OPINI
Potret Pemuda Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan
SETIAP fase kehidupan yang dilalui seorang manusia memiliki suatu masa yang disebut sebagai usia produktif untuk mengembangkan potensi diri, berinovas
Penulis: Citizen Reporter | Editor: Haqir Muhakir
Oleh: Mohammad Syafri, Penulis Opini
SETIAP fase kehidupan yang dilalui seorang manusia memiliki suatu masa yang disebut sebagai usia produktif untuk mengembangkan potensi diri, berinovasi, serta berkontribusi terhadap agama, bangsa, dan negara.
Usia produktif manusia terjelma dalam diri seorang pemuda.
Kehadiran pemuda dalam suatu komunitas masyarakat mampu memberikan pengaruh terhadap perubahan tatanan kehidupan masyarakat itu sendiri.
Hal inilah yang kemudian mendasari istilah pemuda sebagai “Agent of Change”.
Pengaruh yang ditimbulkan oleh pemuda tidak hanya berdampak terhadap perubahan masyarakat di wilayah tertentu saja, akan tetapi seorang pemuda dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan bangsa dan negara.
Tokoh proklamator sekaligus pendiri Bangsa Indonesia, Ir. Soekarno pernah menyatakan sebuah kalimat yang melegenda, yaitu “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Mengacu pada kacamata historis, kemerdekaan yang diraih Bangsa Indonesia sampai saat ini tak lepas dari peran pemuda.
Pergerakan kebangkitan nasional yang diusung oleh pemuda diawali dari pembentukan organisasi Budi Utomo.
Organisasi ini didirikan oleh beberapa mahasiswa yang menempuh pendidikan di STOVIA. Tujuan utama dari organisasi Budi Utomo adalah menjamin kehidupan bangsa yang terhormat.
Fokus organisasi ini adalah bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.
Pergerakan kepemudaan kemudian berlanjut dengan ditandainya pengucapan ikrar sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Gerakan ini diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), serta dihadiri seluruh perwakilan pemuda Indonesia.
Pada peristiwa tersebut, seluruh pemuda berkomitmen untuk menyatukan bangsa, tanah air, dan bahasa dalam bingkai keberagaman Indonesia.