OJK Sulteng

Survei OJK Sulteng: 50 Persen Warga Sulteng Paham Risiko Lembaga Jasa Keuangan

Triyono memaparkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022.

Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM/ALAN
Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (OJK Sulteng) menggelar kegiatan Jurnalis Update Sektor Jasa Keuangan 2022. Kegiatan OJK Sulteng itu berlangsung di Cafe Foodie, Jl Sultan Hasanudin, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Selasa (25/10/2022). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, PALU - Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (OJK Sulteng) menggelar kegiatan Jurnalis Update Sektor Jasa Keuangan 2022.

Kegiatan OJK Sulteng itu berlangsung di Cafe Foodie, Jl Sultan Hasanudin, Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Selasa (25/10/2022).

Hadir  Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo beserta Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah Dwiyanto  Cahyo Sumirat dan Kepala Perwakilan BEI Sulawesi Tengah Putri Irnawati.

Dalam kesempatan tersebut, Triyono memaparkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022.

Untuk hasil survey yang dilaksanakan setiap 3 tahun ini, indeks literasi keuangan Sulawesi Tengah tercatat 53,36 persen berada di atas rata-rata nasional yang hanya 49,68 persen.

Baca juga: Bulan Inklusi Keuangan, OJK Sulteng Gelar Financial Expo Hingga Pameran UMKM

Artinya, masyarakat di Sulteng lebih dari 50 persen telah memahami manfaat dan risiko serta hak dan kewajibannya dalam menggunakan produk dan layanan Lembaga jasa keuangan.

"Namun demikian, perlu dicermati bahwa indeks Inklusi Keuangan Sulawesi Tengah masih berada di bawah rata-rata nasional. Sehingga masyarakat yang sudah melek finansial kami akan terus mendorong pemanfaatan produk dan layanan Lembaga jasa keuangan agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Triono.

Pria kelahiran Yogyakarta itu menuturkan, SNLIK 2022 dilaksanakan di 34 provinsi yang mencakup 76 kota/kabupaten dengan jumlah responden sebanyak 14.634 orang yang berusia antara 15 sampai dengan 79 tahun.

Selain hasil surveu 2022, Dwiyanto menyampaikan peningkatan indikator-indikator keuangan yang baik di sektor Perbankan tercermin peningkatan yang positif.

"Pada periode Oktober 2022, secara year on year pada aset, dana pihak ketiga, dan kredit masing-masing tumbuh sebesar 19,20 persen, 2,31 persen, dan 21,35 persen dengan kualitas non-performing loan yang tetap terjaga di kisaran angka 1,83 persen dan Loan to Deposit Ratio sebesar 151,03 persen," paparnya.

Pada kesempatan itu Triyono juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terjebak di pinjaman online ilegal.

Namun apabila mengharuskan untuk melakukan pinjaman online, hendaknya masyarakat dapat meminjam pada penyelenggara fintech peer to peer lending yang terdaftar di OJK dengan tetap memperhatikan kebutuhan dan kemampuan bayar.

OJK, Bank Indonesia, dan Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka pemerataan ekonomi di Sulawesi Tengah melalui berbagai macam inisiatif, program kerja, dan stimulus di Sektor Jasa Keuangan.

"Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi dan kolaborasi yang baik selama ini dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, instansi terkait, dan Pelaku Industri Jasa Keuangan sehingga berbagai kebijakan yang dikeluarkan dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat”, ucap Triyono Raharjo.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved