Arti Kata

Apa Itu Malam Nisfu Syaban? Simak Arti Kata, Keutamaan dan Doanya Menjelang Ramadhan 2023

Untuk mengetahui arti kata Malam Nisfu Syaban, kamu bisa menyimak informasi berikut ini.

Editor: Wahid Nurdin
islamidia.com
Foto ilustrasi. Berikut arti kata Malam Nisfu Syaban dan bacaan doanya. 

Apa Itu Malam Nisfu Syaban? Simak Arti Kata Malam Nisfu Syaban, Bulan Hijriyah Jelang Ramadhan 2023

TRIBUNPALU.COM - Menjelang bulan suci Ramadan 2023 atau 1444 Hijriyah, banyak diperbincangkan tentang Malam Nisfu Syaban.

Biasanya banyak unggahan di media sosial yang berkaitan dengan kata Malam Nisfu Syaban.

Kata Malam Nisfu Syaban dipakai untuk mengingatkan sesama muslim tentang pentingnya beribadah kepada Allah SWT pada malam tersebut.

Lalu apa yang dimaksud dengan Malam Nisfu Syaban?

Kapan Malam Nisfu Syaban akan terjadi di tahun 2023 ini?

Untuk mengetahui arti kata Malam Nisfu Syaban, kamu bisa menyimak informasi berikut ini.

TribunPalu.com akan menyampaikan arti kata Malam Nisfu Syaban yang biasanya banyak digunakan menjelang bulan Ramadan.

Kamu juga bisa mengetahui bacaan doa yang dapat kamu amalkan saat Malam Nisfu Syaban nanti.

Baca juga: Apa Itu Maunah? Inilah Arti Kata Maunah dalam Bahasa Arab Populer, Benarkah Bermakna Mukjizat?

Arti Kata Malam Nisfu Syaban

Mengutip dari tayangan YouTube Rifda Chan, kata Malam Nisfu Syaban menjadi sebuah peringatan kalender bagi umat Muslim.

Malam Nisfu Syaban ialah perhitungan tanggal 15 bulan ke depalan di bulan Syaban menurut kalender Islam.

Ternyata Malam Nisfu Syaban juga dikenal dengan sebutan lain, yaitu Lailatul Bara'ah.

Tak hanya itu saja, banyak negara yang memiliki julukan tersendiri tentang kata Malam Nisfu Syaban ini.

Banyak peristiwa penting yang dikenang oleh umat Muslim saat Malam Nisfu Syaban.

Pada Malam Nisfu Syaban juga dikenal sebagai Laylatul Bara'ah atau Laylatun Nisfe min Syakban di dunia Arab.

Kemudian sebutan Ash Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran dan India.

Nama-nama ini diterjemahkan menjadi "malam pengampunan dosa", "malam berdoa" dan "malam pembebasan", dan seringkali diperingati dengan berjaga sepanjang malam untuk beribadah.

Beberapa di antaranya ialah saat diubahnya arah kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.

Baca juga: Jelang Puasa Ramadhan 2023! Ini Doa Ziarah Kubur, Apa Hukumnya?

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa (aboutislam.net)

Menurut beberpa ulama, Malam Nisfu Syaban mempunyai banyak keutamaan, seperti dibukanya pintu pengampunan.

Maka dari itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah saat Malam Nisfu Syaban.

Ibadah yang dapat kamu lakukan misalnya dengan memperbanyak istighfar, salawat Nabi dan membaca surah Yasin.

Nisfu Syaban adalah peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (syaban) dari kalender Islam atau Hijriah.

Pada 1444 Hijriah ini, Nisfu Syaban mulai dari Selasa malam 7 Maret sampai Rabu malam 8 Maret 2023.

Di beberapa daerah, perayaan Nisfu Syaban biasanya secara turun temurun sekaligus dijadikan momentum untuk mengenang leluhur.

Dalam hadis riwayat Nasai No. 2356, Ahmad No. 21753, dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, disebutkan bahwa malam Nisfu Syaban adalah saat di mana catatan amal setiap manusia akan dilaporkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Bacaan Doa Malam Nisfu Syaban

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI WAL IN AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII INDAKA FII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ALAYYA FIR RIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SAIIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT.

FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI ALAA NABIYYIKAL MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA INDAHUU UMMUL KITAAB. ILAAHII BITTAJALLIL AADHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYABAANIL MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF ANNII MINAL BALAA I MAA ALAMU WA MAA LAA ALAM WA ANTA ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan.

Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.

” Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin


(TribunPalu/Kim/TribunBangka)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved