Asyik Ngopi di Depan Rumah, Tukang Ojek Jadi Korban Balas Dendam KKB Papua, Anaknya Jadi Yatim Piatu
Samsul Satto ditembak KKB saat sedang minum kopi di depan rumah, Kampung Kibologome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada Senin (25/4/2022) siang.
TRIBUNPALU.COM - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua semakin membuat warga resah dan takut.
Bagaimana tidak Samsul Satto ditembak KKB saat sedang minum kopi di depan rumah, Kampung Kibologome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada Senin (25/4/2022) siang.
Saat Samsul Sattu dan empat rekannya tengah duduk-duduk di depan rumah, tiba-tiba dua orang tak dikenal lewat di depan rumah langsung melepas tembakan ke arah dada korban.
"Korban tersungkur dan meninggal dunia di depan rumah sebelum dilarikan ke Puskesmas Ilaga," ujar Ketua Ikatan Keluarga Toraja Kabupaten Puncak, Mulyanto kepada Tribun-Papua.com, Selasa (26/4/2022) di rumah duka.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan pelaku merupakan KKB Papua pimpinan Numbuk Telenggen.
Sedangkan motif penembakannya, diduga kuat adalah serangan balasan dari tewasnya dua tokoh KKB pada Sabtu (23/4/2022) lalu.
Baca juga: Keluar dari Hutan Pakai Kostum Seperti TNI, KKB Papua Lari Terbirit-birit Sampai Nyemplung ke Kali
"Kalau lihat posisi kejadian, dekat dengan bandara yang merupakan lokasi kontak senjata dan dua tokoh KKB tewas. Ini bisa menjadi catatan bahwa mereka berusaha membalas," tutur Faizal.
Seperti diketahui, sebelum penembakan ini, Satgas Damai Cartenz menembak mati Luki Murib, perwira tinggi OPM yangn mengklaim berpangkat brigadir jenderal (Brigjen).
Luki Murib tewas diberondong peluru Satgas Damai Cartenz di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, bersama rekannya, Badaki Kogoya.
Luki Murip diduga sebagai penembak jitu yang menewaskan Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha pada 25 April 2021 silam.
Pentolan KKB Papua tersebut merupakan Panglima Lapangan Kodap III Kampung Ondugura.
Lalu, siapa sebenarnya Samsul Sattu?

Samsul Sattu merupakan warga Toraja yang bekerja sebagai tukang ojek di Distrik Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, Papua.
Menurut Mulyanto, Ketua Ikatan Keluarga Toraja Kabupaten Puncak, pekerjaan Samsul Sattu sebenarnya adalah tukang bangunan.
Namun di sela waktu lengang, Samsul menyambi sebagai tukang ojek untuk menambah pendapatan.
"Korban Samsul ini sudah tiga tahun di Ilaga. Istri dan anak korban berada di kampung, di Toraja," katanya.
Almarhum Samsul Sattu meninggalkan istri dan empat orang anaknya.
Jenazah pria berusia 45 tahun ini akan dikirim dari Timika ke kampung halamannya di Toraja, Sulawesi Selatan pada Rabu (27/4/2022).
Pihak keluarga masih berdiskusi terkait pengiriman jenazah.
Sementara, biaya pemberangkatan jenazah korban ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Puncak.
"Kemungkinan besok dibawa ke Toraja menggunakan pesawat Batik Air dari Bandara Mozes Kolangin Timika," ungkap Mulyanto, Ketua Ikatan Keluarga Toraja Kabupaten Puncak kepada Tribun-Papua.com, Selasa (26/4/2022).
Sementara, jenazah disemayamkan di rumah duka, Jalan Samratulangi, Gang Seasan Jalur 3 Timika, Kabupaten Mimika.
Sementara itu, Komisi nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut penembakan yang menewaskan warga sipil oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merupakan aksi balasan, apabila mendapat tekanan dari aparat keamanan.
Demikian juga bila ada anggota kelompok tersebut tewas dalam operasi penegakan hukum.
"Mereka (KKB) akan cari sasaran kalau bukan anggota maka warga sipil dan sedikit menyasar non-Papua," ujar Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey kepada Tribun-Papua.com, di Timika, Selasa (26/4/2022).
Menurut Frits, aksi balasan KKB, menyusul tewasnya dua anggota kelompok tersebut di tangan Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz.
Komnas HAM juga turut prihatin atas tewasnya Samsul Sattu (45), warga sipil yang ditembak KKB pada Senin (25/4/2022).
"Kelompok ini memang punya problem, di mana kalau anggota mereka dibunuh, baru tidak dibalas, maka akan terkena sanksi."
"Jadi kemungkinan pola ini digunakan KKB. Ini adalah pola dan hubungan adat," ucapnya.
Meski begitu, teror dan kekerasan KKB yang terus-menerus tak akan mendapat simpati dari publik. (*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul SOSOK Samsul Sattu, Korban Kebrutalan KKB Papua yang Ditembak di Depan Rumah, 4 Anaknya Jadi Yatim,