Iduladha 2022

Cara Memilih Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam, Apakah Ada Ketentuan Bobotnya? Ini Penjelasan Ustaz

Buya Yahya menjelaskan tidak ada ketentuan khusus bobot hewan yang dikurbankan, lalu bagaimana cara memilihnya?

Editor: Imam Saputro

"Tujuannya bobot, tetapi memang tidak disebut bobot (hewan kurban)," ujarnya.

Buya Yahya mencontohkan seperti hewan kurban yang harus bertanduk dan giginya jatuh.

Maka rambu-rambu tersebut mengarah pada usia hewan kurban yang sudah cukup.

Misalnya kambing yang memenuhi syarat tersebut, maka sudah dianggap cukup umur dengan bobot yang berat.

"Contohnya bertanduk dan gigi jatuh, itu menunjukkan usianya sudah cukup.

Kalau kambing usianya sudah cukup, maka kambingnya gede, bukan cempe.

Kalau sapi itu sudah sesuai umurnya, maka bukan lagi pedet atau anak sapi.

Sehingga tujuannya ini mengarah ke timbangan, tapi tidak ke bobot secara langsung," lanjut Buya saat menjawab pertanyaan jemaah.

Menyikapi persoalan pemilihan hewan kurban di era sekarang yang berat bobotnya tidak wajar, maka diperbolehkan.

"Semakin gede semakin bagus, ada sapi beratnya 1 ton. Maka itu bagus, itu gede banget dan boleh.

Manfaatnya juga akan besar, lebih baik untuk Allah dan Rasulullah," terangnya.

Kemudian Buya Yahya menjawab pertanyaan terkait mengekspos hewan kurban yang besar di media sosial.

Ia mengatakan sebagai manusia tidak boleh bersuudzon kepada orang tersebut.

Biarkan saja menjadi urusannya kepada Allah SWT.

"Masalah mengekspos biar diketahui orang itu masalah riya', kita nggak usah sok tahu.

Nggak usah mengomentarinya, itu urusan dia dengan Allah SWT.

Mungkin dia senang dengan menyampaikan hal tersebut, niatnya baik.

Jangan suudzon," tandas Buya Yahya.

(TribunPalu/Kim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved