Ricuh di Stadion Kanjuruhan
Pemain Arema FC Turut Saksikan Kengerian Tragedi Kanjuruhan, Ada Korban Meninggal di Ruang Ganti
Tragedi Kanjuruhan ternyata tak hanya dirasakan para suporter Arema FC atau sering disebut Aremania.
Melihat pemandangan di depan mata, para pemain Arema FC, termasuk Teguh Amiruddin merasa kalut.
Tiba-tiba, Teguh Amiruddin melihat seorang korban Aremania dari tribune dan ikut menggotongnya.
"Saat itu, saya dua pemain keluar ruangan, melihat Aremania menggotong korban dari tribune. Kami bergabung (menggotong) dan saya minta untuk langsung dimasukkan ke ruang ganti," ujarnya.
Teguh Amiruddin mengaku tidak mengenal siapa sosok yang tubuhnya dia angkat sebab tak ada satu pun petunjuk identitas.
Namun yang pasti, kata Teguh, pada saat digotong, mulut korban masih bergetar.
"Tapi saat kami letakkan di lantai, berselang beberapa menit sudah tidak ada lagi getaran mulutnya"
"Setelah kami cek urat nadi di leher dan tangannya sudah tidak lagi berdetak"
"Kakinya pun berubah menjadi dingin," ujar Teguh Amiruddin lirih.
Ternyata, orang yang sempat digotongnya telah meninggal dunia.
Teguh Amiruddin mengatakan, kurang lebih ada 10 korban yang dievakuasi ke ruang ganti pemain.
Namun dari 10 orang tersebut, empat di antaranya meninggal dunia di lokasi itu.
"Akhirnya setelah beberapa waktu, korban-korban itu kemudian dievakuasi oleh jajaran kepolisian ke rumah sakit," katanya.
Menurut Teguh Amiruddin, saat itu ia bersama pemain yang lain masih tertahan di ruang ganti hingga pukul 04.00 WIB.
Hal itu, karena manajemen memberikan kebijakan untuk tidak pulang terlebih dahulu dengan alasan keamanan.