Palu Hari Ini
Batu Nisan Menyerupai Kepala Kuda di Kota Palu, Pemilik Makam Ternyata Pangeran dari Tanah Mandar
berbagai sejarah dan situs penting terdapat di Kota Palu, diantaranya Makam Pue Mantikulore yang berada di Kelurahan Lasoani.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kota Palu tidak hanya memiliki beragam keelokan pemandangannya semata.
Di samping itu, berbagai sejarah dan situs penting terdapat di Kota Palu, diantaranya Makam Pue Mantikulore yang berada di Kelurahan Lasoani.
Berbeda dari makam lainnya, batu nisan ini menyerupai kepala kuda yang disakralkan oleh warga sekitar.
Koordinator Historia Sulawesi Tengah Anto mengatakan, nama asli dari Mantikulore adalah Pajoe Gadera.
Dimana Pajoe Gadera ini ialah saudara dari Tondalabua dan Sodoe Bulava, yang merupakan ibu dari Pue Nggari (Raja Palu Pertama).
Baca juga: Harga Sayur Kol Melonjak, Pedagang di Kota Palu Perkecil Ukuran Gorengan Berbahan Baku Sayur Kol
"Pajoe Gadera merupakan anak dari Sandilana dan seorang pangeran dari tanah Mandar (To Mene). Sandilana sendiri merupakan anak dari Sogo Moloemba, kakek buyut Pue Nggari," kata Anto kepada TribunPalu.com, Senin (4/7/2022) sore.
Anto menyebutkan, Pajoe Gadera merupakan pemeluk agama Islam dari tanah Mandar.
"Asumsi berikutnya, sebagian pemeluk Islam di Vonggi, merupakan pengungsi korban penyerangan To Mene (Mandar) di Tamatumpu (Dolo) dan Lando, yang merupakan daerah asal istri Pue Nggari yaitu Pue Puti," sebut Anto.
"Jika melihat perkembangan Kerajaan Mandar, yang merupakan penyatuan dari Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babana Binanga pada akhir abad 16 atau awal abad 17. Dsinyalir kontak antara Mandar dan Vonggi tersebut, terjadi di antara 1600an hingga 1700an. Asumsi ini sekaligus mempertanyakan proses awal islamisasi di sekitar lembah Palu, yang saat ini diyakini dilakukan oleh mubaligh Minangkabau, Dato Karama," jelas Anto. (*)