Piala Dunia 2022
Warganet Indonesia Juluki Son Heungmin 'Haji Muhammad Son' Usai Korea Selatan Lolos 16 Besar
Bintang Tottenham Hotspur itu mendapat julukan tersebut karena performa Son yang cukup menawan saat menghadapi Portugal.
TRIBUNPALU.COM - Pemain Timnas Korea Selatan Son Heungmin mendapat julukan Haji Muhammad Son dari warganet Indonesia.
Itu usai Korea Selatan berhasil menumbangkan Portugal dan lolos 16 besar.
Nama Haji Muhammad Son digaungkan warganet Indonesia kepada sang kapten Timnas Korea Selatan.
Bintang Tottenham Hotspur itu mendapat julukan tersebut karena performa Son yang cukup menawan saat menghadapi Portugal.
Setelah bermain imbang di paruh pertama, Korea Selatan bisa unggul di penghujung laga lewat gol Hwang Heechan.
Istimewanya, gol yang diciptakan Hwang Heechan ini berkat assist manis dari Son Heungmin.
Bermain cukup tenang meski dikawal pemain belakang Portugal, Son dengan cerdiknya memberi umpan terobosan kepada Hwang.
Umpan manis Son disambut baik oleh Hwang hingga akhirnya berujung gol.
Dari penampilan itu lah warganet berbondong-bondong memuji penampilan apik Son.
Dengan sedikit balutan julukan lokal, nama 'Haji Muhammad Son' digaungkan.
Hal itu merujuk pada nama punggung Son yang bertuliskan 'H M Son'.
Di mana warga Indonesia akrab dengan singkatan H untuk Haji, lalu M untuk Muhammad.
Baca juga: Hasil Piala Dunia Tadi Malam: Korea Selatan Lolos Dramatis ke 16 Besar, Ini Jadwal Lengkap 16 Besar
Terbitlah julukan Haji Muhammad Son untuk sang Kapten Korea Selatan, Son Heungmin.
Setelah sukses membuat kejutan, Son dan kolega sudah ditunggu Timnas Brasil di babak 16 besar.
Jalan terjal kembali menanti Son di Piala Dunia 2022.
Akan tetapi anak asuh Paulo Bento ini tak gentar untuk meladeni Brasil.
Profil Son Heungmin

Son Heungmin adalah pemain sepak bola profesional Korea Selatan yang bermain sebagai penyerang untuk klub Liga Utama Inggris Tottenham Hotspur dan menjadi kapten tim nasional Korea Selatan.
Pria kelahiran 8 Juli 1992 itu dikenal sebagai pemain sayap terbaik di dunia serta pemain sepak bola Asia terbaik dalam sejarah.
Son adalah pemain Asia pertama yang mencetak lebih dari 50 gol di Liga Premier dan dinominasikan untuk Ballon d'Or pada tahun 2019.
Lahir di Chuncheon, Provinsi Gangwon, Son pindah ke Jerman untuk bergabung dengan Hamburger SV pada usia 16 tahun, di mana ia melakukan debutnya di Bundesliga Jerman pada 2010.
Baca juga: Belanda vs Amerika Serikat di 16 Besar Piala Dunia: Susunan Pemain, Prediksi Skor dan Link Streaming
Pada 2019, ia menjadi orang Asia kedua dalam sejarah yang mencapai dan memulai final Liga Champions UEFA setelah rekan senegaranya Park Ji-sung.
Pemain internasional penuh sejak 2010, Son telah mewakili Korea Selatan di Piala Dunia FIFA 2014 dan 2018.
Dia merupakan pencetak gol terbanyak bersama negaranya di Piala Dunia bersama Park Ji-sung dan Ahn Jung-hwan dengan tiga gol.
Son juga mewakili Korea Selatan di Asian Games 2018, di mana tim tersebut memenangkan emas, serta Piala Asia AFC edisi 2011, 2015 dan 2019.
Karir Klub

Pada Agustus 2008, Son keluar dari klub sepak bola SMA Dongbuk (sebelumnya tim FC Seoul U-18) dan bergabung dengan akademi muda Hamburger SV pada usia 16 tahun melalui Proyek Pemuda FA Korea.
Setahun kemudian, ia kembali ke Korea Selatan.
Setelah berpartisipasi dalam Piala Dunia U-17 FIFA, ia secara resmi bergabung dengan akademi muda Hamburger SV pada November 2009.
Son menandatangani kontrak baru dengan Hamburg hingga 2014.
Selama pra-musim 2011–12, Son tampil eksplosif, mencetak 18 gol hanya dalam sembilan pertandingan.
Ia sempat mengalami cedera pergelangan kaki pada 27 Agustus, namun telah pulih lebih cepat dari waktu yang diperkirakan.
Selama musim 2011-2012, ia membuat 30 penampilan untuk Hamburg dan mencetak lima gol.
Musim 2012–13 adalah musim terobosan bagi Son saat ia mencetak dua gol dalam pertandingan tandang melawan Borussia Dortmund pada 9 Februari 2013.
Dia menyelesaikan musim dengan 12 gol, menjadi pemain sepak bola Korea Selatan kelima yang mencapai dua digit gol di Eropa.
Dia menyelesaikan musim 2012-2013 dengan 12 gol dalam 34 pertandingan di semua kompetisi.
Pada 13 Juni 2013, Bayer Leverkusen mengkonfirmasi transfer Son dengan nilai €10 juta, yang merupakan biaya transfer tertinggi dalam sejarah klub saat itu.
Dia setuju untuk kontrak lima tahun dengan tim. Son dengan cepat menyesuaikan diri dengan klub barunya di pra-musim, mencetak tiga gol dalam tiga penampilan pertamanya untuk tim dalam pertandingan eksibisi.
Dia menyelesaikan musim 2014-15 dengan 17 gol dalam 42 pertandingan.
Baca juga: Ada Konflik di Timnas Prancis Piala Dunia 2022, Nama Bintang Barcelona Ikut Terseret
Pada tanggal 28 Agustus 2015, Son bergabung dengan klub Liga Utama Tottenham Hotspur seharga £22 juta dengan kontrak lima tahun, ia menjadi pemain Asia paling mahal dalam sejarah sepak bola.
Son melakukan debutnya pada 13 September saat bertandang ke Sunderland dan mencetak dua gol pertamanya untuk klub dalam kemenangan 3–1 melawan Qarabag FK.
Tiga hari kemudian, ia mencetak gol pertamanya di Liga Premier, melawan Crystal Palace.
Musim berlanjut, Son dengan penampilan dan performa ciamiknya melewati musim 2016-17 dengan sangat baik.
Pada musim 2017-18, dia mengawali musim dengan menjebol gawang Borussio Dortmund dalam pertandingan Liga Champions UEFA.
Pada 20 Juli 2018, Son menandatangani kontrak lima tahun baru yang memperpanjang kontraknya dengan Tottenham hingga 2023.
Dia mencetak gol liga pertamanya di musim, gol ke-50 untuk klub di semua kompetisi.
Pada akhir bulan Februari ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Utama Inggris Tahun Ini di London Football Awards.
Pada tanggal 23 November 2019, Son mencetak gol pertama Tottenham dengan José Mourinho sebagai manajer, membuatnya menjadi Man-of-the-match dalam kemenangan Spurs 3-2 melawan West Ham.
Bersama dengan Tottenham, Son telah melakukan 215 penampilan dan mencetak total 79 gol.(*)