Sulteng Hari Ini
Pertumbuhan Kredit di Sulteng Melesat Kencang di Tahun 2022 Hiingga Rp 71,1 Miliar
Di Sulawesi Tengah, stabilitas keuangan daerah terus membaik seiring dengan tumbuh tingginya kredit dan rendahnya NPL pada periode laporan.
Penulis: Alan Sahrir | Editor: Haqir Muhakir

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril
TRIBUNPALU.COM, PALU - Di Sulawesi Tengah, stabilitas keuangan daerah terus membaik seiring dengan tumbuh tingginya kredit dan rendahnya NPL pada periode laporan.
Menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Gusri Wantoro, realisasi kredit di Sulawesi Tengah berdasarkan lokasi bank pada Oktober 2022 tercatat meningkat 21,35 persen (yoy).
Hal ini mengindikasikan semakin pulihnya aktivitas perekonomian seiring dengan capaian positif pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah.
"Kondisi ini juga semakin tercermin oleh peningkatan aset perbankan sebesar 19,20 % (yoy) yang disebabkan oleh peningkatan yang signifikan pada pertumbuhan kredit," kata Gusri Wantoro, Jumat (2/12/2022) siang.
Baca juga: Tinjau Besar Kebakaran Pasar Masomba, Pemkot Palu Lakukan Hal Ini
Lebih lanjut, Gusri Wantoro menambahkan, di tengah tingginya pertumbuhan kredit, NPL tercatat relatif rendah dan terkendali sebesar 1,83 % atau masih berada pada tingkat aman di bawah 3 % .
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 28,69 triliun, atau tumbuh sebesar 2,31 % (yoy) sejalan dengan peningkatan kredit yang mengindikasikan bahwa, pada triwulan laporan masyarakat lebih banyak menggunakan dananya untuk konsumsi seiring dengan relaksasi mobilitas sosial.
Selain itu, LDR Sulteng yang masih berada di atas 100 % menunjukkan bahwa stabilitas sistem keuangan di Sulawesi Tengah masih mengalami keketatan likuiditas dan mengindikasikan kredit, yang disalurkan oleh bank umum di Sulawesi Tengah, tidak hanya bersumber dari dana masyarakat Sulteng (dalam bentuk DPK).
Melainkan juga menggunakan dana dari kantor pusat bank yang di luar daerah maupun pinjaman antar bank.
"Dari sisi pembayaran nontunai, pada triwulan III 2022 terdapat sekitar 2,6 juta instrumen pembayaran non-tunai beredar di Sulawesi Tengah. Sebagian besar instrumen masih didominasi oleh kartu ATM/Debit sebesar 85,7 % , diikuti uang elektronik dan terakhir kartu kredit," beber Gusri Wantoro.
Masih kata Gusri Wantoro, dari ketiga jenis pembayaran nontunai, kartu kredit mengalami pertumbuhan pesat sebesar 70,7 % (yoy) dengan nilai nominal Rp 71,1 Miliar.
Baca juga: Perkantas Sulteng Rayakan Natal Bersama dengan Khidmat
Kemudian diikuti ATM/Debit dengan pertumbuhan tinggi 41,3