Piala Dunia 2022

Meski Juara Piala Dunia 2022 Qatar, Pemenang Tak Bisa Bawa Trofi Asli ke Negaranya, Kenapa?

Aturan dari FIFA yang melarang trofi Piala Dunia yang dinamai Jules Rimet itu untuk dimiliki oleh negara pemenang Piala Dunia.

Twitter FIFA World Cup
Penyerang muda Perancis, Kylian Mbappe, saat berselebrasi mencium trofi Piala Dunia 2018 di tengah cuaca hujan 

TRIBUNPALU.COM - Gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar akan segera mencapai puncaknya dengan pertemuan Perancis vs Argentina di Stadion Lusail, Minggu (18/12/2022).

Perancis sukses masuk ke final usai mengalahkan Maroko dengan Skor 2-0, sementara Argentina berhasil menghentikan langkah Kroasia dengan skor kemenangan 3-0 Piala Dunia 2022.

Namun siapapun yang akan menjadi juara di final Piala Dunia 2022 Qatar nanti, mereka justru tak bisa membawa trofi piala dunia yang asli.

Pasalnya, ada aturan dari FIFA yang melarang trofi Piala Dunia yang dinamai Jules Rimet itu untuk dimiliki oleh negara pemenang Piala Dunia.

trofi Piala Dunia
trofi Piala Dunia (TRIBUNNEWS)

Alasan Jules Rimet disimpan lagi oleh FIFA

Dilansir dari NBC Washington, terungkap alasan di balik larangan negara pemenang Piala Dunia membawa pulang Jules Rimet yang asli.

Dikatakan bahwa masalah keamanan dan integritas Jules Rimet begitu krusial setelah trofi ini berada dalam ancaman beberapa kali.

Salah satunya terjadi ketika invasi Mussolini dan Nazi membuat takut Wakil Presiden FIFA, Ottorino Barassi.

Iklan untuk Anda: Diabetes Mulai Terasa di Kaki? Segera Lakukan Metode Ini Bertahap
Advertisement by
 
Barassi yang memegang Jules Rimet lantas mengambilnya dari bank penyimpanan di Italia demi alasan keamanan.

Kemudian, ia menyembunyikan trofi tesebut di kotak sepatu yang terletak di bawah tempat tidur.

Tak hanya itu, keamanan Jules Rimet menjadi pertanyaan banyak kalangan ketika trofi ini dirampok pada 1966.

Jules Rimet dicuri di Brasil

Perampokan terhadap Jules Rimet terjadi sebelum Piala Dunia 1966 bergulir dan untungnya ditemukan oleh anjing bernama Pickles.

Pickels menemukan Jules Rimet satu minggu setelah raib, dan ditinggalkan begitu saja di tempat sampah dalam kondisi sudah terbungkus koran.

Perampokan terhadap Jules Rimet di Inggris sebenarnya dikecam oleh pimpinan Federasi Sepakbola Brasil (CBD), Abrain Tebel.

Ia mengatakan, pencurian serupa tak akan terjadi di Inggris karena orang di negaranya, termasuk pencuri, sangat menghormati sepak bola.

Akan tetapi, perkataan Tebel akhirnya menjadi bumerang karena Jules Rimet raib di negaranya sendiri setelah dicuri pada 1983.

Jules Rimet bisa mendarat di Brasil usai FIFA menetapkan aturan bahwa negara yang 3 kali menjuarai Piala Dunia bisa menyimpan trofi ini.

Sejak saat itu, Jules Rimet tersimpan di Brasil, tepatnya di bawah pengawasan CBD ketika Brasil Negeri Samba juara Piala Dunia pada 1970.

Sayangnya, Jules Rimet yang dicuri setelah Brasil juara Piala Dunia pada 1970 belum ditemukan hingga saat ini.

Ada spekulasi yang berkembang bahwa trofi tersebut sudah dilebur oleh pencuri sehingga wujud aslinya tidak diketahui lagi.

Karena keamanan Jules Rimet begitu krusial, FIFA hanya memamerkan trofi yang asli dalam beberapa kesempatan.

Apabila Piala Dunia selesai digelar, Jules Rimet kembali disimpan di markas FIFA yang berada di Zurich, Swiss.

Sejarah Jules Rimet

Dilansir dari Kompas.com, lahirnya Jules Rimet pastinya tidak bisa dilepaskan dari digelarnya Piala Dunia pertama di Uruguay pada 1930.

Piala Dunia edisi pertama ini dimenangi Uruguay setelah mengandaskan Argentina dengan skor 4-2.

La Celesete lantas diberi trofi Piala Dunia yang dulunya bernama Victoria. Nama ini mempunyai arti kemenangan.

Namun, nama trofi Piala Dunia diganti menjadi Jules Rimet pada tahun 1946 sesuai nama Presiden FIFA, Jules Rimet.

Nama itu diberikan sebagai penghormatan kepada Jules Rimet yang menjadi penggagas Piala Dunia pertama.

Dulunya, Jules Rimet berbentuk oleh sosok bersayap atau Dewi Kemenangan menurut mitologi Yunani dengan cangkir segi delapan.

Namun, bentuknya diubah menjadi dua sosok manusia yang terlihat memegang bumi dan trofi ini dilapisi emas 18 karat beralaskan perunggu.

(*/ TribunPalu.com / Kompas.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved