Bacaan Doa

Amalan Zikir dan Hukum Memperingati Isra Miraj Menurut Ustaz Abdul Somad

Sebagian masyarakat merayakan peringatan Isra Miraj dengan melakukan kegiatan keagamaan di masjid atau tempat terbuka.

Editor: mahyuddin
Handover
Peristiwa Isra Miraj bagi umat Muslim akan diperingati Kamis (8/2/2024). Dalam penanggalan Hijriyah, peristiwa Isra Miraj diperingati setiap 27 Rajab. 

TRIBUNPALU.COM - Peristiwa Isra Miraj bagi umat Muslim akan diperingati Kamis (8/2/2024).

Dalam penanggalan Hijriyah, peristiwa Isra Miraj diperingati setiap 27 Rajab.

Sebagian masyarakat merayakan peringatan Isra Miraj dengan melakukan kegiatan keagamaan di masjid atau tempat terbuka.

Isra Mi'raj bagi umat Islam memiliki keutamaan.

Isra Miraj adalah momen perjalanan Rasulullah Muhammad SAW dalam waktu semalam.

Isra adalah perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem.

Miraj adalah perjalanan Rasulullah Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa naik ke langit menuju tempat tertinggi, Sidratul Muntaha.

Di Sidaratul Muntaha, Nabi Muhammad menerima perintah saalat lima waktu.

Ketika Nabi Muhammad sampai di langit ketujuh, Nabi Ibrahim mengajarkan zikir yang nantinya menjadi tanaman subur di surga.

Baca juga: Apa Itu Isra Miraj? Simak Arti Kata Isra Miraj & Keistimewaannya, Perjalanan Nabi Muhammad ke Langit

Menurut Ustaz Abdul Somad, peristiwa Isra Miraj terjadi setelah meninggalnya dua sahabat yang paling dicintai Rasulullah Muhammad SAW, Abu Thalib paman nabi dan Khodijah.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa Isra Miraj salah satunya adalah Nabi hanya bergantung kepada Allah SWT.

"Allah menjadikan Nabi Muhammad SAW hanya menggantungkan kepada Allah SWT"

"Makanya orang yang bisa mengatakan "إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Latin: Inna Sholati Wanusuki Wamahyaya Wamamati Lillahirabbil Alamin

Artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, hanya orang yang sudah putus harapnya pada manusia, tidak bergantung kepada siapapun kecuali Allah SWT seperti Rasulullah Muhammad SAW.

Hukum Memperingati Isra Miraj

Isra dan Miraj adalah dua peristiwa berbeda.

Allah SWT menjalankan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.

Lalu dalam Miraj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Di sini Rasul SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Biasanya Miraj diperingati umat Islam dengan berkumpul di masjid dan salat berjamaah serta mendengarkan khutbah/ceramah.

Di beberapa negara mayoritas Muslim, mereka memperingatinya dengan menghias kota dengan lampu dan lilin.

Baca juga: Doa Sakit Gigi dan Penyebabnya, Lengkap Tips 10 Pengobatan Tradision

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang boleh tidaknya merayakan Isra Miraj.

Beberapa bahkan mengatakan bid'ah.

Ustaz Abdul Somad menjelaskan beberapa dalil yang memperbolehkan peringatan Isra Mi'raj.

"Banyak sekarang masjid yang tidak lagi membuat acara Isra Miraj. Karena takut diberitakan di radio, ditulis di internet, di grup WhatsApp jika Isra Miraj itu bi'dah, maka yang mengundangnya masuk neraka, dan paling panas nerakanya yang ceramah" ujar UAS dikutip dari kanal

UAS menerangkan bahwa isu itu seketika terbantahkan karena dirinya sendiri diundang saat itu oleh Majelis Ulama Indonseia (MUI).

Saat UAS berceramah sejumlah pejabat MUI yang hadir mendengarkan.

"Tanpa capek-capek menyebutkan dalil, dengan adanya mereka di majelis peringatan Isra' Mi'raj adalah legitimasi," ujar Ustaz Abdul Somad.

Ia pun mengimbau agar pengurus-pengurus masjid tak perlu lagi khawatir dicap bidah untuk membuat acara Isra Miraj.

Baca juga: Chord Pernikahan Kita-Tiara Andini & Arsy Widianto: Demi Tuhan Aku Berjanji Padamu Akan Selalu Setia

Menurutnya peringatan Isra Miraj boleh dilaksanakan dan dihadiri umat Islam dan itu tidak termasuk bid'ah.

Itu karena dalam peringatan Isra Miraj terdapat lantunan ayat-ayat Alquran, sehingga tidak bertentangan dengan isi Alquran itu sendiri dan hadist.

Selain itu, dalam peringatan Isra Miraj umumnya terdapat tausiyah atau ceramah.

Ceramah yang diberikan mengenai ilmu pengetahuan yang berkaitan agama.

"Siapa yang keluar rumah niat menuntut ilmu mencari pelajaran, maka dia sama macam orang berjihad fii sabilillah sampai ia pulang ke rumah, orang-orang yang datang ke majelis ini tetap mengalir pahala jihad sampai pulang ke rumah," ucap UAS.

Amalan Isra Miraj

Rupanya dalam peristiwa Miraj, Nabi Muhammad diajarkan Nabi Ibrahim satu zikir.

Berikut zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mikraj yang dianjurkan dibaca oleh umat Rasulullah:

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ

Laa haula walaa quwwata illa billah

Artinya: "Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah."

Zikir tersebut bisa dilihat dari yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al Anshari ra.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِهِ مَرَّ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَنْ مَعَكَ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا مُحَمَّدٌ.فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ مُرْ أُمَّتَكَ فَلْيُكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِ الْجَنَّةِ فَإِنَّ تُرْبَتَهَا طَيِّبَةٌ وَأَرْضَهَا وَاسِعَةٌ. قَالَ « وَمَا غِرَاسُ الْجَنَّةِ ». قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Artinya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam Isra’, pernah melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Nabi Ibrahim ketika itu bertanya pada malaikat Jibril, 'Siapa yang bersamamu wahai Jibril?' Ia menjawab, 'Muhammad'.

Ibrahim pun mengatakan pada Muhammad, 'Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas'.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, 'Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?'

Baca juga: Gubernur Sulteng Sambut Kedatangan Ketua Mahkamah Agung di Kota Palu

Ia menjawab, Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah)." (HR. Ahmad, 5: 418)

Hadis ini secara sanad dhaif, namun Syaikh Al-Albani berujar isi hadis itu shahih karena punya berbagai macam penguat.

Meski begitu, mayoritas ulama tidak mewajibkan agar zikir itu dibaca pada malam Miraj sebab dapat dibaca kapan saja dan dalam keadaan apa pun.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved