Update Covid-19 Indonesia, Jumat 24 Juni 2022: Kasus Harian Covid-19 Kembali Tembus Angka 2000an

Update kasus Covid-19 di Indonesia per Jumat 24 Juni 2022, kasus harian baru tembus angka 2000an

Editor: Imam Saputro
Shutterstock
Update Covid-19 Indonesia, Jumat 24 Juni 2022: Kasus Harian Covid-19 Kembali Tembus Angka 2000an 

TRIBUNPALU.COM - Update kasus Covid-19 di Indonesia per Jumat 24 Juni 2022, kasus harian baru tembus angka 2000an.

Pemerintah mengumumkan penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.069 orang, Jumat (24/6/2022).

Tambahan kasus baru Covid-19 kembali meningkat dibandingkan pada Kamis (23/6/2022) kemarin, dengan 1.907 kasus.

Total kasus baru virus Corona di Indonesia berjumlah 6.076.894 kasus.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 yang diterima Tribunnews.com, Jumat (24/6/2022), kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 998 dan jumlah kasus sembuh mencapai 5.906.969 orang.

Sementara itu, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 5 jiwa.

Total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 156.711 jiwa hingga Jumat sore.

Adapun untuk total kasus aktif di Indonesia sebanyak 13.214 orang.

Penambahan Kasus Covid-19 per 24 Juni 2022.
Penambahan Kasus Covid-19 per 24 Juni 2022. (Satgas Penanganan Covid-19)

Penjelasan Pakar Epidemiologi Terkait Potensi Kenaikan Kasus Covid-19 Paling Cepat Akhir Juli

Diberitakan Tribunnews.com, Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, menjelaskan jika kenaikan Covid-19 akan berlangsung setidaknya dalam 1-2 bulan.

"Tapi tentu ini berbeda waktu varian Delta. Hanya pada kelompok yang rawan seperti lansia, komorbid, atau pun yang cakupan vaksinasi Covid-19 yang masih minim, itu paling berbahaya," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (23/6/2022).

Dicky memprediksi, jika Indonesia akan melewati masa rawan pada akhir Agustus. 

Namun, hal ini juga tergantung dari mitigasinya.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman (Dokumentasi Pribadi)

Menurut Dicky, sekarang ini, banyak kasus infeksi yang tidak terdeteksi karena masyarakat sudah banyak memiliki imunitas dan bicara potensi kenaikan, sehingga ia melihat hal ini agak lebih lambat.

"Paling cepat itu akhir Juli menurut saya. Karena ini akan bersirkulasi dulu di kalangan atau penduduk yang memiliki imunitas. Dan bicara jumlah, sekarang mungkin sudah puluhan ribu yang terinfeksi," imbuhnya.

Hanya saja mayoritas masyarakat yang terinfeksi tidak bergejala. 

Sehinggam semua dikembalikan pada kemampuan pemerintah dalam mendeteksi dini.

Catatan Redaksi:

Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Aisyah Nursyamsi)

Simak 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved