Surah Al Qiyamah dan Tafsirnya Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latih dan Artinya

Berikut adalah bacaan Surah Al Qiyamah ayat 31 hingga 35 yang diikuti tafsir serta terjemahannya.

Sajian Sedap
Bacaan Surah Al Qiyamah 

Surah Al Qiyamah dan Tafsirnya Ayat 31 hingga 35, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latih dan Artinya

TRIBUNPALU.COM - Berikut adalah bacaan Surah Al Qiyamah ayat 31 hingga 35 yang diikuti tafsir serta terjemahannya.

Al Qiyamah merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.

Surah ini terdiri dari 40 ayat yang tergolong dalam Surah Makkiyah karena turun di Kota Mekkah.

Al Qiyamah menjadi surah yang ke-75, turun setelah Surah Al Qari'ah.

Kata Al-Qiyamah diambil dari perkataan Al-Qiyamah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Arti dari Al Qiyamah ialah hari kiamat.

Mengutip penjelasan Ustaz Dr Firanda Andirja di kanal YouTube Firanda Andirja, Al Qiyamah adalah salah satu nama dari hari kiamat.

Dikatakannya jika hari kiamat memiliki banyak nama, salah satunya Al Qiyamah.

Selain Al Qiyamah, beberapa nama lain dari hari kiamat ialah As Shahah, Al Qari'ah, Ath Thamah, As Sa'ah yang setiap julukannya memiliki makna.

"Semuanya memiliki makna masing-masing, contohnya As Sa'ah artinya waktu di mana hari kiamat akan datang tiba-tiba.

Lalu As Shahah yaitu hari yang berkaitan dengan suara yang kencang dan mengekikkan atau sangkakala.

Ath Thamah yang meliputi malapetaka yang mana tidak ada seseorangpun yang bisa menghindari malapetaka tersebut," jelas Ustaz Firanda saat mengisi kajian tafsir juz 29 di Masjid Aisyah Gunung Pati Semarang.

Dari sekian banyak julukan hari kiamat, salah satunya juga Al Qiyamah yang diambil dari kata 'qama yaqumu qiyaman' yang artinya berdiri.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Qiyamah Ayat 26 hingga 30, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Manusia akan berdiri menantikan kedatangan Allah SWT, karena manusia akan dikumpulkan di Padang Masyar.

"Manusia akan keluar dari kuburan seperti belalang yang bertebaran nggak karuan bingung mau kemana.

Kemudian kita dikumpulkan di padang masyar dengan berdiri, ulama mengatakan tidak ada yang duduk semuanya berdiri," sambungnya.

Lebih lanjut Ustaz Firanda mengatakan waktu berdiri di hari kiamat sangat lama, yakni satu hari seperti lima puluh ribu tahun.

Maka dari itu disebut sebagai hari kiamat, yakni hari di mana manusia akan berdiri menanti kedatangan Allah SWT.

Dari sumber yang lain, Ustaz Dr Amir Faishol Fath juga menjelaskan tafsir tentang Surah Al Qiyamah.

Melalui tayangan YouTube Fath Institute, ia menjelaskan jika Allah SWT membuka surah ini dengan sumpah.

Surah ini menjelaskan bahwa Allah SWT akan membangunkan seluruh manusia di hari kiamat.

"Orang-orang kafir nggak pernah mikir kalau akan ada alam akhirat (setelah hidup di dunia).

Tapi kalau orang ebriman yakin bahwa dunia ini bukan akhir dari segalanya," ujarnya saat menjelaskan.

Umat Muslim lebih takut bebruat dosa karena sekecil apapun dosa akan tetap dihisab oleh Allah setekah kiamat nanti.

Allah SWT bersumpah jika Allah akan bersumpah dengan adanya hari kiamat.

Untuk mengetahuinya lebih detail, Anda dapat menyimak bacaan dan tafsir Surah Al Qiyamah berikut ini.

TribunPalu telah melansirnya dari laman resmi Quran Kemenag milik Kementerian Agama Republik Indonesia.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Qiyamah Ayat 21 hingga 25, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Bacaan Surah Al Qiyamah Ayat 31 hingga 35

فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ - ٣١

31. fa lā ṣaddaqa wa lā ṣallā

Artinya: Karena dia (dahulu) tidak mau membenarkan (Al-Qur'an dan Rasul) dan tidak mau melaksanakan salat,

وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ - ٣٢

32. wa lāking każżaba wa tawallā

Artinya: tetapi justru dia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran)

ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗ - ٣٣

33. ṡumma żahaba ilā ahlihī yatamaṭṭā

Artinya: kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.

اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙ - ٣٤

34. aulā laka fa aulā

Artinya: Celakalah kamu! Maka celakalah!

ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗ - ٣٥

35. ṡumma aulā laka fa aulā

Artinya: Sekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah!

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Qiyamah Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya

FOTO ILUSTRASI: Kegiatan tadarus membaca Al Quran
FOTO ILUSTRASI: Kegiatan tadarus membaca Al Quran (Freepik.com)

Tafsir Surah Al Qiyamah Ayat 31 hingga 35

Ayat 31

Ayat ini menjelaskan beberapa sebab mengapa para pendurhaka diseret ke neraka, karena dia dahulu tidak mau membenarkan Al-Qur’an dan Rasul dan juga tidak mau melaksanakan salat, tetapi justru dia mendustakan Rasul dan berpaling dari kebenaran.

Bukan hanya sampai di situ, bahkan kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.

Dapat juga diartikan bahwa ayat 31-32, menggambarkan hubungannya yang buruk terhadap Allah, sedangkan ayat 33 menggambarkan buruknya hubungan sosial.

Ayat-ayat ini menerangkan bahwa orang kafir itu tidak mau membenarkan rasul, dan berpaling dari kebenaran serta tidak mau mengerjakan salat. Ia selalu mendustakan Rasulullah dan Al-Qur'an, dan tidak mau mengesakan Allah. Ia tetap menyekutukan-Nya dan meyakini bahwa Tuhan itu berbilang. Ia juga tidak mau mengerjakan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya, dan selalu menentang dan berpaling dari perintah Tuhan, serta terpengaruh oleh kesenangan duniawi.

Ayat 32

Ayat ini menjelaskan beberapa sebab mengapa para pendurhaka diseret ke neraka, karena dia dahulu tidak mau membenarkan Al-Qur’an dan Rasul dan juga tidak mau melaksanakan salat, tetapi justru dia mendustakan Rasul dan berpaling dari kebenaran.

Bukan hanya sampai di situ, bahkan kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.

Dapat juga diartikan bahwa ayat 31-32, menggambarkan hubungannya yang buruk terhadap Allah, sedangkan ayat 33 menggambarkan buruknya hubungan sosial

Ayat-ayat ini menerangkan bahwa orang kafir itu tidak mau membenarkan rasul, dan berpaling dari kebenaran serta tidak mau mengerjakan salat.
Ia selalu mendustakan Rasulullah dan Al-Qur'an, dan tidak mau mengesakan Allah.

Ia tetap menyekutukan-Nya dan meyakini bahwa Tuhan itu berbilang.

Ia juga tidak mau mengerjakan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya, dan selalu menentang dan berpaling dari perintah Tuhan, serta terpengaruh oleh kesenangan duniawi.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Qiyamah Ayat 16 hingga 20, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya

Ayat 33

Ayat ini menjelaskan beberapa sebab mengapa para pendurhaka diseret ke neraka, karena dia dahulu tidak mau membenarkan Al-Qur’an dan Rasul dan juga tidak mau melaksanakan salat, tetapi justru dia mendustakan Rasul dan berpaling dari kebenaran.

Bukan hanya sampai di situ, bahkan kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.

Dapat juga diartikan bahwa ayat 31-32, menggambarkan hubungannya yang buruk terhadap Allah, sedangkan ayat 33 menggambarkan buruknya hubungan sosial

Ayat ini selanjutnya menjelaskan bahwa orang kafir itu tidak hanya menantang dan tidak mau patuh kepada Allah, bahkan dia mendatangi keluarga dan sanak familinya untuk menceritakan segala sikapnya itu dengan sombong dan angkuh.

Orang-orang yang mengingkari Allah selalu bersikap mendustakan kebenaran Ilahi dengan hatinya, serta berbuat dan bertindak sehari-hari dengan sikap itu.

Lebih dari itu, dia merasa bangga dan sombong terhadap apa yang dikerjakannya.

Tidak sedikit pun kebaikan menurut pandangan Allah yang melekat pada diri orang itu, lahiriah maupun batiniah.

Ayat 34

Atas sikapnya yang buruk terhadap Allah dan sesama khususnya kepada keluarga, ayat ini menggambarkan kecaman yang diterimanya. Celakalah kamu! Maka celakalah!

Sekali lagi, celakalah kamu hai manusia durhaka! Maka celakalah!
Kalimat dalam ayat-ayat ini tertuju kepada setiap orang yang durhaka dan mengingkari keniscayaan Kiamat.

Ayat ini menegaskan bahwa dengan nada mengancam, Allah mengingatkan orang kafir akan kedatangan kecelakaan baginya. Ucapan ini berarti suatu ancaman dan peringatan keras. Merekalah yang paling patut dan pantas menerima siksaan. Orang Arab mengucapkan kalimat itu kepada seseorang yang mengerjakan perbuatan tercela.

Ayat 35

Atas sikapnya yang buruk terhadap Allah dan sesama khususnya kepada keluarga, ayat ini menggambarkan kecaman yang diterimanya. Celakalah kamu!

Maka celakalah! Sekali lagi, celakalah kamu hai manusia durhaka! Maka celakalah!

Kalimat dalam ayat-ayat ini tertuju kepada setiap orang yang durhaka dan mengingkari keniscayaan Kiamat.

Ancaman ini diulang sekali lagi untuk memperkuatnya, "Kecelakaanlah bagi orang kafir dan kecelakaan baginya."

Diriwayatkan oleh ahli-ahli tafsir dari Qatadah bahwa pada suatu hari Rasulullah saw memegang erat-erat lengan Abu Jahal sambil menghardik musuh Allah itu, "Celaka engkau hai Abu Jahal, celaka engkau!" Abu Jahal menjawab dengan sombong, "Muhammad, engkau mengancamku? Demi Allah, tak sanggup engkau berbuat sesuatu terhadapku, bahkan Tuhan yang engkau sembah juga tidak! Demi Allah, saya ini lebih perkasa dari segala orang yang berjalan antara bukit ini, dari segala penduduk Mekah."

Tetapi di hari pertempuran Badar, Allah membinasakan Abu Jahal dengan kematian yang buruk sekali. Ketika berita tewasnya Abu Jahal disampaikan kepada Rasulullah, beliau bersabda,

"Sesungguhnya setiap umat itu ada Fir'aunnya (ada orang yang paling sombong), maka Fir'aun dari umat ini adalah Abu Jahal." Sa'id bin Jubair bertanya kepada Ibnu 'Abbas tentang perkataan "aula laka fa aula" ini, apakah sesuatu yang diucapkan Nabi ini berasal dari dirinya atau memang Allah yang menyuruhnya?

Ibnu 'Abbas menjawab, "Benar beliau yang mengucapkannya, kemudian Allah menurunkan wahyu sama dengan ucapan beliau itu."

Kutukan Allah ini berlaku bagi orang yang berwatak seperti Abu Jahal yang akan muncul pada setiap masa.

(TribunPalu/Kim)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved