KKB Papua

Perbuatannya Bikin Jenderal Dudung Teteskan Air Mata, Nasib Anggota KKB Papua Ini Berakhir Tragis

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman pernah meneteskan air mata ketika melihat seorang anggota TNI di Yalimo gugur akibat perbuatan KKB Papua.

Handover
Jenderal Dudung pernah meneteskan air mata ketika seorang anggota TNI tewas akibat serangan KKB Papua. 

Tak hanya menjadi yatim piatu dalam sekejab, anak bungsu Sertu Eka juga harus menjalani operasi setelah keduanya jarinya dipotong OTK saat kedua orangtuanya dibantai.

Elvaro bahkan harus dirawat khusus karena terinfeksi Covid-19 setelah menjalani operasi debridement usai jari-jarinya putus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Dr. Soetomo Surabaya Joni Wahyuadi menjelaskan, operasi debridement berhasil dilakukan pada balita ini.

"Debridement adalah operasi pemeriksaan luka, pengangkatan jaringan-jaringan yang mati. Kami juga melakukan penanaman kulit pada jari yang terputus," kata Joni, Selasa (5/4/2022), seperti dilansir dari Antara.

Dia mengatakan, balita berinisial EPF dalam kondisi yang cukup baik.

"Kalau melihat kondisinya cukup baik. Belum bisa diprediksi berapa lama (pulihnya) tapi kami akan evaluasi hari ketujuh dan ke-14," tutur dia.

Joni menjelaskan, Elvano juga ditempatkan di ruang isolasi khusus RSUD dr. Soetomo Surabaya karena terinfeksi Covid-19.

"Mudah-mudahan jika Covid-19 sudah baik, kami bisa pindahkan," kata dia.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang sempat menjenguk EPF berharap agar putra Sertu Eka itu segera pulih.

"Kondisinya baik, jadi masih Covid-19 tapi CT-nya sudah bagus. Kondisi sudah membaik, mudah-mudahan beberapa hari ini sudah kembali," ujar dia.(*)


(Sumber: Surya.co.id)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved