Niat Puasa Dzulhijjah 2022, Bolehkah Puasa Dzulhijjah Sekalian Qadha Puasa Ramadhan?
Niat untuk puasa sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah dan keutamaan apabila melaksanakannya, bolehkan melakukan puasa Dzulhijjah berbarengan dengan Pua
"Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adaa'i syahri Dzilhijjah sunnatan lillaahi ta'aalaa".
Artinya: Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta'ala.
Setelah melakukan puasa Dzulhijjah disunnahkan pula, melanjutkan dengan puasa Tarwiyah di hari kedelapan dan puasa Arafah di hari kesembilan.
Niat puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa".
Artinya: Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah.
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala,".
Hukum puasa Dzulhijjah digabung dengan puasa Ramadhan atau Qadha
Umat muslim di Indonesia telah memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H pada Jumat (1/7/2022).
Sederet amalan dianjurkan untuk menghidupkan bulan Dzulhijjah, salah satunya berpuasa sembilan hari pertama.
Namun, kemudian muncul pertanyaan bagi sejumlah orang, ketika ingin puasa sunnah Dzulhijjah akan tetapi juga berkeinginan mengganti puasa Ramadhan.