Ledakan Tungku Tewaskan 12 Pekerja

Mengenal PT ITSS yang Smelter Nikelnya Meledak dan Tewaskan 12 Pekerja di Morowali

PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) tengah menjadi sorotan usai smelter nikelnya meledak dan menewaskan 12 pekerja.

|
Handover
PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) tengah menjadi sorotan usai smelter nikelnya meledak dan menewaskan 12 pekerja. 

TRIBUNPALU.COM - PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) tengah menjadi sorotan usai smelter nikelnya meledak dan menewaskan 12 pekerja.

Diketahui, PT ITSS adalah perusahan nikel asal China yang beroperasi di Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPalu.com dari berbagai sumber, perusahaan pengolahan bijih nikel ini mayoritas sahamnya dipegang oleh Tsingshan Holding Group Company Limited.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 di Wenzhou oleh pengusaha asal China bernama Xiang Guangda.

Tsingshan mulai berinvestasi ke industri nikel Indonesia pada tahun 2009. Selain itu, perusahaan ini juga melebarkan sayapnya di berbagai negara, seperti India dan Zimbabwe.

Tsingshan tercatat sebagai raksasa dunia di industri logam.

Pada 2018, Tsingshan Stainless Steel menjadi produsen baja terbesar ke-46 dunia dengan menghasilkan 9,29 juta ton baja.

Tahun 2020, media bisnis terkemuka Fortune menempatkan Tsingshan Group, di peringkat 10 perusahaan terbesar dunia penghasil logam.

Pada tahun 2021 perusahaan ini menyumbang hampir seperempat dari produksi global, dan sejauh ini merupakan yang terbesar di industrinya.

Pusat operasi PT ITSS berada di Kabupaten Morowali, Sulteng dengan target kapasitas 600.000 ton per tahun dan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun.

PT ITSS memiliki lebih dari 20 smelter pengolahan nikel di Morowali.

Pembangunan smelter di kawasan IMIP tersebut merupakan kerjasama dengan Bintang Delapan Group dari Indonesia pada tahun 2017.

Tentang IMIP

Berdasarkan laman websitenya dipantau TribunPalu.com, Rabu (24/2/2021), PT IMIP berkantor di Gedung Wisma Mulia, lantai 4, Jl Jenderal Gatot Subroto, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

PT IMIP adalah kawasan industri berbasis pengolahan Nikel dengan rantai industri terpanjang di dunia dan memiliki produk utama berupa Nikel, stainless steel dan carbon steel.

Dengan menggandeng investor dari China, IMIP dibangun 2013.

Perusahaan Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd. bekerja sama dengan PT Bintang Delapan Investama mendirikan PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Indonesia pada tahun 2009.

Keduanya mulai melakukan pengembangan terhadap tambang nikel seluas hampir 47.000 hektare di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Kehadiran IMIP mampu mengubah peta produsen nikel olahan di Indonesia hanya dalam kurun waktu 4 tahun.

Sejak  2018, IMIP menyalip PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang menguasai produksi Nikel olahan di tanah air.

Pada tahun 2014, produksi nikel masih dikuasai Vale dengan porsi 77 persen.

Disusul Antam dengan 19 persen dan perusahaan lainnya sebanyak 3 persen.

Namun, peta industri hilir nikel hingga produk setengah jadi (intermediate product) itu telah berubah dengan drastis.

Pada 2018, IMIP sudah menguasai 50persen dari produksi hilir nikel di Indonesia. 

12 Pekerja Tewas

Diberitakan sebelumnya, 12 orang tewas dalam ledakan tungku Smelter PT ITSS di areal PT IMIP, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023).

Dalam peristiwa itu, 35 orang menjadi korban dan 12 di antaranya meninggal dunia.

Berdasarkan video yang beredar di Facebook, peristiwa itu terjadi pukul 5.30 Wita.

Saat kejadian, tungku Smelter yang meledak itu dalam tahap perbaikan.

Ledakan pada tungku memicu ledakan tabung oksigen yang ada di lokasi tersebut.

Para pekerja yang berada di lokasi turut terdampak ledakan.

Para korban diangkut menggunakan truk dan pick up ke unit kesehatan setempat.

Hingga berita ini dirilis belum ada keterangan resmi kepolisian maupun perusahaan terkait peristiwa tersebut.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved