Bacaan Doa Iftitah yang Biasa Dibaca Warga NU, Dilengkapi Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
Doa iftitah memiliki beberapa versi, termasuk dari Nahdlatul Ulama atau NU, dan inilah bacaan versi NU lengkap dengan terjemahannya.
Bacaan Doa Iftitah Pembuka Pintu Langit Versi NU, Dilengkapi Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
TRIBUNPALU.COM - Doa iftitah memiliki beberapa versi, termasuk yang biasa dinaca oleh warga Nahdlatul Ulama atau NU, dan inilah bacaannya lengkap dengan terjemahannya.
Perlu diketahui bersama, jika doa iftitah ini adalah doa yang dibaca saat salat di rakaat pertama.
Doa iftitah berisi tentang pujian atas kebesaran Allah SWT, serta pengakuan atas lemahnya manusia hingga memerlukan perlindunganNya.
Doa iftitah juga disebut sebagai doa pembuka pintu langit.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Rasulullah SAW saat terdapat jemaah salat yang bersuara:
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا
Kemudian Rasulullah SAW bertanya setelah mendengar suara tersebut, “siapa yang mengatakan kalimat tadi?”.
Lalu orang tersebut menjawab "saya Ya Rasul".
Rasulullah SAW berkata kepadanya “saya heran dengan kalimat itu, karena kalimat itu mampu membuka pintu-pintu langit”.
Kemudian Ibnu Umar setelah mendengar percakapan Rasulullah SAW itu tidak pernah meninggalkan doa ini.
Baca juga: Bacaan Zikir Ayat Kursi Setelah Salat Fardhu,Ini Keutamaan Baca Ayat Kursi Menurut Ustaz Abdul Somad
Baca juga: Bacaan Doa Sesudah Tahiyat Awal & Akhir Versi Muhamamdiyah,Dilengkapi Terjemahanya

Lantas bagaimana bacaan salat doa Iktitaf yang biasa dibaca warga NU?
Untuk mengetahuinya, Anda dapat menyimak informasi berikut ini.
TribunPalu telah melansirnya dari laman NU Online.
Bacaan Doa Iftitah :
Tulisan Arab:
اللهُ أَكْبَرُ , كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Tulisan latin:
Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw waashila
Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin
Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin. La syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.
Terjemahan:
Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.
Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.
Baca juga: Bacaan Zikir Pagi dan Petang Bismillahilladzi Laa Yadhurru Serta Terjemahan, Ini Keutamaannya
Baca juga: Bacaan Salat Tahiyat Awal & Akhir Versi Muhammadiyah, Dilengkapi Tulisan Arab, Latin & Terjemahannya
Menyikapi Perbedaan Doa Iftitah
Anda dapat menyimak ulasan TribunPalu berikut ini dari potongan ceramah Ustaz Abdul Somad di YouTube Bayar Kos.
Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan memang terdapat perbedaan dalam doa iftitah di Indonesia.
Ia mencontohkan perbedaan antara Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU).
"Datang orang Muhammadiyah dengan doa iftitahnya Allahumma baidbaini, kemudian orang NU Allahuakbar kabira.
Mau pakai yang mana saja tetap sah," ujarnya.
Kemudian UAS menceritakan pada zaman Nabi Muhammad SAW memimpin salat, dan terdengar jemaah dibelakangnya mengucap doa iftitah yang berbeda.
Yaitu dengan lafaz "Allaahu akbar kabiiraa wal-hamdu lillaahi katsiiraa wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa".
Lalu Nabi SAW mengatakan jika pintu-pintu langit akan terbuka dengan doa yang dibacanya.
"Waktu itu Nabi mendengar makmum dibelakang membaca doa iftitah Allahuakbar kabira dan ditanya, 'siapa yang membaca doa tadi?'.
Kemudian dijawab orang tersebut dan Nabi Muhammad SAW mengatakan jika langit akan terbuka pintunya saat membaca doa tersebut," sambung UAS.
UAS menjelaskan bahwa perbedaan doa iftitah tersebut bukan menjadi masalah.
(TribunPalu/Hakim)