Jeritan Istri Ferdy Sambo Picu Bharada E Tembak Brigadir J: Ibu Teriak Berapa Kali Minta Tolong

Budhi mengatakan, saat itu istri Kadiv Propam terbangun dari tidur dan berteriak meminta tolong hingga mendapat ancaman dari Brigadir J.

Kolase TribunPalu.com/Handover
Brigadir Polisi (Brigpol) Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua alias Brigadir J dan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri. Budhi mengatakan, saat itu istri Kadiv Propam terbangun dari tidur dan berteriak meminta tolong hingga mendapat ancaman dari Brigadir J. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus tewasnya Brigadir J menjadi sorotan publik.

Diketahui aksi baku tembak antara anggota polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo masih terus dalam penyelidikan.

Kedua anggota polisi yang terlibat baku tembak menggunakan pistol yang berbeda.

Namun secara resmi, polisi mengungkap pemicu baku tembak karena teriakan minta tolong dari kamar jenderal bintang dua. 

Brigadir J yang tewas tertembak menggunakan pistol HS-9 dengan magasin berisi 16 peluru.

Sedangkan Bharada E memakai pistol merek Glock 17 dengan magasin berisi 17 peluru.

Aksi baku tembak itu dipicu perilaku Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, istri Kadiv Propam sedang tidur di salah satu kamar setelah tiba dari perjalanan luar kota.

"Karena lelah mungkin pulang dari luar kota, Ibu sempat tertidur. Pada saat itu, tidak diketahui oleh orang lain, Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap Ibu," ujar Budhi, Selasa (12/7/2022).

Namun, saat ditanya bentuk pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J, Budhi tidak menjelaskan secara terperinci.

Budhi mengatakan, saat itu istri Kadiv Propam terbangun dari tidur dan berteriak meminta tolong hingga mendapat ancaman dari Brigadir J berupa todongan pistol.

Pistol yang dipegang keduanya memiliki jenis yang berbeda. Brigadir J menggunakan senjata api jenis HS dengan magasin berisi 16 peluru, sedangkan Bharada E menggunakan senjata api Glock dengan magasin berisi 17 peluru.

"Ibu teriak berapa kali minta tolong. Teriakan ini rupanya membuat saudara J panik. Kebetulan saudara E berada di lantai dua bersama saksi K," kata Budhi.

"Saudara E datang menanyakan yang terjadi, bukan dijawab tapi dilakukan penembakan oleh saudara J. Tembakan tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," ucap Budhi. Budhi mengungkap jenis senjata api yang digunakan Brigadir J dan Bharada E saat baku tembak.

Pistol yang dipegang keduanya memiliki jenis yang berbeda.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved