Jokowi Berdialog dengan Presiden Ukraina di Meja Bundar Kecil: Semata-mata untuk Misi Perdamaian
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membawa misi perdamaian.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Zelensky memberikan tantangan kepada Presiden Jokowi.
Tantangannya adalah, Zelensky menyampaikan kepada Jokowi bahwa gandum Ukraina harus sampai ke Indonesia.
"Rusia memeras dunia dengan kelaparan. Mereka memblokir pasokan makanan dari Ukraina yang memainkan peran stabilisasi pasar dunia," kata Zelensky via laman resmi kepresidenen, Rabu (29/6/2022).
"Puluhan juta ton gandum dari Ukraina harus menjangkau konsumen, khususnya masyarakat Indonesia," tegasnya.
Seperti diketahui, lawatan Jokowi ke Ukraina mengangkat misi perdamaian atas perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari 2022.
Selepas berkunjung ke Kiev, Jokowi dijadwalkan bertolak ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin.
Ucapan Zelensky jadi tantangan tersendiri bagi Jokowi untuk memengaruhi Putin agar menghentikan invasinya dan menyudahi krisis pangan.
Baca juga: Datang ke Ukraina, Jokowi Langsung Dapat Tantangan dari Zelensky untuk Lakukan Hal Ini
Sepanjang perang berlangsung, Rusia telah memblokade beberapa pelabuhan utama di Laut Hitam, terutama kota Odessa yang selama ini dikenal sebagai jalur ekspor Ukraina.
Akibat blokade itu, jutaan ton gandum tertahan, berakibat pada krisis pangan di berbagai belahan dunia.
Statistik UN Comtrade pada 2021 menunjukkan Indonesia berstatus importir gandum terbesar kedua dari Ukraina dengan angka 2,81 juta ton.
Jumlah itu mewakili 14,49 persen total gandum yang diekspor oleh negara pimpinan Zelensky.
Dari segi kuantitas, Indonesia hanya kalah dengan Mesir, importir gandum Ukraina terbesar dengan angka 3,4 juta ton sepanjang 2021.
Di sisi lain, Badan Pangan dunia (FAO) juga menyebut kondisi perang telah menyulitkan petani Ukraina memanen gandumnya.
Padahal, FAO memperkirakan Ukraina sebagai penghasil gandum terbesar keenam di dunia dan memiliki andil dalam 10 persen suplai pasokan gandum global.
Negara berkembang dan berpendapatan kecil diprediksi jadi pihak paling terdampak atas krisis pangan jika konflik Rusia-Ukraina tak segera diakhiri.(*)
(Sumber: Pos-Kupang.com)