Piala Dunia 2022
Meski Juara Piala Dunia 2022 Qatar, Pemenang Tak Bisa Bawa Trofi Asli ke Negaranya, Kenapa?
Aturan dari FIFA yang melarang trofi Piala Dunia yang dinamai Jules Rimet itu untuk dimiliki oleh negara pemenang Piala Dunia.
Ia mengatakan, pencurian serupa tak akan terjadi di Inggris karena orang di negaranya, termasuk pencuri, sangat menghormati sepak bola.
Akan tetapi, perkataan Tebel akhirnya menjadi bumerang karena Jules Rimet raib di negaranya sendiri setelah dicuri pada 1983.
Jules Rimet bisa mendarat di Brasil usai FIFA menetapkan aturan bahwa negara yang 3 kali menjuarai Piala Dunia bisa menyimpan trofi ini.
Sejak saat itu, Jules Rimet tersimpan di Brasil, tepatnya di bawah pengawasan CBD ketika Brasil Negeri Samba juara Piala Dunia pada 1970.
Sayangnya, Jules Rimet yang dicuri setelah Brasil juara Piala Dunia pada 1970 belum ditemukan hingga saat ini.
Ada spekulasi yang berkembang bahwa trofi tersebut sudah dilebur oleh pencuri sehingga wujud aslinya tidak diketahui lagi.
Karena keamanan Jules Rimet begitu krusial, FIFA hanya memamerkan trofi yang asli dalam beberapa kesempatan.
Apabila Piala Dunia selesai digelar, Jules Rimet kembali disimpan di markas FIFA yang berada di Zurich, Swiss.
Sejarah Jules Rimet
Dilansir dari Kompas.com, lahirnya Jules Rimet pastinya tidak bisa dilepaskan dari digelarnya Piala Dunia pertama di Uruguay pada 1930.
Piala Dunia edisi pertama ini dimenangi Uruguay setelah mengandaskan Argentina dengan skor 4-2.
La Celesete lantas diberi trofi Piala Dunia yang dulunya bernama Victoria. Nama ini mempunyai arti kemenangan.
Namun, nama trofi Piala Dunia diganti menjadi Jules Rimet pada tahun 1946 sesuai nama Presiden FIFA, Jules Rimet.
Nama itu diberikan sebagai penghormatan kepada Jules Rimet yang menjadi penggagas Piala Dunia pertama.
Dulunya, Jules Rimet berbentuk oleh sosok bersayap atau Dewi Kemenangan menurut mitologi Yunani dengan cangkir segi delapan.
Namun, bentuknya diubah menjadi dua sosok manusia yang terlihat memegang bumi dan trofi ini dilapisi emas 18 karat beralaskan perunggu.
(*/ TribunPalu.com / Kompas.com )