papua itu.
Area yang masuk dalam kategori zona merah itu, adalah wilayah Kabupaten Nduga, yang oleh TPNPB disebut sebagai Wilayah Kodap III TNPBN Ndugama.
Kabupaten ini masuk dalam Distrik Kenyam. Kenyam merupakan ibukota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
Di daerah inilah, sosok yang paling ditakuti di Papua, yakni Egianus Kogoya, bercokol. Ia memilih tetap di Nduga daripada bergerak ke tempat lain.
Baca juga: Sebby Bongkar Kelemahan KKB Papua yang Bisa Untungkan TNI: Kalau Tidak Tiap Hari Obok-obok TNI Polri
Lantaran teridentifikasi tak pernah meninggalkan hutan Nduga, maka Egianus Kogoya pun bebas merdeka melakukan penyerangan ke sarang TNI Polri.
Bahkan di tempat ini pula, Egianus Kogoya tak sungkan-sungkan menghabisi nyawa warga yang tak berdosa.
Akan tetapi, dalam beberapa waktu terakhir, aksi-aksi liar sang panglima tersebut, seakan menyempit karena mulai dibatasi.
Pergerakannya tak sebebas dulu. Pasalnya, hampir di setiap titik, selalu ada petugas yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz.
Keberadaan petugas itu awalnya tak disadari oleh para anggota KKB yang merupakan anak buah Egianus Kogoya.
Soalnya, para prajurit TNI Polri itu tak hanya mengenakan pakaian keprajuritan yang menjadi kebanggaan bersama.
Para prajurit juga mengenakan pakaian sipil yang memudahkan mereka membaur dengan masyarakat setempat.
Tapi ada satu hal yang membedakan prajurit TNI di Distrik Kenyam dan sekitarnya di Papua.
