Sulteng Hari Ini

Dinkes Sulteng Ungkap Penyebab Meningkatnya Kasus Demam Keong di Dataran Tinggi Sigi-Poso

Kasus Demam Keong di dataran tinggi Sigi dan Poso kembali meningkat. Hal itu diungkap Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tengah dalam Tribun Motesa-te

Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM
Kasus Demam Keong di dataran tinggi Sigi dan Poso kembali meningkat. Hal itu diungkap Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tengah dalam Tribun Motesa-tesa, Senin (13/2/2023) siang.   

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kasus Demam Keong di dataran tinggi Sigi dan Poso kembali meningkat.

Hal itu diungkap Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tengah dalam Tribun Motesa-tesa, Senin (13/2/2023) siang.  

Kepala Seksi Pencegahan dan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Afuad Saehana menjelaskan bahwa di tahun 2020 pada masa Covid-19, intervensi terhadap keong berkurang. .

"Sebenarnya intervensi terhadap keong pada masa covid 2020 berkurang, jadi begini pak keong ini harus disemprot tempatnya dengan disinfectant. Jadi ini pada covid kemarin bukan tidak dilakukan tapi tidak maksimal dilakukan karena masa pandemi," 

Afuad Saehana ditambah curah hujan yang tinggi maka kemungkinan keong yang positif bertambah dan tersebar.

Baca juga: BI Gandeng UIN Datokarama Palu Sosialisasi Beasiswa 2023

Dinas Kesehatan melakukan penyemprotan dengan memetakan tempat tinggal keong-keong dengan memasang papan pengenal.

Selain itu Dinas Kesehatan juga melakukan sosialisasi dengan menghimbau kepada warga untuk memakai apd dan ketika melewati papan pengenal masyarakat dapat berhati-hati agar tidak bermain di air sekitar papan tersebut. 

"Kami memetakan titik-titik tempat tinggal keong dengan memasang papan mengenal dan kami juga telah memberitahukan kepada masyarakat untuk selalu memakai apd dan berhati-hati ketika melewati papan tersebut, agar tidak bermain di air sekitar papan tersebut," 

Untuk menangani demam keong bukan hanya menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah akan tetapi diperlukan  sinergitas antar sektor yang dipimpin oleh Bappeda sebagai leading sektor. (*)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved