Piala Dunia 2022
Waduh, 70 Persen Pendukung Portugal Tak Suka Ronaldo Jadi Starter Selama Piala Dunia 2022
Kabar kurang mengenakan soal Cristiano Ronaldo muncul jelang pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Portugal vs Swiss, Rabu (7/12/2022).
TRIBUNPALU.COM - Kabar kurang mengenakan soal Cristiano Ronaldo muncul jelang pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Portugal vs Swiss, Rabu (7/12/2022).
Surat kabar asal Portugal, A Bola baru-baru ini merilis hasil survei yang menunjukan para pendukung Portugal sudah tak percaya pada Ronaldo.
Dalam survei itu, para responden diberi pertanyaan, apakah Ronaldo layak dipertahankan sebagai starter di skuad Portugal selama Piala Dunia 2022.
Baca juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Hari Ini: Maroko vs Spanyol dan Portugal vs Swiss, Berebut Tiket 8 Besar
Surat kabar A Bola mengklaim, 70 persen responden survei menyebut mereka tak ingin Ronaldo jadi starter.
Sejumlah alasan dari para responden ditulis juga di A Bola.
Di antaranya ada beralasan sebagai berikut:
"Apa alasannya, mengapa dia harus menjadi starter? Dia bukan starter di klub, dia tidak bugar, dia bilang dia ingin memperjuangkan gelar, tapi setiap 7 hari dia sakit," tulis yang satu.
Ada juga yang menulis, “Dia seharusnya tidak dipanggil setelah semua yang terjadi di Manchester. Dia memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam tim ini, tetapi dia menjadi penghalang. Dia menghancurkan citra yang dia bangun sendiri.Ini bukan lagi CR7, ini CR37,” tulis yang lain dikutip dari The Mirror.
Ronaldo entah membaca, atau tidak hasil survei tersebut. Namun, jika pun hasil survei itu sampai ke telinganya, dipastikan itu justru akan menjadi bubuk mesiu yang makin meledakkan motivasi CR7.
Piala Dunia menjadi satu-satunya trofi bergengsi yang masih luput dari genggamannya.
Mengingat usia yang sudah masuk 37 tahun, bisa jadi ini panggung terakhirnya di hajatan akbar empat tahunan ini.
Di laga kontra Swiss, Ronaldo juga sedang mengejar rekor pribadi. Jika bisa cetak gol, dia akan melewati rekor sang legenda, Eusebio yang mencetak delapan gol di Piala Dunia.
Sejauh ini, Ronaldo baru menyumbang satu gol, yang dicetak dari titik putih saat melawan Ghana di laga pembuka. Dia selalu menjadi starter dalam tiga laga di Qatar, dan dini hari nanti pun kemungkinan kembali menjadi starter.
A Selecao lolos sebagai juara grup H dengan enam poin, meski di laga terakhir kalah dari Korea Selatan, sang runner-up 1-2. Sebelumnya, Ronaldo cs mengalahkan Ghana 3-2, dan Uruguay 2-0.
Pelatih Portugal, Fernando Santos melakukan enam pergantian di laga terakhir. Kini, melawan Swiss, dia bisa kembali memasang formasi terkuatnya.
Dikutip dari Sportsmole, Santos akan memasang formasi 4-3-1-2 dengan Cristiano Ronaldo diduetkan bareng Joao Felix di lini depan.
Di belakangnya, sang playmaker, Bruno Fernandes, yang sudah mengemas dua gol, dan dua assists, bakal mengendali aluar serangan.
Senyum Masam Xherdan Shaqiri
Kubu Swiss sementara itu melaju ke 16 besar setelah jadi runner-up grup H dengan enam poin, di bawah Brasil yang juga meraup enam poin tapi unggul selisih gol.
La Nati mengalahkan Kamerun 1-0 pada laga pembuka, disusul kekalahan dari Brasil 0-1.
Mereka berhasil lolos setelah secara dramatis mengalahkan Serbia 3-2 di laga terakhir.
Penyerang andalan Swiss, Xherdan Shaqiri meyakini timnya punya semua senjata untuk lolos ke perempatfinal. Syaratnya, mereka harus tampil solid sebagai tim untuk meredam Portugal.
Kedua tim bertemu di Nations League Juni lalu. Ketika itu, Swiss kalah 4-1 di Lisbon, namun bangkit kembali dengan kemenangan 1-0.
"Bagi saya itu akan sangat berbeda, karena tidak ada pertandingan persahabatan, ini bukan Liga Bangsa-Bangsa, tekanannya tinggi, jadi sekarang penting bagaimana para pemain mengatasi tekanan," kata Shaqiri.
"Kuncinya adalah benar-benar memiliki performa spesial dari seluruh tim karena Anda tahu, kami adalah Swiss, kami tidak memiliki Cristiano di tim kami," kata winger Chicago Fire FC ini tersenyum masam.
Sama seperti Ronaldo, Shaqiri juga tengah mengincar rekor pribadi.
Penyerang berusia 31 tahun ini telah mengemas lima gol dari tiga kali Piala Dunia, 2014, 2018, dan 2022.
Dia hanya berjarak satu gol untuk menyamai topskor Swiss di Piala Dunia, Sepp Huegi yang menciptakan enam gol pada Piala Dunia 1954 lalu.(*)
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com)