Bacaan dan Tafsir Surah Al Muzzammil Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya

Membaca Al Quran dianjurkan juga memahami tafsirannya, dan inilah bacaan serta tafsir Surah Al Muzzammil.

Freepik.com
FOTO ILUSTRASI: Kegiatan tadarus membaca Al Quran 

Bacaan dan Tafsir Surah Al Muzzammil Ayat 6 hingga 10, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya

TRIBUNPALU.COM - Membaca Al Quran dianjurkan juga memahami tafsirannya, dan inilah bacaan serta tafsir Surah Al Muzzammil.

Al Muzzammil merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.

Surah ini terdiri dari 20 ayat yang termasuk ke dalam surah Makkiyah yang turun di Kota Mekkah.

Surah Al Muzzammil memiliki arti orang-orang yang berselimut.

Al Muzzammil diambil dari ayat pertamanya yang berbunyi Yā ayyuhal-muzzammil.

Melansir dari tayangan YouTube Jakarta Mengaji, Ustaz Dr Firanda Andirja menjelaskan tentang kisah Surah Al Muzzammil.

Ia mengatakan jika isi-isi dari Surah Al Muzzammil menceritakan tentang perintah sabar bagi Nabi Muhammad SAW menghadapi kaum musyrikin.

Selain itu Surah Al Muzzammil juga bercerita tentang hari kiamat.

"Surah ini isinya menceritakan Nabi siminta bersabar mengahadapi kaum musyrikin, tentang kiamat yang mendukung kalau surah ini Makiyyah," ujarnya saat menjelaskan.

Secara umum, terdapat dua tafsiran dari Surah Al Muzzammil.

Pertama ialah yang menafsirkan secara hakiki dan yang kedua adalah secara majazi.

Dijelaskan oleh Ustaz Firanda, penafsiran hakiki yaitu penjelasan Nabi Muhammad SAW yang sedang memnggunakan selimut.

Baca juga: Berapa Rakaat Salat Witir yang Dilakukan saat Malam Hari atau Setelah Tahajud? Inilah Bacaan Niatnya

Sedangkan penafsiran majazi menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW yang sedang diselimuti oleh syariat.

"Terdapat dua tafsiran dari surah ini, yaitu hakiki dan majazi.

Yang hakiki Nabi Muhammad sedang memakai selimut, kemudian yang majazi Nabi Muhammad diselmimuti oleh syariat," sambung Ustaz Firanda.

Penafsiran yang majazi juga menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW yang selalu diselimuti dengan risalah serta kenabiannya.

Ustaz Firanda mengatakan apabila sebagai seorang Muslim memaknainya secara hakiki lebih baik.

Hal ini dikarenakan mengisahkan Nabi Muhammad SAW yangsedang berselimut, termasuk ketika sedang ketakutan.

"Kalau kita bisa mmebawanya kepada makna hakiki itu lebih bagus.

Nabi sedang berselimut, bahkan saat Nabi ketakutan juga berselimut," tegas Ustaz Firanda sembari membacakan sbuah hadis.

TribunPalu juga melansir tafsir Surah Al Muzzammil dari ceramah Gus Baha melalui YouTube Tafsir NU.

Gus Baha menjelaskan inti cerita dari Surah Al Muzzammil adalah Rasulullah SAW mengetahui umatnya memiliki masalah di usianya memasuki 25 tahun.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Muzzammil Ayat 1 hingga 5, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya

Beliau menyadari hal itu dikarenakan saat berusia 25 tahun, umatnya banyak melakukan penyimpangan.

"Nabi itu mulai terasa umatnya tidak benar umur 25 tahun.

Umatnya banyak yang melakukan penyimpangan, yang harusnya sakral kemudian disalahgunakan," kata Gus Baha dalam Bahasa Jawa.

Diceritakan Gus Baha bahawa umat Nabi pada zaman itu membuat berhala selalu di dekat Ka'bah.

Jika tidak berada di dekat Ka'bah, maka para pembuatnya merasa tidak sempurna.

Hal ini ditujukan oleh orang musyrikin agar berhalanya memiliki kesakralan seperti ka'bah.

Untuk mengetahui kisah dan latar belakangnya lebih lengkap, berikut adalah tafsir serta bacaan Surah Al Muzzammil.

TribunPalu telah melansirnya dari laman Quran Kemanag.

Baca juga: Makna di Balik Surah Al Muddassir Serta Bacaan Arab & Latin Ayat 1 hingga 56, Lengkap dengan Artinya

Bacaan Al Muzzammil Ayat 6 hingga 10

اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗ - ٦

Inna nāsyi`atal-laili hiya asyaddu waṭ`aw wa aqwamu qīlā

6. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan.

اِنَّ لَكَ فِى النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًاۗ - ٧

Inna laka fin-nahāri sab-ḥan ṭawīlā

7. Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang.

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗ - ٨

Ważkurisma rabbika wa tabattal ilaihi tabtīlā

8. Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.

رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا - ٩

Rabbul-masyriqi wal-magribi lā ilāha illā huwa fattakhiż-hu wakīlā

(Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung.

وَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا - ١٠

Waṣbir 'alā mā yaqụlụna wahjur-hum hajran jamīlā

10. Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.

Baca juga: Makna di Balik Surah Al Muddassir Serta Bacaan Arab & Latin Ayat 1 hingga 56, Lengkap dengan Artinya

FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran
FOTO ILUSTRASI: Membaca Al Quran (Tribunnews Style)

Tafsir Surah Al Muzzammil Ayat 6 hingga 10

Ayat 6

Diperintahkannya ibadah di waktu malam adalah mengandung hikmah yang sangat besar di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini.

Sungguh, bangun untuk beribadah di waktu malam itu lebih kuat mengisi jiwa. dan bacaan di waktu itu lebih berkesan serta lebih mudah untuk dipahami dan dihayati.

Ayat ini menegaskan bahwa ibadah yang dilakukan pada malam hari terasa lebih berkesan dan mantap, baik di hati maupun di lidah, sebab bacaan ayat-ayat itu lebih jelas dibandingkan bacaan pada siang hari di saat manusia sedang disibukkan oleh urusan-urusan kehidupan duniawi.

Ayat 7

Sebaliknya, sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang dan melelahkan.

Karena itu bangunlah di malam hari agar pekerjaanmu di siang hari yang banyak itu dapat sukses dengan pertolongan Allah.

Ayat ini memerintahkan supaya Nabi Muhammad dapat membedakan antara suasana melakukan ibadah pada siang hari dan malamnya, saat ketenangan jiwa bermunajat kepada Tuhan, menghendaki kebebasan pikiran.

Kesibukan yang terdapat pada siang hari membuat perhatian beliau tidak terfokus kepada kesibukan menjalankan risalah Tuhan.

Ayat 8

Meskipun di siang hari kamu sangat sibuk bukan berarti boleh melupakan Allah.

Ayat ini memerintahkan untuk selalu menyebut dan mengingat Allah.

Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad supaya senantiasa mengingat-Nya, baik siang maupun malam, dengan bertasbih, bertahmid, bertakbir, salat, dan membaca Al-Qur'an.

Dengan demikian, ia dapat melenyapkan dari hatinya segala sesuatu yang melalaikan perintah-perintah Allah.

Baca juga: Bacaan dan Tafsir Surah Al Muddassir Ayat 46 hingga 50, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya

Ayat 9

Di samping berusaha sungguh-sungguh dan berserah diri kepada Allah, modal sukses dalam menyampaikan dakwah adalah sabar.

Inilah yang ditegaskan dalam ayat ini.

Dan bersabarlah wahai Nabi Muhammad terhadap apa saja yang mereka katakan yang menyakitimu dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik sehingga mereka tidak merasa bahwa engkau memusuhi mereka dan menaruh dendam terhadap mereka.

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya sabar dan menahan diri menghadapi orang-orang musyrik yang melontarkan kata-kata yang tidak senonoh terhadap dirinya dan Tuhannya, karena kesabaran membawa kepada tercapainya cita-cita.

Allah juga memerintahkan supaya Muhammad saw memutuskan pergaulan dengan orang-orang yang seperti itu dengan bijaksana tanpa melontarkan cercaan terhadap mereka.

Dalam ayat lain, Allah berfirman: Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. (al-An'am/6: 68)
Dan firman-Nya: Maka tinggalkanlah (Muhammad) orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan dia hanya menginginkan kehidupan dunia. (an-Najm/53: 29)

Allah juga berfirman: Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya. (an-Nisa'/4: 63)

Ayat 10

Di samping berusaha sungguh-sungguh dan berserah diri kepada Allah, modal sukses dalam menyampaikan dakwah adalah sabar.

Inilah yang ditegaskan dalam ayat ini.

Dan bersabarlah wahai Nabi Muhammad terhadap apa saja yang mereka katakan yang menyakitimu dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik sehingga mereka tidak merasa bahwa engkau memusuhi mereka dan menaruh dendam terhadap mereka.

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya sabar dan menahan diri menghadapi orang-orang musyrik yang melontarkan kata-kata yang tidak senonoh terhadap dirinya dan Tuhannya, karena kesabaran membawa kepada tercapainya cita-cita.

Allah juga memerintahkan supaya Muhammad saw memutuskan pergaulan dengan orang-orang yang seperti itu dengan bijaksana tanpa melontarkan cercaan terhadap mereka.

Dalam ayat lain, Allah berfirman: Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. (al-An'am/6: 68)
Dan firman-Nya: Maka tinggalkanlah (Muhammad) orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan dia hanya menginginkan kehidupan dunia. (an-Najm/53: 29)

Allah juga berfirman: Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya. (an-Nisa'/4: 63)

(TribunPalu/Kim)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved