Piala Dunia 2022
Jelang Pembukaan Piala Dunia 2022, Tuan Rumah Qatar Diterpa Skandal Match Fixing
Qatar yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 diterpas skandal match fixing alias pengaturan skor.
TRIBUNPALU.COM - Kabar mengejutkan muncul jelang pembukaan Piala Dunia 2022.
Qatar yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 diterpas skandal match fixing alias pengaturan skor.
Qatar diduga telah menyogok 8 pemain Ekuador agar mengalah di laga pembuka Piala Dunia 2022.
Pebukaan Piala Dunia 2022 Qatar akan digelar satu hari lagi, tepatnya pada 20 November.
Baca juga: Olivier Giruod Bocorkan Masa Depan Usai Piala Dunia 2022, Gantung Sepatu atau Tetap Lanjut?
Upacara pembukaan Piala Dunia 2022 ini digelar di Stadion Al Bayt yang berkapasitas 60 ribu penonton.
Setelah seremoni selesai, acara akan dilanjutkan dengan pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 antara timnas Qatardan timnas Ekuador dari Grup A.
Namun, jelang laga pembukaan tersebut, Qatar, yang berstatus tuan rumah, diterpa isu tak sedap.
Dikutip dari Marca, Qatar diduga menyuap 8 pemain timnas Ekuador agar mengalah.
Dugaan penyuapan ini dilaporkan oleh Pakar Politik dan Direktur Regional British Center di Arab Saudi, Amjad Taha.
Ia mengeklaim bahwa delapan pemain Ekuador tersebut disuap dengan uang senilai 7,4 juta dolar (sekitar Rp115 miliar).
Masih berdasarkan sumber yang sama, Qatar nantinya bakal mendapatkan satu gol di babak kedua dan mengakhiri laga dengan kemenangan 1-0.
Kabar ini semakin memperburuk citra Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, Qatar lebih dulu dituding melakukan suap kepada FIFA dalam bidding tuan rumah Piala Dunia pada 2010.
Hasilnya, negara teluk tersebut berhasil mengalahkan Amerika Serikat dalam putaran terakhir voting.
Tak hanya isu suap, Qatar juga dirundung sejumlah kontroversi lainnya, mulai dari pelanggaran hak asasi manusia hingga masalah lingkungan.