Bacaan Lengkap Doa Iftitah Saat Salat Menurut Muhammadiyah, Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Doa iftitah memang memiliki beberapa versi, salah satunya menurut Muhamamdiyah. Bagaimanakah itu?

sunni.co.id
Foto takbiratul ikhram. Inilah bacaan doa iftitah menurut Muhamamdiyah, lengkap dengan arti dan latinnya. 

Bacaan Lengkap Doa Iftitah Saat Salat Menurut Muhammadiyah, Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad

TRIBUNPALU.COM - Inilah bacaan doa iftitah menurut Muhammadiyah dan menanggapi perbedaannya versi Ustaz Abdul Somad.

Doa iftitah merupakan doa yang dibaca saat menjalankan ibadah salat di rakaat pertama.

Nah di Indonesia terdapat dua versi doa iftitah, salah satunya ialah versi Muhammadiyah.

Lalu bagaimanakah bunyi dari doa iftitah menurut Muhammadiyah?

Bagaimana sebagai Muslim menyikapi perbedaan tersebut?

Bacaan Doa Iftitah Muhammadiyah

Berikut ini adalah bacaan doa iftitah yang dibaca saat salat versi Muhammadiyah.

TribunPalu mengutipnya dari laman TribunSumsel.

Baca juga: 10 Rekomendasi Doa dan Ucapan Selamat Menempuh Hidup Baru untuk Pasangan yang Baru Saja Menikah

Gerakan sujud berpengaruh besar bagi kecerdasan otak, sebab pada posisi ini, jantung berada di atas otak sehingga dapat mengalirkan darah ke otak dengan optimal.
Gerakan sujud berpengaruh besar bagi kecerdasan otak, sebab pada posisi ini, jantung berada di atas otak sehingga dapat mengalirkan darah ke otak dengan optimal. (www.nu.or.id)

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ
الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ

Latin :

Allaahumma baa‘id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa‘adta bainal-masyriqi wal-maghrib.

Allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats- tsaubul-abyadhu minad-danas.

Allaahummaghsilnii min khathaayaaya bil-maa’i wats-tsalji wal-barad.

Artinya :

“Ya Allah, jauhkanlah aku daripada kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat.

Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran.

Ya Allah, sucikanlah segala kesalahanku dengan air, salju dan air embun sebersih-bersihnya.”

Nah itulah bacaan doa iftitah versi Muhammadiyah, dan sebagai informasi doa iftitah lain, Anda bisa menyimak kutipan berikut.

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً

إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Latin :

Allaahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa.

Innii wajjahtu wajhiya lil-ladzii fatharas-samaawaati wal-ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal-musyrikiin.

Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil-‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal-muslimiin.

Baca juga: Bacaan Zikir Setelah Salat Fardhu dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

Artinya:

“Allah Mahabesar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah, pujian yang banyak, dan MahasuciAllah di waktu pagi dan petang.

Kuhadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan ke- adaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam.

Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menye-kutukan-Nya.Dan aku dari golongan orang muslimin.”

Menyikapi Perbedaan Doa Iftitah Ala UAS

Anda dapat menyimak ulasan TribunPalu berikut ini dari potongan ceramah Ustaz Abdul Somad di YouTube Bayar Kos.

Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan memang terdapat perbedaan dalam doa iftitah di Indonesia.

Ia mencontohkan perbedaan antara Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU).

"Datang orang Muhammadiyah dengan doa iftitahnya Allahumma baidbaini, kemudian orang NU Allahuakbar kabira.

Mau pakai yang mana saja tetap sah," ujarnya.

Kemudian UAS menceritakan pada zaman Nabi Muhammad SAW memimpin salat, dan terdengar jemaah dibelakangnya mengucap doa iftitah yang berbeda.

Yaitu dengan lafaz "Allaahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa".

Lalu Nabi SAW mengatakan jika pintu-pintu langit akan terbuka dengan doa yang dibacanya.

"Waktu itu Nabi mendengar makmum dibelakang membaca doa iftitah Allahuakbar kabira dan ditanya, 'siapa yang membaca doa tadi?'.

Kemudian dijawab orang tersebut dan Nabi Muhammad SAW mengatakan jika langit akan terbuka pintunya saat membaca doa tersebut," sambung UAS.

UAS menjelaskan bahwa perbedaan doa iftitah tersebut bukan menjadi masalah.

(TribunPalu/Kim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved