Demo Tambang Banggai
Protes Perusahaan Tambang, Warga Desa Bantayan Banggai Tutup Jalan
Perusahaan batu pecah atau batu split itu diduga beroperasi tanpa sosialisasi kepada masyarakat.
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Warga Desa Bantayan, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, memblokade jalan poros Luwuk-Masama, Kamis (12/5/2022).
Warga menutup jalan dengan membakar ban bekas dan membentangkan spanduk di tugu Desa Bantayan.
Gerakan penutupan jalan oleh itu terkait operasi perusahaan di daerah tersebut.
Perusahaan batu pecah atau batu split itu diduga beroperasi tanpa sosialisasi kepada masyarakat.
Koordinator pemilik lahan masyarakat Bantayan Aludin mengatakan, perusahaan pengolahan batu kapur PT Kostrindo Putra Perkasa (KPP) itu tidak sama sekali berkoordinasi dengan pemilik lahan.
Baca juga: Sesumbar Sanggup Biayai Gala 10 Juta per Bulan, Doddy Sudrajat Langsung Diingatkan Faisal soal Anak
Anehnya, pengoperasian perusahaan menggunakan jalan kantong produksi milik Pemerintah Desa Bantayan.
"Harusnya sosialisasi dulu. Tapi tiba-tiba masuk beroperasi," kata Aludin kepada TribunPalu.com di sela-sela aksi.
Kata dia, warga sebelumnya tengah memalang jalan ke perusahaan, namun tak diindahkan.
Sehingga warga memblokade jalan Luwuk-Masama agar aspirasi mereka terdengar.(*)