4 Istilah Bahasa Arab yang Sering Digunakan: Ketahui Arti Kata Halaqoh hingga Fastabiqul Khairat
Berikut ini kami sampaikan kumpulan kalimat Bahasa Arab populer yang sering diucapkan oleh umat Islam.
4 Istilah Bahasa Arab yang Sering Digunakan: Ketahui Arti Kata Halaqoh hingga Fastabiqul Khairat
TRIBUNPALU.COM - Berikut ini kami sampaikan kumpulan kalimat Bahasa Arab populer yang sering diucapkan oleh umat Islam.
Bahasa Arab merupakan bahasa yang akrab ditelinga umat Islam
Hal ini dikarenakan Bahasa Arab menjadi bahasa induk dari kitab suci Al Quran.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalimat yang berasal dari Bahasa Arab juga sering digunakan oleh masyarakat.
Kami akan mencoba menginformasikannya kepada Anda yang telah kami lansir dari berbagai sumber artikel di TribunSumsel.
1. Arti Kata Halaqah
Melansir dari laman TribunSumsel, menurut bahasa halaqah memiliki arti lingkaran atau cincin.
Sedangkan menurut istilah, halaqah adalah kegiatan atau sebuah pertemuan keagamaan yang ditujukan untuk belajar tentang agama Islam dan Al Quran lebih dalam.
Umumnya halaqoh memiliki satu pembicara atau lebih.
Mereka menyajikan pembahasan tertentu yang didengarkan oleh para jemaahnya secara melingkar.

Baca juga: Deretan Bacaan Doa Seusai Salat Fardhu: Doa Memohon Agar Masuk Surga hingga Doa Penangkal Sedih
Oleh karena itu pertemuan tersebut dikatakan sebagai halaqah.
Berbeda dengan ceramah pada umumnya, halaqah biasanya memiliki suasana yang lebih aktif dan dinamis.
Sehingga para pesertanya diminta untuk berpartisipasi aktif dalam materi yang sudah dibawakan.
2. Arti Kata Innalillahi Wa Innailahi Raji'un
Kalimat Istirja merupakan frasa umat Islam yang digunakan saat seseorang sedang tertimpa musibah.
Tak jarang juga frasa ini dipakai untuk mengucapkan bela sungkawa kepada kerabat dekat yang baru saja ditinggal oleh orang tersayangnya.
Kalimat ini dalam tulisan Arab sebagai berikut:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
Artinya :
Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kita kembali.
Dalam ajaran Islam, bagi yang sedang tertimpa musibah dianjurkan untuk mengucapkan kalimat tersebut.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS Al Baqarah ayat 156 yang berbunyi:
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (Al-Baqarah 2:156)
Untuk mengetahui contohnya lebih detail, berikut ini kami sampaikan beberapa contoh ungkapan bela sungkawa dengan kalimat Istiraj yang kami lansir dari laman Tribunnews Sumsel:
Baca juga: Bacaan Doa Agar Diberikan Kedekatan kepada Hal Baik, Dilengkapi Tulisan Arab dan Terjemahannya
- Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
"Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan pahalamu, barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang memperdayakan " (Qs. Ali Imran: 185).
Saya beserta keluarga mengucapkan turut berduka cinta yang sebesar-besarnya, atas meninggalnya sahabat dan saudara kami.
Semoga seluruh amal ibadahnya di dunia diterima oleh Allah SWT.
Serta seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran atas cobaan yang menimpa ini. Aamiin ya rabbal 'alamiin
- Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. "Wa Kafaa bil mauti wa idzho" (cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat).
"Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan pahalamu, barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang memperdayakan " (Qs. Ali Imran: 185).
Turut berduka cita atas wafatnya (almarhum/almarhumah), semoga diterima semua amal ibadahnya, iman dan islamnya, serta diberikan surga sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan
- Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Kami keluarga besar (bpk/ibu fulan), turut berduka cita atas wafatnya (almarhum/almarhumah),
Allahummaghfirlaha warhamha wa afiha wa'fuanha.
Semoga Allah swt mengampuni dosa (almarhum/almarhumah), menerima segala amal ibadahnya, iman dan islamnya, dan memberikan surga sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.

Baca juga: Bacaan Doa Setelah Salat Fardhu: Doa Meminta Keselamatan, Mohon Ketenangan hingga Pembuka Rezeki
3. Arti Kalimat Asholatu Khairumminan Naum
Menurut bahasa, kalimat ini memiliki arti salat itu lebih baik dari pada tidur.
Uniknya, Anda hanya akan menemukan lafaz ini saat azan Subuh saja.
Di waktu subuh memang identik dengan tidur atau orang-orang belum banyak yang bangun tidur.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Dan waktu shalat shubuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari". (HR. Muslim)
Waktu salat Subuh dimulai pada saat terbitnya fajar kedua hingg terbenamnya gelap malam.
Sedangkan batasan waktu diperbolehkannya melaksanakan salat Subuh ialah pada saat waktu masih terlihat gelap pekat.
4. Arti Kalimat Fatabiqul Khairat
Menurut bahasa, kalimat 'fastabiqul khairat' memiliki arti berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
Sebenarnya kata ini merupakan potongan dari Surah Al Maidah ayat 48 yang berbunyi:
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ
wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Salat Fardhu: Doa Meminta Keselamatan, Mohon Ketenangan hingga Pembuka Rezeki
Artinya:
Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.
Kebaikan yang dimaksud dari ayat tersebut ialah kebaikan yang sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Sehingga sebagai umat Islam dapat berusaha mentaati perintah Allah SWT, dan menjauhi segala bentuk larangan-laranganNya.
Karena berbuat baik merupakan suatu perintah dari Allah SWT, maka pahala juga akan didapatkan oleh orang yang berbuat kebaikan.
Berikut ini kami juga akan menyampaikan beberapa contoh bentuk dari 'fastabiqul khairat'.
a. Menjadi murid yang baik dalam hal menimba ilmu
b. Menjadi anak yang baik untuk orangtua agar menjadi contoh untuk adik dan kakak
c. Menjadi teman yang baik, menolong teman yang membutuhkan pertolongan sehingga menjadi suri tauladan.
(TribunPalu/Kim)