Arti Kata

Arti Kata Bahasa Arab Populer: Ana Uhibbuka Fillah, Fastabiqul Khairat dan Allahumma Antassalam

Berikut ini TribunPalu sampaikan kumpulan kalimat Bahasa Arab populer yang sering diucapkan oleh umat Islam.

Editor: Imam Saputro
Shutterstock
Ilustrasi kosa kata bahasa Arab populer di media sosial yang digunakan untuk aktivitas harian. 

Contoh penggunaan kalimat 'ana uhibbuka/i fillah':

"Wahai suamiku, ana uhibbuka fillah"

Yang artinya, wahai suamiku, aku benar-benar mencintaimu karena Allah.

"Sayang, setelah kita menikah, abang semakin cinta sama kamu. Ana uhibbuki fillah"

Yang artinya seseorang lebih mencintai istrinya setelah menikah.

Namun rasa sayang dan cintanya itu hanya karena Allah SWT.

2. Arti Kalimat Fatabiqul Khairat

Menurut bahasa, kalimat 'fastabiqul khairat' memiliki arti berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.

Sebenarnya kata ini merupakan potongan dari Surah Al Maidah ayat 48 yang berbunyi:

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

Baca juga: Kosa Kata Bahasa Arab Populer: Ini Arti Kata Innallaha Maana, Syafakallah hingga Naudzubillah

wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā.

walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn

Artinya:

Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.

Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved