Nyepi 2023
Usai Pandemi Covid-19, Umat Hindu di Kota Palu Gelar Pawai Ogoh-0goh Keliling Kelurahan Talise
Warga Kota Palu yang terdiri dari agama Hindu mengarak 2 ogoh-ogoh dalam rangka menyambut hari raya Nyepi tahun saka 1945.
Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal
TRIBUNPALU.COM, PALU - Warga Kota Palu yang terdiri dari agama Hindu mengarak 2 ogoh-ogoh dalam rangka menyambut hari raya Nyepi tahun saka 1945.
Tradisi ini baru 2 kali dilakukan kembali, sejak adanya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.
Pada tahun kemarin, perayaan pawai itu juga hanya dilakukan didalam Pura Agung Wanakertha Jagatnatha.
Arak-arakan para pemuda sambil membawa Bhuta Kala itu di modifikasi dengan wujud siluman berkuku panjang, lida menjalar keluar dan berambut merah.
Baca juga: Ribuan Umat Hindu Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh di Kota Palu
Kemudian, ada juga berbentuk raja yang dimodifikasi dengan memakai sayap, memegang sebilah parang dan dipakaikan topi kuning serta gigi taring.
Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Palu, I Made Lungoyasa mengatakan sifat kurang baik dalam diri manusia itu disimbolkan dengan ogoh-ogoh.
"Jadi ogoh-ogoh ini setelah di arak langsung dibakar sehingga sifat yang tidak baik dalam diri manusia dimusnahkan," ucapnya kepada TribunPalu, Selasa (21/3/2023).
Menurutnya, pawai ogoh-ogoh itu masih ragu untuk dilakukan, karena status darurat pandemi belum dicabut oleh pemerintah.
"Tapi atas izin dari pemerintah setempat dan dukungan masyarakat non hindu, maka kami coba mengarak ogoh-ogoh itu," ujarnya.
Diketahui, pawai ogoh-ogoh itu terlebihdulu di arah memakai mobil mengelilingi Kelurahan Talise dan setelah hampir 300 meter mendekati Pura Agung Wanakertha Jagatnatha, para pemuda umat Hindu berjalan sambil memikul ogoh-ogoh tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.