Karir Razman Nasution TERANCAM Buntut Diduga Pakai Ijazah Bodong hingga Lecehkan Eks Asisten Pribadi
karir Razman Nasution sebagai pengacara terancam usai dituding melakukan pelecehan pada mantan asisten pribadi juga diduga menggunakan ijazah bodong.
TRIBUNPALU.COM - Pengacara Razman Nasution kembali menjadi sorotan publik usai dituding melakukan pelecehan pada mantan Asisten pribadi (aspri).
Sebelumnya Razman Nasution pun juga diduga menggunakan ijazah bodong atau Ijazah Palsu.
Hal ini tentu saja membuat karir Razman Nasution sebagai seorang pengacara terancam.
Bak tengah ketar ketir, Razman Nasution berusaha menenangkan para klien yang bekerja sama dengannya.
Dilansir dari akun instagram pribadinya @razmannasution mengunggah pernyataan Razman Arif terkait segala permasalahan yang menimpa dirinya, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: Cerita hingga Menangis, Mantan Ajuan Akui Dijebak dan Dilecehkan oleh Razman Nasution, Benarkah?
Baca juga: Pertaruhkan Kredibilitasnya, Razman Nasution Ancam Laporkan Orang-orang yang Tuding Ijazahnya Palsu
Setelah dirinya disebut melakukan pelecehan terhadap sang mantan Aspri yakni Claudia Senduk, Razman Arif Nasution bak ingin membersihkan kembali namanya.
Razman Arif Nasution mencoba untuk memberikan klarifikasi terkait segala masalah yang menimpa dirinya lantaran diduga takut kehilangan semua kliennya imbas tudingan serta kabar miring yang menyeret dirinya.
Dalam unggahan terakhirnya, Razman Arif Nasution mengungkapkan jika permasalahannya terkait Ormas Pemuda Pancasila.
"Saya bukan diberhentikan, saya ini di nonaktifkan, digantikan sementara oleh Ketua Umum.
Dan saya sudah bertelpon dengan beliau kemarin sore, surat itu baru saya terima dan kita sudah komunikasi bahkan menawarkan ke saya untuk membantu permasalahan yang terkait dengan saya termasuk fitnah yang muncul ke saya beliau siap bantu," ujar Razman.

Ia juga meminta agar pihak luar tak ikut campur permasalahannya terkaut dengan organisasinya.
"Nah karena itu semua, teman teman media, masyarakat Indonesia, yang senang ataupun anti ke saya ndak usah ikut, Ini urusan organisasi kami, Ormas Pemuda Pancasila," katanya.
"Saya kader dari tahun 2000, saya begitu masuk Pemuda Pancasila gak begitu lama saya jadi bendahara yang ada di Kabupaten Madina Sumatera Utara.
Dan saya jadi salah satu Ketua di NPCPP Kota Medan, jadi Wasekjen dan ketua BPPH pusat.
Jadi karena saya masih ada masalah diambil alih sementara, dan saya beritahu pak Ketum tadi pagi, Alhamdulillah masalah saya clear termasuk kartu saya di Peradi sudah clear karena saya ada kartu dan sudah SK," sambung Razman.