Warga Sipil Harus Waspada! Pendeta Bongkar Target Serangan Baru KKB Papua, Tak Lagi Gunakan Senjata

KKB Papua melakukan aksi kejam yang membuat warga dan anak-anak menjadi resah.

Handover
Foto Ilustrasi - KKB Papua 

Dalam video yang viral di media sosial, sang gembala umat ini mengungkapkan, bahwa selama ini mereka sama sekali tak dihargai lagi oleh KKB.

Pernyataan itu, katanya, bukan berarti para pendeta di Beoga dan wilayah lain di Papua, butuh penghargaan KKB.

Tapi perlakukan KKB di wilayah tersebut sama sekali tak bernorma, tak bermoral.

Bahkan pemerintah dan para tokoh masyarakat tak dianggap sama sekali oleh para pengacau itu.

Atas dasar itu, maka ia meminta TNI dan polisi senantiasa menyatu dengan masyarakat agar sama-sama memerangi KKB.

Saat ini, katanya, mayoritas penduduk di Papua mengutuk KKB, karena tindakannya amat meresahkan warga.

Ia juga mengungkapkan, bahwa KKB sangat licik. Dalam pergerakannya, KKB biasa menyerang TNi Polri pada malam sebelum fajar menyingsing.

Sementara saat siang hari, KKB melancarkan aksi bejatnya, yakni merenggut mahkota anak-anak perempuan.

Saat ini, katanya, perlakukan KKB tak bisa ditolerir. Sebab senjata yang dipanggul hanya untuk menakut-nakuti warga.

Semua Orang Marah

Pada bagian lain tokoh agama di Distrik Julukoma ini juga mengatakan bahwa Kampung Beoga benar-benar tercemar oleh KKB.

KKB, lanjut Pendeta Jufinus, telah merusak ketentraman masyarakat. Mereka telah mengobok-obok kedamaian di Beoga.

Terus terang, katanya, saat ini masyarakat marah, tuan-tuan tanah juga marah. Bahkan Tuhan juga marah lihat tindakan KKB.

"Saat ini semua orang marah. Masyarakat marah, tuan tanah marah, Tuhan marah. Sekarang kami semua marah." ujarnya.

KKB, katanya, hancurkan gedung sekolah, Puskesmas dan rumah penduduk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved