'Jangan Sampai GBLA Identik dengan Kematian' Ridwan Kamil Tegur Bobotoh, Kinerja Panpel Disoroti

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegur Bobotoh terkait insiden di GBLA beberapa waktu lalu.

Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegur Bobotoh terkait insiden di GBLA beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPALU.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi teguran keras kepada kelompok suporter Persib Bandung, Bobotoh.

Teguran itu disampaikan Ridwan Kamil menanggapi insiden tewasnya dua Bobotoh di Stadion GBLA.

Dua Bobotoh tewas setelah berdesak-desakan masuk ke GBLA dalam laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Jumat (17/6/2022).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap kejadian ini menjadi pelajaran.

Baca juga: Kasus Meninggalnya 2 Bobotoh Diselidiki, PSSI Cari Fakta Isu Petugas Janjikan Masuk Tanpa Tiket

Dikutip dari Tribunnews.com, Ridwan Kamil turut berduka cita atas meninggalnya dua bobotoh dalam liga Piala Presiden 2022.

Sebagaimana yang diketahui laga tersebut antara Persib Bandung dan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Diungkapkannya, jangan sampai Stadion GBLA yang menjadi kebanggaan warga Bandung identik dengan kematian.

"Saya sudah sampaikan duka cita juga, mudah-mudahan ini jadi pelajaran, jangan sampai GBLA identik dengan kematian," katanya.

Ridwan Kamil berujar tidak ada gunanya sebuah kompetisi atau ajang menyebabkan orang kehilangan nyawa.

"Buat apa ada kompetisi kalau sampai hilang nyawa ya, jadi tidak sebanding lah," katanya di Gedung Sate, Selasa (21/6/2022).

Selanjutnya, ia lantas memberikan masukan kepada panitia pelaksana pertandingan.

Terutama dalam mengatur para penonton yang tengah menuju stadion.

Menurutnya, diperlukan adanya penyekatan sebelum memasuki kawasan stadion.

Penyekatan seharusnya dilakukan dengan jarak yang jauh dari bangunan stadion.

Langkah ini sebagai pencegahan terhadap orang yang tak memiliki tiket.

Sehingga mereka tak diizinkan masuk ke dalam stadion.

"Cegah orang tidak bertiket jauh-jauh sebelum masuk bangunan. Jadi seperti PON Papua misalkan, dicegatnya itu dari jalan yang jauh. Jadi jangan ngetes kamu punya tiket sudah ada di bangunannya, kalau sudah beribu-ribu, susah ngejaringnya, jebol," katanya.

Dalam merespons insiden ini pula, Gubernur Jawa Barat menegur bobotoh.

Ia memperingatkan bobotoh agar hidup sesuai aturan.

Dikatakannya, kalau bobotoh tak punya tiket maka agar tidak datang ke stadion.

Sebaiknya mereka menonton laga dari televisi.

"Itu selalu berulang-ulang dari zaman dulu kan. Makanya imbauan kepada Bobotoh, hidup itu harus taat aturan, kalau tidak punya tiket jangan datang, nonton aja di TV," katanya.

Bobotoh asal Tasik Sempat Dikabarkan Hilang

Bobotoh bernama Rizal Taofiq (18) dilaporkan hilang saat laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Jumat (17/6/2022) malam.

Rizal Taofiq dan puluhan ribu Bobotoh lainnya hadir di Stadion GBLA untuk mendukung Persib Bandung.

Untungnya, Rizal Taofiq kembali ke rumah meski dalam keadaan memprihatinkan.

Soni Rosadi, orang tua Rizal menceritakan hal yang dialami anaknya saat dikabarkan hilang. Soni mengatakan, Rizal dianiaya hingga babak belur setelah diteriaki maling.

"Saat tiba di rumah, anak saya kondisinya linglung juga, cuma cerita sempat dituduh maling motor, habis itu dipukuli sampai mau pingsan," ucap Soni saat dihubungi Tribunjabar.id melalui telepon, Senin (20/6/2022).

Soni mengatakan, Rizal tiba di Stadion GBLA sekitar pukul 18.00 WIB.

Pada saat itu Rizal ingin membeli rokok di warung yang jaraknya jauh dari stadion. Sedangkan teman-temannya masuk ke Stadion GBLA untuk menonton pertandingan.

Lalu saat ingin berjalan ke warung, Rizal ditawari sepeda motor oleh orang tidak dikenal.

"Ada yang minjemin motor, katanya 'sok pakai aja ini kalau mau beli rokok mah'," ungkap Soni.

Setelah beli rokok di warung dan kembali ke GBLA, Rizal malah diteriaki maling. Saat itu, orang-orang yang berada di sekitar Rizal pun langsung mengerubungi dan memberikan pukulan ke Rizal.

"Jadi anak saya pas mau balik ke stadion, baru aja naik motor, katanya, malah diteriakin maling. Akhirnya digebukin sama orang banyak, untung ada yang nyelametin, sama polisi terus dibawa ke pos," tuturnya.

Soni pun menceritakan bagaimana kondisi Rizal saat diantar pulang oleh seseorang.

Soni mengatakan, kondisi Rizal sampai rumah hanya menggenakan celana dalam dan wajah sudah dipenuhi luka lebam.

"Anak saya pas dibawa ke pos sudah dilucuti pakaiannya. Bajunya dibuka, cuma pakai kolor. Untungya ada yang nyelametin terus dianter pulang ke rumah," ucapnya.

Rizal tiba di Kota Tasikmalaya pada Sabtu (18/6). Soni mengatakan, Rizal masih linglung dan belum menceritakan kejadian pasti saat tiba di rumah.

Soni mengatakan, kondisi Rizal kini sudah membaik dan juga mengatakan bahwa tadi pagi sudah pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan. (*)

 

(TribunPalu.com/TribunJabar.id)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved